Budaya-Tionghoa.Net| Berkunjung Menemui Dubes Lu Shumin Seorang Diplomat Luar Negeri Ulung Yang Sebentar Lagi Meninggalkan Posnya di Indonesia.
(Pengantar redaksi) Duta Besar Luar Biasa Dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang ke-7 di Indonesia Lu Shumin, menduduki pos Dubes semenjak bulan Mei 2002 sampai sekarang, telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik terhitung selama 2 tahun 9 bulan, karena dibutuhkan oleh Pemerintah Tiongkok, maka beliau tak lama lagi akan ditarik kembali ke Tiongkok, guna menduduki jabatan penting lainnya.
|
Dubes Lu telah malang melintang berkarir sebagai diplomat luar negeri dengan sarat pengalaman lebih dari 30 tahun, sebelum bertugas di Indonesia, beliau pernah bertugas di Kedubes RRT di Kanada, USA dan Australia sebagai Sekretaris Kedubes ataupun sebagai Atase. Perkembangan hubungan persahabatan yang terus meningkat antara RI dan RRT sampai dengan detik ini tentunya tak lepas dari upaya keras dan jasa-jasa beliau. Sebelum Dubes Lu meninggalkan posnya di Indonesia untuk kembali ke Tiongkok, wartawan senior Harian Qiandao Ribao yang bertugas di Jakarta Shen Weizhen sempat mengunjungi beliau di Kedubes RRT di Jakarta, berbincang-bincang tentang perasaan beliau selama bertugas di Indonesia termasuk hasil-hasil yang telah dicapai oleh
beliau. Berikut adalah rekaman wawancara dengan Dubes Lu, setelah diedit redaksi, disajikan kepada para pembaca.
Mutasi Para Pejabat Negara Adalah Hal Biasa.
Wartawan : Dubes Lu bertugas di Jakarta belum genap 3 tahun, mengapa begitu cepat akan berpindah tugas ?
Dubes Lu : Para Dubes Tiongkok di luar negeri juga seorang Abdi Negara Tiongkok, sesuai dengan kepentingan negara setiap saat bisa dipindah-tugaskan. Dubes RRT ke-5 di Indonesia Zhou Gang, beliau juga bertugas di Indonesia selama 2 setengah tahun, kemudian beliau ditugaskan sebagai Dubes RRT untuk India, ini merupakan hal yang lumrah. Sebenarnya, saya pribadi juga berat hati untuk berpisah dengan anda semua, namun bagaimanapun perpisahan ini, kelak masih ada kesempatan untuk bertemu kembali.
Wartawan : Siapakah yang akan menggantikan Dubes Lu sebagai Dubes RRT di Indonesia yang ke-8 ?
Dubes Lu : Negara telah menunjuk kandidat yang tepat, tak lama lagi akan segera diumumkan.
Sempat Mengunjungi Berbagai Daerah Di Segenap Penjuru Indonesia.
Wartawan : Selama menjabat, Dubes Lu telah berkunjung ke wilayah mana saja di Indonesia ?
Dubes Lu : Pertama kali berkunjung ke wilayah Gorontalo di Sulawesi, kemudian keliling pulau Jawa mengunjungi kota-kota Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta; untuk pulau Bali telah dikunjungi sebanyak 7 – 8 kali, kebanyakan untuk mendampingi para Pejabat Pusat yang berkunjung ataupun menghadiri Konferensi Internasional, sempat juga berkunjung ke wilayah Timur Indonesia yaitu Papua, kemudian Sulawesi Selatan yaitu Makassar, juga mengunjungi wilayah Timur, Barat, dan Selatan dari pulau Kalimantan di kota-kota Samarinda, Pontianak dan Banjarmasin; untuk wilayah Barat yang dikunjungi termasuk Medan-Sumatera Utara, Batam di kepulauan Riau, Palembang-Sumatera Selatan, baru-baru ini berkunjung ke lokasi bencana Tsunami di Aceh, berkunjung ke Banda
Aceh, menghibur dan memberi semangat Tim Relawan Kemanusiaan Tiongkok yang ditugaskan di Aceh serta warga Aceh yang tertimpa bencana termasuk juga warga Tionghoa setempat yang juga terkena musibah. Tujuan utama dari banyak kunjungan ke berbagai wilayah RI ini adalah melaksanakan tugas-tugas umum, mempererat tali persahabatan dan komunikasi dengan semua Pejabat Pemda yang dikunjungi, mengembangkan dan memperkokoh persahabatan yang telah lama terjalin antara RI dan
RRT, juga mengamati kehidupan kemasyarakatan warga Tionghoa sekaligus untuk memahami secara lebih mendalam kehidupan masyarakat. Selama masa jabatan 2 tahun lebih ini, asalkan ada waktu, saya pasti bersedia berkunjung ke berbagai daerah. Selama menjabat, dari Barat sampai Timur, dari Selatan sampai Utara sudah banyak daerah yang saya kunjungi; namun, Indonesia sangat luas, dianugerahi wilayah yang elok, masih banyak tempat-tempat menarik yang belum sempat saya kunjungi, sungguh sangat saya sayangkan. Saya cuma berharap moga-moga di masa mendatang ada kesempatan saya pasti berkunjung lagi kesini untuk menemui semua sahabat baik baru maupun lama.
Wartawan : Bulan April tahun ini adalah Peringatan Akbar ke-50 Konferensi Asia Afrika, Dubes Lu apakah berminat untuk hadir mengikuti peringatan tersebut ?
Dubes Lu : Ini adalah suatu momen peringatan yang sangat penting dan sangat bermakna, jika dibutuhkan negara, saya pasti berusaha untuk dapat mengikutinya.
Memuji Indonesia Adalah Sebuah Negeri Yang Elok.
Wartawan : Dubes Lu bagaimana kesan Anda terhadap berbagai daerah di Indonesia ?
Dubes Lu : Indonesia adalah sebuah negeri yang luas wilayahnya dan kaya berbagai sumber daya, banyak lembah dan pegunungan yang indah serta kaya sumber air, produk-produknya melimpah ruah, sungguh sebuah negara yang menyimpan potensi perkembangan yang luar biasa. Dimana-mana sedang giat melaksanakan pembangunan, rakyatnya berani dan rajin bekerja, sikap dan pandangan penduduknya terhadap rakyat Tiongkok, warga Tionghoa setempat maupun Tionghoa Perantauan sangatlah
ramah dan bersahabat, hubungan antar warga bangsa begitu eratnya, ini tentunya menjadi dasar hubungan persahabatan yang kokoh selama-lamanya antara Pemerintah RI dan RRT. Terutama sekali nampak beberapa tahun terakhir ini, para Petinggi kedua negara kerap saling mengunjungi, hubungan dagang antara kedua negara juga mengalami peningkatan pesat, hubungan dan komunikasi antar rakyat kedua negara sangat kerap terjalin, semua ini menggambarkan pesatnya peningkatan hubungan persahabatan antara kedua negara.
Indonesia Dan Negara-Negara Yang Tergabung Dalam APEC Adalah Tetangga dan Sahabat Tiongkok.
Wartawan : Bagaimana pandangan Dubes Lu terhadap hubungan antara RI dan RRT ?
Dubes Lu : Indonesia dan Tiongkok sama-sama merupakan negara besar di Asia, Indonesia adalah anggota penting dari APEC. Tiongkok sangat menghargai hubungan dan kerja-sama dengan Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini, di berbagai bidang antara lain politik, perdagangan, keamanan, kebudayaan telah terjalin hubungan dan komunikasi serta kerja-sama yang sangat erat. Tiongkok dan Indonesia merupakan negara-negara yang berpenduduk besar, potensi pasarnya juga besar, perekonomiannya saling memperkuat, hubungan serta kerja-sama di bidang perdagangan mempunyai masa depan yang terbentang luas, tahun 2004
nilai perdagangan antara kedua negara telah mencapai lebih dari 13 miliar USD, tahun ini akan mencapai 15 miliar USD, kami percaya dengan kerja keras antar kedua negara, hubungan perdagangan antar kedua negara kelak pasti menghasilkan sukses yang besar.
Terhadap Pemerintah RI sekarang, Tiongkok juga tetap mengambil posisi sebagai sahabat, saling mempercayai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tetap menjaga hubungan persahabatan dengan Tiongkok, menjaga dan membangun hubungan persahabatan yang damai atas dasar 5 prinsip, tentunya akan memperoleh perkembangan yang menggembirakan. Tiongkok
sendiri dalam strategi mengembangkan diri, selalu mengambil sikap dan kebijakan “Bertetangga Baik”, “Saling Menjaga Keamanan Antar Tetangga”, dan “Bertetangga Untuk Saling Menggapai Kemakmuran”, semua kebijakan ini selalu mendapat pujian dan sambutan yang baik dari negara-negara tetangga, ini telah diketahui secara universal.
Wartawan : Bagaimana masa depan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia serta negara-negara yang tergabung dalam APEC ?
Dubes Lu : Negara-negara yang tergabung dalam APEC semuanya adalah tetangga yang bersahabat bagi Tiongkok. Hubungan antara APEC dari kedua sisi, kerja-sama antar kewilayahan dan persoalan-persoalan Internasional, telah menjadi strategi Tiongkok untuk bekerja sama dengan partner. Bertetangga baik dengan negara-negara anggota APEC, bersahabat baik, ber-partner baik, adalah arah dan tujuan penting bagi Tiongkok untuk berdiplomasi dengan negara-negara tetangga. Tiongkok dan negara-negara APEC sama-sama menganggap penting hubungan perdagangan antar kedua pihak. Semenjak 10 tahun silam, nilai perdagangan kedua belah pihak telah meningkat sebesar lebih dari 6 kalinya. Sekarang, bagi Tiongkok APEC adalah partner ke-5 terbesar
dalam hubungan dagang, sementara bagi APEC sendiri Tiongkok adalah partner ke-4 terbesar dalam hubungan dagang, nilai perdagangan antar kedua pihak tahun 2005 ini akan menembus angka 100 miliar USD.
Terhadap Bencana Tsunami Di Aceh Warga Tionghoa Sangat Tergugah.
Wartawan : Memandang bencana Tsunami di Aceh tanggal 26 Desember 2004 lalu, Pemerintah Tiongkok beserta segenap rakyat Tiongkok telah berbuat banyak untuk kemanusiaan maupun melaksanakan program bantuan, bisakah Dubes Lu memperbincangkan masalah ini ?
Dubes Lu : Terhadap bencana yang terjadi di depan mata kita abad ini, Pemerintah Tiongkok beserta segenap rakyat Tiongkok, termasuk warga Tionghoa maupun Tionghoa Perantauan yang tersebar di seluruh penjuru dunia telah menunjukkan kepeduliannya, semuanya mengulurkan tangan persaudaraan dan persahabatan, dengan dibarengi rasa simpati yang terdalam telah menyumbangkan uang dan material untuk para korban bencana, Pemerintah Tiongkok beserta segenap rakyat Tiongkok maupun
warga Tionghoa di seluruh dunia telah membuktikan bahwa solidaritas Internasional dan program kemanusiaan dari mereka belum ada teladannya sebelum ini. Setelah bencana terjadi pada hari itu juga, Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao langsung menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan rasa simpatinya, hari berikutnya giliran Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing menelepon Menteri Luar Negeri RI Hasan Wirayuda untuk menyampaikan rasa simpati. Selanjutnya Tiongkok berjanji untuk membantu para korban bencana, disaat yang sama juga mengirim tim relawan kemanusiaan ke daerah bencana guna melaksanakan tugas pertolongan. Tim relawan kemanusiaan Tiongkok beserta bantuan material maupun obat-obatan adalah yang
paling awal tiba di daerah bencana, demi menolong korban bencana mereka telah menunjukkan dedikasinya yang sangat besar.
Bukan hanya itu, di seluruh penjuru negeri segenap rakyat Tiongkok telah menunjukkan kepedulian mereka atas musibah yang dialami para korban bencana Tsunami dengan cara menggalang dana kemanusiaan maupun gerakan kemanusiaan untuk membantu para korban bencana, akhirnya tercatat sumbangan dari segenap rakyat Tiongkok yang terketuk hatinya untuk menyumbang mencapai jumlah sebesar 150 juta renminbi. Disamping itu, seluruh warga Tionghoa di berbagai belahan dunia juga tergugah,
mereka juga dengan antusias menyumbang dana kemanusiaan, di berbagai kota di masing masing negara warga Tionghoa setempat maupun Tionghoa Perantauan juga menunjukkan antusiasmenya, dengan semangat dan tulus ikhlas mereka saling menyumbang, lebih-lebih warga Tionghoa Indonesia sangat menunjukkan semangatnya, sekuat tenaga menyumbang, di seluruh pelosok dipenuhi kegiatan program bantuan bencana, ini sungguh menyentuh hati Pemerintah RI beserta seluruh rakyat. Warga Tionghoa Indonesia dengan bermoto ” Di satu penjuru ada kesulitan, dari delapan penjuru datang bantuan” telah menunjukkan semangatnya yang luar biasa, sungguh suatu perwujudan kebijaksanaan yang luhur dari warga Tionghoa.
Bantuan dari Tiongkok sepenuhnya bebas dari pamrih apapun, semuanya berdasarkan ketulusan yang murni, tak mengandung arti atau muatan politis sedikitpun, grup relawan kemanusiaan Tiongkok yang ditugaskan ke Aceh telah mencapai 4 grup secara bergilir, Tiongkok telah berjanji kepada Indonesia untuk membantu korban bencana sebesar 1 miliar renminbi, telah terealisasi sebesar 50 %, sisanya akan juga segera terealisasi. Oleh sebab itu, saat bencana Tsunami di Aceh kali ini, Pemerintah Tiongkok dan segenap rakyat Tiongkok, seluruh warga Tionghoa setempat maupun Tionghoa Perantauan di berbagai negara di dunia telah menunjukkan solidaritas Internasional dan semangat kemanusiaan yang amat tinggi, telah diakui dan dipuji oleh komunitas Internasional, kita telah melakukan suatu pekerjaan besar dalam sejarah kehidupan manusia, ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap warga Tionghoa.
Suka Duka Dari Dubes Lu Selama Menjabat.
Wartawan : Harap Dubes Lu menceritakan kisah suka dukanya selama bertugas di Indonesia.
Dubes Lu : Selama hampir 3 tahun ini, pekerjaan yang saya jalani banyak dipenuhi kelancaran dan kegembiraan. Tentu saja, juga tak
sedikit masalah masalah yang rumit, misalnya beberapa masalah kesalah-pahaman dalam hubungan antar kedua negara, warga negara Tiongkok yang mengalami masalah di Indonesia, kapal nelayan Tiongkok yang ditangkap di perairan Indonesia, warga negara Tiongkok yang berdagang illegal dan ditangkap pihak keamanan Indonesia, juga berbagai masalah perdagangan dll; juga ada masalah kesulitan bahasa, untuk level atas komunikasi menggunakan bahasa Inggris tak mengalami kendala, namun untuk warga kebanyakan karena perbedaan bahasa, maka komunikasi kadangkala terhambat, namun semua ini ibarat setitik air di tengah samudera, pada akhirnya, selama saya menjabat disini, telah melaksanakan tugas persahabatan, telah menjalin hubungan persahabatan
dengan banyak rekan di berbagai level, terutama juga memperoleh dukungan dan bantuan yang tidak sedikit dari rekan-rekan warga
Tionghoa disini, sehingga saya bisa terhindar dari banyak hal yang merepotkan. Dalam kesempatan ini pula saya hendak menyampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan memperhatikan saya, para tokoh warga Tionghoa di berbagai tempat yang telah membantu pihak Kedubes, maupun saudara-saudari sesama warga Tionghoa dengan ini saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih !
Solidaritas Warga Tionghoa Indonesia Tinggi.
Wartawan : Harap perbincangkan kesan-kesan Dubes Lu terhadap warga Tionghoa Indonesia.
Dubes Lu : Warga Tionghoa Indonesia adalah warga yang baik, semangat solidaritasnya tinggi, saling membantu dan bersatu, demi kemakmuran Indonesia, pembangunan Indonesia mereka telah memberikan andil dan sumbangsihnya. Mereka mencintai negara Indonesia, mereka juga turut memperhatikan pembangunan fisik dan budaya di negeri leluhur, mereka telah menjadi jembatan persahabatan dan kerja-sama antara Indonesia dan Tiongkok. Saat terjadi bencana musibah Tsunami di Aceh kali ini, mereka benar-benar tergugah, menunjukkan solidaritasnya, demi mengharumkan nama warga Tionghoa. Warga Tionghoa Indonesia mencintai budaya Tionghoa, berbekal kerja keras warga Tionghoa bisa menyelenggarakan pendidikan bahasa Mandarin, mengembangkan budaya Tionghoa, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Tionghoa yang luhur, kebiasaan dan adat istiadat telah memperoleh pengakuan. Ini sungguh hal yang sangat menggembirakan dan patut dipuji.
Dorongan Terhadap Media Berbahasa Mandarin.
Wartawan : Yang terakhir mohon Dubes Lu berbincang tentang media cetak berbahasa Mandarin.
Dubes Lu : Saat ini media massa berbahasa Mandarin telah menuju perkembangan yang sehat, suatu fenomena yang menggembirakan. Saya sungguh-sungguh mengerti dan bisa merasakan, kesulitan yang dialami orang yang bekerja di media massa, semua upaya dan kerja keras menghabiskan waktu, tenaga dan biaya yang amat besar. Saya berharap media massa berbahasa Mandarin bekerja sebaik-baiknya, mencintai Indonesia, memberitakan kebenaran secara faktual dan obyektif, menyampaikan berita yang akurat dan mengandung kebenaran, sehingga setiap pembaca bisa memahami persoalan-persoalan dunia, perkembangan
dan kondisi riil yang dialami Tiongkok dan Indonesia , dijembatani oleh warga Tionghoa. Saya juga berharap setiap media cetak untuk
menyimpulkan berbagai pengalaman dalam menerbitkan berita, terus menerus memperbaiki metode pekerjaan maupun isi berita. Saya harap semua lembaga masyarakat memberikan perhatiannya, memberikan andilnya dan turut mendukung mereka mengembangkan budaya Tionghoa; juga saya harap agar semua insan pers ini menjaga kesehatan baik-baik, saling mendorong dan mendukung, menjadikan industri media berbahasa Mandarin semakin baik pengelolaannya, makin lama makin baik, menjadi tali merah persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.
Saat berpamitan dengan Dubes Lu, wartawan koran ini sempat meminta Dubes Lu menulis kata-kata semangat & dorongan untuk kenang-kenangan bagi para pembaca “Qiandao Ribao” maupun untuk segenap saudara / i warga Tionghoa Indonesia. Dubes Lu dengan gembira lantas mengiyakan, juga meminta wartawan ini untuk menyampaikan salam hangatnya kepada seluruh saudara / i warga Tionghoa Indonesia !.
Shen Weizhen.
Jakarta, 1 Februari 2005.
DUTA BESAR LU SHUMIN MENYAMPAIKAN UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK KEPADA SELURUH WARGA TIONGHOA MAUPUN TIONGHOA PERANTAUAN DI INDONESIA. SEMOGA SEGENAP WARGA TIONGHOA MEMPERKOKOH PERSATUAN GUNA MEMBERIKAN
ANDIL DAN SUMBANGSIHNYA KEPADA NEGERI TERCINTA INDONESIA.
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
Ayam Emas berkokok menyongsong tahun baru. Guna melepas Tahun Monyet dan menyambut datangnya Tahun Ayam, melalui << GuoJi RiBao >>, << QianDao RiBao >>, << Shang Bao >> dan << ShiJie RiBao >> kami sampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek, semoga anda semua di Tahun Ayam ini memperoleh keberuntungan, usaha anda berkembang jaya, keluarga tenteram negara makmur, semoga anda semua sehat wal’afiat. Semoga segenap warga Tionghoa maju selangkah lagi dalam memperkokoh
persatuan, semakin baik berkarya demi kemakmuran Indonesia, terus berperan sebagai jembatan demi perkembangan hubungan persahabatan dan kerja-sama antara Tiongkok dan Indonesia.
Duta Besar Luar Biasa Dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Untuk Indonesia
Lu Shumin
Jakarta, 2 Februari 2005
Dikutip dan diterjemahkan dari Harian Qiandao Ribao terbitan Surabaya edisi 3 Februari 2005.
Oleh Xialongni di Mailing List Budaya Tionghua
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 10626
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.