Budaya-Tionghoa.Net| Dalam rangka menyambut hari pangan sedunia pada tanggal 16 Okt ini, maka mang Ucup hendak menulis tentang makanan terutama tentang bakmie atau mie, maklum Indonesia antara lain merupakan produsen mie instant (indomie) terbesar didunia. Memang harus diakui bahwa selain nasi, indomie sudah merupakan makanan favorit masyarakat yang paling
banyak disantap di Indonesia, sekitar 11,2 hidangan per tahunnya, walaupun ini masih kalah apabila dibandingkan dengan Tiongkok dimana mereka mengkonsumsi 27,7 miliar hidangan per tahunnya.
|
Menurut survei Jepang pada tahun 2000, mie instant merupakan ciptaan terbaik Jepang di abad 20 (Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga). Mie instant di ciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958 yang kemudian mendirikan pabrik Nissin Food yang telah memproduksi mie instant pertama di dunia Chikin Rame – mie sup rasa ayam (Ramen = sejenis mi dalam bahasa Jepang).
Mie instant bukan hanya menjadi santapan favorit orang2 di dunia saja, melainkan pernah disantap juga diluar angkasa oleh astronot
Jepang Soichi Noguchi, salah satu awak ulang balik AS Discovery. Mie instant yang disantap diluar angkasa tersebut diberi nama „Space Ram”.
Mie bukan berasal dari Jepang melainkan dari Tiongkok, sejarah adanya mie sudah bisa ditelusuri berdasarkan tulisan dari jaman
Dinasi Han Timur 25 – 220 SM, walaupun demikian pada awal bulan Oktober ini, telah ditemukan sisa-sisa mie tertua di dunia yg tertimbun di dalam tanah ketika adanya banjir di situs arkeolog Lajia ditepi sungai Kuning. Untaian mie yang panjangnya 50 cm, berdasarkan penanggalan radiokarbon di indikasikan usianya kurang lebih 4.000 tahun.
Kalau jaman sekarang orang membuat mie dgn menggunakan terigu, maka pada zaman tersebut mereka membuat mie dari semacam biji padi yang disebut ekor ubah (setaria italica) dan biiji jagung sapu (panicum miliaceum).
Hingga tahun kemarin orang2 Italia masih meragukan bahwa Marco Polo lah yang membawa budaya makan mie ke Italia, karena bangsa Yunani kuno pun sebelumnya sudah mengenal budaya makan mie. Mie di Italia lebih dikenal dengan nama „Pasta alimentari”. Dengan penemuan mie tertua tersebut berakhirlah sudah diskusi siapa penemu mie pertama di dunia ini, yang sebelumnya diakui juga selainnya oleh orang Italia juga oleh orang Arab.
Orang Tionghoa menyebut mie dengan kata mien, mim, mian, sedangkan di Jepang lebih dikenal dengan nama „Menrui” dan di Korea dengan nama „Myun”. Orang Jepang sama seperti orang Italia mereka juga mengenal mie dengan warna hijau yang disebut „soba”.
Sedangkan di Tiongkok sendiri mereka mengenal begitu banyak jenis macamnya mie, mulai dari „dan mien, yi mien, gan mien, lo mien, chow mien etc” oleh sebab itulah pula Mr. Shenjli Chen pada tahun yang lampau di Wiena telah memecahkan rekord dengan membuat mie yang tepanjang di dunia. Ia membuat mie tersebut hanya dengan tangan tanpa bantuan alat apapun juga dari bahan terigu sebanyak 1,5 kg, tetapi bisa dihidangkan menjadi 50 porsi mangkok mie.
Mie dalam bahasa Jerman Nudel dan dalam bahasa Inggris Noodle, kata tersebut diserap dari bahasa Latin „nodus = kusut”.
Mang Ucup
Email: [email protected]
Homepage: www.mangucup.net
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/15008
15 Oktober 2005
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa