Budaya-Tionghoa.Net | Ini kali kunjungan saya ke Republik Rakyat Tiongkok tidak kami lihat dari sudut pandang seorang turis yang datang menikmati pemandangan, tempat-tempat rekreasi dan kenikmatan makanan, tetapi saya melihat penghidupan ekonomi, kebudayaan, politik, dan masyarakat.
Kunjungan kali ini ke Tiongkok menyimpulkan pada saya dua perkataan, yang sebetulnya gerakan di sejarah Eropa ialah Renaissance (Fu Xin), dan Enlightenment (verlichting).
|
Renaissance berarti membangun kembali dari pengaruh klassik dan mengakibatkan perkembangan kebudayaan, seni, literatur dan permulaan dari keilmuan modern. Saya lihat di kota-kota dimana kami kunjungi, seperti di Shanghai, Wuhan, Beijing, Xi An, Yan Tai, Wei Hai, Jinan dan bahkan kota kecil Benglai dan Qufu etc. pembangunan besar-besaran yang sekarang ini tidak ada keduanya didunia; kami tekankan disini gerakan ini dapat dilihat juga di kota-kota kecil perkembangan dari kultur, seni, dan literatur dan mungkin juga “sains” agraria.
Orang Tionghoa mengatakan bahwa mereka adalah turunan dari Huang Di dan Yan Di. Mereka berdua ini dianggap sebagai legendary ancestors dari bangsa Tionghoa. Karenanya di Zhengzhou, terletak di provinsi Henan diberdirikan statues yang tingginya 106 meter dan pembangunan yang memakan 180 juta yuan, kira-kira USA 23 juta atau € 18 juta. Setiap tahun dirayakan , konon statues ini dikunjungi oleh berbagai pemimpin-pemimpin Hua Yi dari luar negeri diantaranya pimpinan Kuomingtang dariTaiwan. Dengan dibangunnya kembali kultur-kultur tradisonal Tiongkok mengingatkan saya pada Renaissance (Fu Xin) di Eropa yang dimulai di Italia. Karena itu saya gunakan judul dari essay saya ini ialah “Renaissance dan Entlightenment di Tiongkok.”
Mengapa saya juga berani mengatakan entlightenment (Verlichting), kata yang dipakai di Eropa waktu gerakan dalam politik, filosofi, sains dan religi untuk merubah dogma-dogma yang berlaku itu waktu dan mementingkan rasio. Gerakan ini menyebabkan Revolusi Perancis, dari kerajaan menjadi republik dan di Eropa khususnya Eropa Barat terjadinya perbedahan antara negara dan gereja. Saya kira ahli-ahli budaya, para filsuf dan intelektuil Tiongkok tidak akan keberatan kalau saya sebut kedua gerakan itu sebagai gerakan Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada abad XX-XXI.
Prinsip dari gerakan ini ialah mencari kebenaran mengenai persoalan-persoalan dalam masyarakat dengan menggunakan rasio. Banyak filsuf yang mengikuti aliran ini harus melarikan diri diantaranya Voltaire harus meninggalkan Perancis dan tinggal di Geneve, Swiss, tidak sedikit diantaranya yang dipenjarakan. Tetapi juga banyak dalam lingkungan aristokrat-aristokrat yang bersimpati dengan gerakan ini dan mereka bekerja sebagai pelindung dari para intelektual dari gerakan verlichting yang mendapatkan kesulitan dengan juridis dan istri-istri mereka yang karena suaminya kesulitan finansial. Ternama dalam hal ini ialah Salon dari Madame Griffrin.
Banyak dari filsuf Perancis yang lari ke Amsterdam, Belanda. Karena penguasa Belanda itu waktu simpati, “mendukung”, meskipun tidak terang-terangan dengan pikiran dari verlichting. Pelarian-pelarian Perancis ini kemudian mendirikan percetakan-percetakan dan buku-bukunya lalu diselundupkan masuk ke Perancis. Dalam hal Verlichting kita harus melihat di Parijs, Perancis, terutama disinilah pusat dari verlichting, disini dipikirkan hari depan Eropa Barat. Nama- nama yang besar dari filsuf-filsuf Perancis dalam masa verlichting ialah: Denis Diderot, Voltaire, Rousseau (moderat) dan Montesquie etc.
Pada masa verlichting terjadilah perubahan aliran politik, peraturan dan hukum dan pekembangan sains, disesauikan pada permintaan masyarakat, terutama kalangan intelektualnya yang mementingkan logika, rasio dengan akibat perkembangan sains yang cepat sekali pada periode itu. Sebagai contoh saya ambil penemuan yang penting ialah adanya gaya tarik bumi oleh Sir Isaac Newton, beliau juga mengatakan bahwa: “ hukum-hukum alam dapat ditemukan oleh manusia! “ etc. etc.
Di abad ke duapuluh satu , kita harus terutama melihat Tiongkok sebagai pusat dari dua gerakan ini, meskipun saya tidak mengecilkan arti dari Jepang, Singapura dan Korea Selatan kemajuan dalam bidang sains dan sosial-budaya. Saya katakan Tiongkok sebagai salah satu contoh dari Renaissance (Fu Xin) dan verlichting karena kecepatannya dalam perkembangan sosial-budaya dan ekonomi dan pula impak dari negara yang besar ini di dunia internasional. Mengapa tidak? Tiongkok sebagai raksasa dalam hal besarnya areal tanah dan raksasa dalam jumblah penduduk, ditambah dengan kemajuan ekonomi yang cepat mau tidak mau mempunyai pengaruh yang besar di percaturan politik dan ekonomi didunia! Dunia dalam keadaan resesi ekonomi, tetapi Tiongkok tetap maju dengan stabil, meningkatnya ekonomi antara 10-12% setiap tahunnya, dan menurut sepengtahuan saya belum ada keduanya di dunia. Kedua periode ini bisa mempengaruhii perkembangan di Asia yang kami akan lihat tidak saja di Singapore, Korea Selatan, dan Jepang, tetapi juga di India, dan diharapkan tidak lama lagi juga negara-negara ASEAN inklusif Indonesia.
Saya meskipun sudah menjadi warga Negara Belanda saya akan merasa bangga jika Tiongkok dan Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang besar dan mempunyai teknologi yang ekskusif atas penemuannya sendiri. Saya berasa sayang bahkan sedih bahwa penemuan rakyat Tiongkok yang besar tentang mercon, kompas dan percetakan tidak dikembangkan dan disempurnakan . Sekarang kami lihat alat-alat tersebut dikembangan oleh ahli-ahli Barat seperti yang kami lihat kemajuan yang hebat tentang kompas kapal laut dan udara, percetakan dan bom-bom, meskipun yang terakhir ini mempunyai nada yang negatif.
Di Tiongkok kemajuan dalam bidang sains dapat dibuktikan sedikit diluar kota Yan Tai . Kami melihat institusi penyelidikan agraria, pohon tomat yang ditanam di green house membuah ratusan buah tomat bergantungan diatas dengan cabang-cabangnya yang merambat padahal pokok batangnya diatas bak yang diisi dengan tanah hanya satu saja dan batangnya diatas tanah tidak besar banyak dari batang tomat yang kami normal melihatnya.
Yang lebih mengagumkan lagi ialah ketela dengan hidrokultur merambat keatas dengan ketelanya besar-besar dengan panjang antara 15-20 cm dan diameter antara 7-10 cm bergerombolan, saking beratnya harus di beri tahanan dibawahnya agar tidak jatuh. Kami tampak bunga-bunga Sakura Tiongkok, Tou (perzik) etc. yang memenuhi pohon-pohon sampai tidak kelihatan daun-daunnya berwarna merah mudah dan putih indah dilihat.
Ahli-ahli kedokteran Barat heran bahwa di kota Yan Tai yang sebelumnya tidak ternama, sekarang mempunyai rumah sakit berkapasitas 1500 ranjang, dengan teknologi yang maju, diantara transplantasi ginjal, operasi jantung yang sofisticatedpun dikerjakan. Rumah Sakit Yuhuangding sudah mempunyai PET-CT bahkan dengan cyclotronnya juga! Alat yang sekarang tergolonga paling canggih dan mahal. Yuhungding Hospital menerima penderita-penderita dari Korea Selatan dan Jepang; penderita-penderita dari negara-negara tersebut diatas mau berobat ke Yan Tai karena harganya murah dan teknologinya cukup tinggi.
Kemajuan dalam sains yang sofistikasi dalam bidang teknik dapat disini saya tulis secara pendek bahwa menurut Xin Hua , Tiongkok akan meluncurkan satu Satelit Penyelidikan Mars pada tahun 2009. Peluncuran ini sebagai satu joint mission dengan Russia. Mars probe Tiongkok ini adalah buatan Space Administration di Shanghai.
Para penyelidik Tiongkok “memaksa” menyelesaikan pekerjaannya agar dapat memenuhi waktunya untuk “ joint launch” dengan Russian probe yang akan dibawa oleh rocket buatan Russia. Dua vehikel probe Tiongkok dan Russia akan bersama-sama dibawa dengan Russian Exploration Vehicle yang namanya Phobos Grunt. Satelit Tiongkok akan menyelidiki Mars dan Russian Craft akan mendarat di Phobos untuk menyelidiki Phobos, menyelidiki keadaan disana dan mengambil sample-sample.
Kedua vehikel akan sampai orbit Mars pada tahun 2010 sepuluh bulan lebih, sesudah diluncurkan dari dunia. Mereka berharap dapat membuka rahasia kehilangan air dan subjek dan sifat-sifat yang penting dari evolusi. Untuk menyelesaikan dengan sukses pekerjaan tersebut saintis Tiongkok memerlukan tiga penguasaan teknologi ialah : teknologi dari remote observation dan control, automatic control dan heat control.
Desain dari probe buatan Tiongkok akan selesai bulan April, tahun depan dan probe harus selesai pada tahun 2009. Saya rasa Tiongkok pasti dapat menyelesaikan dengan sukses, mengingat sarjana-sarjana antariksa Tiongkok pada tahun 2003 sudah menjadikan Tiongkok sebagai negara ketiga yang meluncurkan manusia di ruang angkasa sesudah Amerika Serikat dan Uni Soviet , dan meluncurkan yang kedua pada tahun 2006, dan sekarang mereka sedang merencanakan untuk mendaratkan manusia di bulan.
Dr. Han Hwie-Song, 26173
Breda, 24 Juni 2007 Holland ,
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa