Budaya-Tionghoa.Net | Tiongkok sekarang sedang menghadapi krisis lingkungan hidup (pencemaran air dan udara) yang serius sebagai dampak negatif dari perkembangan ekonominya, pemerintah Tiongkok baru-baru ini telah menerbitkan sebuah “buku putih” yang kedua sejak tahun 1966 dengan judul “Perlindungan Lingkungan Hidup di Tiongkok 1996-2005” (Environmental Protection in China ) yang memperingatkan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang mengancam negeri itu dan sekiranya masalah ini tidak berhasil ditanggulangi maka Tiongkok akan menghadapi bencana Ekologis yang serius di masa depannya serta konsep pembangunannya yang berkelanjutan (sustainable development) akan gagal.
|
Kerusakan lingkungan hidup seperti polusi udara dan pencemaran sungai pada gilirannya akan membawa dampak negatif dan kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakatnya dan banyak orang yang khawatir bahwa pesta Olympiade 2008 mendatang akan terancam keberhasilannya sekiranya masalah polusi udara di Beijing belum dapat diatasi pada tahun 2008 ini.
Tahun 2005 yang lalu pemerintah Tiongkok menutup sekitar 2,600 perusahan atau pabrik yang menyebabkan polusi terhadap lingkungannya baik udara maupun sungai, sedangkan di tahun 1996- 2005 sekitar 84.000 pabrik kecil yang sudah ditutup. Biaya yang dikeluarkan oleh Tiongkok pada tahun 2005 saja sebagai akibat pencemaran udara dan air adalah lebih dari 200 Milliar Dollar atau 10% dari nilai Produk Domestik Brutonya yang berjumlah 2.26 Trilliun Dollar (2005).
Selain pabrik, salah satu penyebab polusi udara di kota-kota besar di Tiongkok adalah bertambah banyaknya jumlah kendaraan mobil baru yang memadati jalanan seperti di Beijing dimana setiap harinya bertambah dengan 1000 mobil baru serta masih banyak pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang masih menggunakan bahan bakar batubara.
Untuk mengendalikan masalah lingkungan hidup pemerintah Tiongkok sekarang telah membuat peraturan-peraturan atau undang-undang perlindungan lingkungan yang diberlakukan terhadap semua pabrik baik yang sudah berdiri maupun yang akan dibangun, selama ini sudah sekitar 18.000 perusahan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14 000 dan perijinan tidak dikeluarkan terhadap perusahan yang belum dapat memenuhi persyaratan standar peraturan lingkungan . Sejak tahun 2000 Tiongkok mengeluarkan peraturan standar emisi yang melarang penggunaan timah hitam didalam bahan bakar bensinnya sehingga dapat mengurangi emisi timah hitamnya sampai dengan 1.500 ton setiap tahunnya.
Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang masih menggunakan bahan bakar batubara juga akan dikurangi (selain sering terjadi kecelakaan di pertambangannya) karena menghasilkan polusi udara (karbon dioksida) dan secara gradual akan digantikan dengan pusat pembangkit tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan seperti tenaga listrik nuklir (nuclear power) yang pada saat kini sudah memiliki 9 pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) yang menghasilkan 2.3 % dari total kebutuhan listriknya dan akan dibangun dua sampai tiga pusat tenaga lisrik nuklir baru setiap tahunnya, selain ini Tiongkok juga memanfaatkan sungai-sungainya sebagai sumber listrik tenaga air (hydro power) seperti waduk Tiga lembah (Three Gorges dam) yang terbesar didunia dan baru saja selesai pembangunannya pada bulan Mei lalu di sungai Yangtse yang diproyeksikan akan menghasilkan tenaga listrik dengan kapasitas 49 milliar killowatt- hours.
Golden Horde , 19524
http://www.chinadaily.com.cn/bizchina/2006-06/05/content_608439.htm
http://www.chinadaily.com.cn/china/2006-06/05/content_609005.htm
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua