Benar-benar saya sudah kehilangan arah. Sudah tidak tahu lagi mana jalan pulang. Rupanya begitu asyik saya mengayun sepeda sambil menerawang. Dan tidak melihat ke belakang – dari arah mana saya tadi. Senja sudah mau memasuki daerah malam. Lampu jalan yang penting- penting sudah lama dinyalakan. Bis line luarkota tak banyak lagi me- ngangkuti para buruh dan pegawai perusahaan dan pabrik-pabrik kecil dan sedang. Mereka sudah lama pulang. Penduduk Beijing biasanya pada jam 18.00 sudah mulai makan-malam. Saya lihat jam saya, sudah mendekati jam 20.00.
Saya harus menanyakan arah mana kota Beijing. Beberapa petani sedang mendorong gerobak angkutan panennya. Penuh buah-buahan dan sayuran.
“Da yeh…chu Beijing shi, hay yuan ma?”,(1) kata saya bertanya kepada seorang agak tua di antara mereka. Orang tua itu melihat dan mengamati saya, sudah beberapa lama antaranya, dia barulah menjawab…
“Nin, yao chu Beijing shi ma? Wuu…hay yuan….nin kan…..tzai narl…….
chong cher li dao narl hay you liu shi li…….(2)….
“Nin zhi dao ma, tzai narl you-i-bing-guan…..hou lai ne….beida….renda…. ihe-he-yuan……”(3)”Nin kan……..hay yuan….(4).
Saya bertanya di mana you-i-bing-guan dan beida serta renda. Kalau saya sudah tahu di mana tiga tempat ini, saya sudah tahu di mana arah kota Beijing dan di mana kompleks Radio Beijing – rumah kami. Da yeh itu mengatakan masih lebih dari 60 li = 30 km,- mak jauhnya! Beida adalah Beijing DaHsue dan Renda adalah Ren-Min-Da-Hsue. Beijing Da Hsue adalah Univer- sitas Bejing = UI di kita. Dan Ren-Da adalah Universitar Rakyat. Dan Ihe-Yuan adalah Istana Musim Panas. Semua pergedungan ini ada pada satu arah-jalan. Sedangkan saya masih begitu jauh dari dua universitas itu. Dan belum pernah saya melewati jalan yang kini saya jalani dan tempuh. Sudah terlalu jauh. Yang saya paling takut-cemaskan, kalau-kalau sepeda ini bocor dan bannya tahu-tahu pecah! Lalu saya akan menuntun sepeda sejauh puluhan km. Mana ada bengkel sepeda, sudah begini malam!
Ada yang tak terduga ketika saya tanya-jawab dengan para petani tadi. Mereka mengajak saya mampir di rumahnya – makan dan minum teh dulu, katanya. “Lai…lai…chi fan tzai woo men jia….lai ma…Chi fan i hou, nin ge-i zhou….hao ma?” (5)….
Saya menolak dengan halus dan sopan. Tetapi diluar dugaan saya, salah seorang diantaranya sudah membungkuskan beberapa buah tomat dan apel,- dan memberikannya kepada saya. Dengan menyatakan rasa terimakasih yang dalam, saya pamitan mau melanjutkan perjalanan. Mereka tahu saya belum makan – dan mereka tahu saya tinggal di kompleks Radio Beijing di pusat kota Beijing. Saya lihat dan merasakan,- keramah-tamahan tadi itu samasekali bukan basa-basi. Penduduk kota Beijing apalagi bagian pinggiran luar kotanya, sangat ramah dan
baik-baik. Perjalanan pulang ke rumah – melewati Beida lalu Renda lalu Druzhba (Friendship Hotel = You i Bing Guan tadi itu ) di mana kami pernah tinggal selama tiga tahun. Di sini berdiam tak kurang dari 40 bangsa – para akhli yang bekerja buat pembangunan Tiongkok.
Perjalanan sekali ini saya bayar dengan menghabiskan waktu selama hampir 8 jam sejak menjelang sore sampai menjelang malam larut. Sampai di rumah, jam sudah hampir pukul 23.00. Dan saya sudah menjalani 70 km, dengan jalan santai dan sekali-sekali berhenti sambil menikmati para petani panen raya, dan juga terkadang ngobrol dengan para penduduk. Sejak kejadian itu, saya jaga benar agar jangan sampai kebablasan lagi – bahaya! Kalau pecah sepeda di tengah jalan?! Dan terlalu lama meninggalkan anak-anak di rumah. Tidak boleh lagi begitu!
———————————————————————-
Holland,- 12 april 04.
Catatan-Kaki :
1. Paman ( Orangtua ), arah kota Beijing apakah masih jauh?
2. Wah, mau menuju kota Beijing…masih jauh…dari sini ke sana, masih 60 li = 30 km
3. Paman, tahu tidak, di mana druzhba(You i Bing Guan) Universitas Rakyat ( Renda ) dan Universitas Beijing ( Beida ) dan I he-Yuan ( Istana Musim Panas )
4. Lihatlah masih jauh….
5. Mari…makan di rumah kami. Sesudah makan barulah anda meneruskan perjalanan pulangnya. Sudah begitu saja yah..
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua 1959
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan link aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.