Budaya-Tionghoa.Net|Miss Bai Ling 白灵 (10.10.1966) adalah bintang film perempuan Tionghoa pertama yang ditampilkan sebagai cover playmate di majalah Playboy edisi Juni 2005. Di Tiongkok ia termasuk sebagai bintang film yang sedang ngetop, ia menjadi beken karena di film “Dumpling” (2004), salah satu film horor, ia turut berperan menjadi koki restoran yang memasak janin bayi untuk dijadikan bakso.
|
Pada awalnya ia tidak mau menerima tawaran untuk difoto bugil di majalah Playboy, tetapi akhirnya ia mau menerima juga tawaran tersebut, karena merasa sebagai satu kehormatan untuk bisa tampil bugil di halaman utamanya majalah Playboy. Walaupun usianya sudah mencapai 34 tahun, tetapi ia merasa masih tetap seperti gadis usia 20 th, apalagi menurut dia, tubuhnya itu benar-benar murni mulus tulen, tanpa tambal sulam ataupun dikoreksi melalui operasi plastik ataupun silikon.
Karena penampilannya di majalah Playboy tersebut maka pada saat film festival di Berlin – Jerman, Bai Ling mendapat julukan “die Berlinackte” si bugil dari Berlin.
Negara Tiongkok masih belum bisa menerima budaya bugil, oleh sebab itulah juga Bai Ling mendapatkan kritikan keras dari para pejabat tinggi disana, sehingga ia harus mengirim surat permohonan maaf atas penampilan bugilnya tersebut.
Sedangkan di Indonesia apabila ingin cepat jadi beken, caranya ya harus berani buka2an seperti yg dilakukan oleh Mba Ayu Lestari, maaf nama Ayu ini kedengarannya agak ´nDeso githu, maka akhirnya dirubah menjadi Tia dengan nama artisnya Amara. Gadis berusia 23 tahun adalah gadis Indonesia tulen berasal dari Solo. Ia adalah gadis Indonesia pertama yg tampil bugil frontal di Majalah Playboy edisi Spanyol dan Thailand pada bulan Agustus 2005 yang lampau. Memang sebelumnya di tahun 1999 pernah ada juga gadis berdarah indo kelahiran Balikpapan (31.10.1975) yang bernama Jodi Ann Paterson yang dipilih menjadi Miss October 1999 dan Playmate of The Year 2000.
Rupanya Gadis Made in Indonesia ini lagi naik daun, sehingga Tia Lestari akhirnya dinobatkan sebagai Naomi Campbell of Asia, bahkan Majalah Pria Penthouse edisi Belanda, September 2005 telah menerbitkan 13 foto bugil lainnya dari Tia Lestari.
Ternyata dinobatkan menjadi cover girl di Majalah Playboy ini tidaklah mudah, karena antara lain harus siap untuk menerima dan menanggung “efek sampingannya” bukan hanya untuk dirinya saja melainkan juga untuk seluruh anggota keluarganya, Tia adalah putera sulung dari tiga bersaudara di Solo, selain cemohan dari berbagai mas media, ia juga di cibirkan oleh orang2 yang tinggal disekitarnya, menurut Adam Yurman; fotografer Amerika yang membuat foto2 Tia d Playboy, pada saat ini Tia lagi mengalami stress berat akibat foto bugilnya. Selain dari itu sebagai akibat dari tersiarnya berita foto bugil Tia, maka kontrak produksi filmnya di Jakarta yang cukup penting bagi karirnya juga telah diputuskan sepihak.
Rupanya masyarakat di Indonesia masih belum siap untuk menerima kemajuan jaman seperti budaya di Eropa, di Holland pada waktu musim panas ribuan perempuan bugil yang berjemuran di pantai, bahkan di Kuta Bali pun bule2nya melakukan hal yg sama.
Di Belanda ada juga gereja-gereja khusus dimana para jemaatnya yg datang dlm keadaan bugil alias telanjang bulat. Pendetanya juga berkhotbah dan berdoa bersama dlm keadaan sama2 telanjang bulat. Gereja2 tersebut pada umumnya berada di camp atau klubnya orang2 bugil.
Bahkan di Vienna – Austria ada sebuah museum yang pernah membuat peraturan dimana mereka hanya memperbolehkan para pengunjung datang dalam keadaan bugil. Kok? Ini memang tidak biasanya. Museum Leopold, mengeluarkan peraturan tersebut hanya untuk Jumat (29/7/2005) itu saja. Pasalnya, pada hari tersebut museum ini sedang menggelar ‘The Naked Truth’, sebuah pameran erotis
Kenapa musti malu, kita dilahirkan dalam keadaan telanjang, dan pada awalnya manusia juga diciptakan dlm keadaan telanjang bulat. Dan lucunya sebelumnya Hawa makan buah yg terlarang itu, manusia belum mempunyai kebutuhan ingin berpakaian, karena mereka belum mempunyai rasa malu.
Rasa malu baru timbul setelah manusia jatuh dalam dosa, jadi kalau menurut logika apabila manusia tidak jatuh dlm dosa makan telanjang2an itu oke2 saja. Hanya orang-orang kota modern saja yang menilai bahwa bugil itu porno, tetapi orang2 di pedalaman Papua menilai itu adalah sesuatu yg wajar. Tidak ada satu ayat pun dlm Alkitab yang menuntut, bahwa manusia itu harus berpakaian, dan bugil ini dinilai sebagai dosa, bahkan ketika jaman bapak leluhur kita; anak2 masih ber-main2 sampai dengan usia remaja dalam keadaan telanjang.
Dan cobalah renungkan apabila telanjang itu dosa, apakah para malaikat dan penghuni sorga semuanya pakai pakaian? Dan apakah Sang Pencipta juga pakai celana Jean? Oleh sebab itulah juga mang Ucup menilai berfoto bugil itu bukanlah porno dan juga tidak bisa dinilai haram. Apakah Anda mempunyai pendapat lain?
Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [email protected]
Homepage: www.mangucup.net
groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/14501
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa