Budaya-Tionghoa.Net | Reputasi dan nama China sudah tercemar berat disektor manufaktur; terutama di negara barat. China dituduh menggunakan bahan murahan yang beracun (timah hitam) untuk memproduksi mainan dari Mattel Inc. Hal ini mengakibatkan semakin terpuruknya produk hasil buatan China dipasar dunia. Padahal pihak Mattel sang pemesan itu sendiri yang telah memberikan disain dan intruksi yang salah.
Hal ini juga yang menyebabkan satu rekanan Mattel di China bunuh diri. Atas kejadian ini pimpinan puncak Mattel mengajukan permohonan maaf kepada segenap warga China. Walaupun demikian renungkanlah oleh anda: “Apakah permohonan maaf ini bisa memperbaiki dan memulihkan kembali citra dan reputasi negara China yang telah terpuruk ?”
Menjelang hari raya Idulfitri, perkataan maaf akan menjadi komoditi obralan, tanpa harus mengucapkan ataupun merenungkannya, sebab semuanya sudah tercantum di berbagai macam iklan maupun kartu Lebaran. Bahkan pada saat menjelang hari raya perkataan “Maaf lahir batin” keluar nyerocos secara begitu saja, tanpa harus mikir pakai jidat. Hal ini kita ucapkan kepada siapa saja, kenal maupun tidak kenal, tidak ada bedanya dengan ucapan “Good Morning”.
Dengan mudah kita minta maaf, seakan-akan setelah itu semuanya “HARUS” jadi putih bersih tanpa noda lagi. Pernahkah kita merenungkan dan berusaha untuk menghayatinya betapa penderitaan maupun sakitnya dari orang yang kita sakiti ? Berapa banyak air mata yang telah mereka keluarkan, sehingga mereka jadi stress dan luka batin karenanya ? Banyak dari mereka yang harus menderita berbulan- bulan, bahkan sampai jadi trauma dan sakit karenanya.
Apakah semuanya ini bisa dihapus dengan secara begitu saja; hanya dengan satu perkataan “Maaf” saja ? Apakah pikiran kita ini sama seperti File komputer hanya dengan satu perintah “Delete” saja; segera bisa dihapus hilang semuanya tanpa berbekas lagi ? So simple ya kedengarannya? Benar, it’s not that easy, seperti yang pernah diungkapkan Duran-duran dalam sebuah lagunya; “The hardest thing is to let go”
Cobalah renungkan oleh anda: “Apakah perkataan maaf yang diucapkan pada saat hari raya itu benar-benar keluar dari hati ? Dan benar- benar dihayatinya terlebih dahulu sebelum mereka ucapkan ? Ataukah hanya sekedar `Njeplak basa-basi pemanis bibir saja, karena sudah merupakan tren kewajiban tradisi ? Maka wajarlah apabila timbul pemikiran; “Percumah deh memaafkan seseorang pada hari raya Idulfitri, sebab kata maaf tersebut toh hanya sekedar maaf obralan yang tidak mempunyai nilai sama sekali ! Enak aja, Gw yang disakiti selama bertahun-tahun, apakah harus dimaafkan secara begitu saja, hanya sekedar untuk memenuhi tradisi Lebaran, seperti juga pepatah panas setahun dihapus oleh hujan sehari !” Disinilah letak kesalahan pemikiran anda !
Keuntungan utama dari memaafkan, bukannya untuk orang yang bersalah kepada kita melainkan untuk diri kita sendiri. Melalui memaafkan kita dapat melepaskan seluruh beban sakit hati kita; maupun stress yang membebani dan menyiksa diri kita selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Dengan memaafkan hati dan pikiran kita bisa jadi langsung plong lepas dari segala beban sakit hati ini ! Tanya saja sama diri sendiri, apakah anda senang dengan adanya siksaan yang anda rasakan sampai dengan sekarang ini ? Tiap kali teringat akan kejadian tersebut sama seperti juga luka yang digarami dan diberikan cuka terus-menerus, sehingga dengan mana, luka batinnya akan terasa nyeri terus dan sampai kapanpun juga tidak akan bisa sembuh ! Obat mujarab dari luka batin yang benar-benar cespleng tulen hanya ada satu saja ialah: Memaafkan! Telah terbuktikan bahwa memaafkan itu baik bagi kesehatan. Oleh sebab itu juga perkataan maaf dalam bahasa Yunani = Amnestia (tidak mengingat) lagi.
Lucu tapi nyata, kita bersedia mengorbankan segala-galanya mulai dari waktu hingga uang untuk bisa sembuh, tetapi sakit batin kita; tetap kita pelihara. Disamping itu untuk bisa sembuh dari luka batin ini anda tidak perlu bayar; entah berupa uang maupun waktu, melainkan hanya dengan satu perkataan saja “Memaafkan” !
Forgiveness Is a Choice, memaafkan itu adalah pilihan yang hanya bisa ditentukan oleh Anda sendiri. Bagi mereka yang tidak bisa dan tidak mau memaafkan, maka mereka akan tersiksa, karena pikiran dan batinnya akan selalu kotor, disamping itu hubungan dengan yang bersalah pun akan selalu tetap buruk sehingga luka batinnya hingga kapan pun juga tidak akan mungkin bisa dipulihkan lagi.
Dengan memaafkan kesalahan orang lain langkah kita bisa jadi lebih ringan, enggak ada ganjalan, sehingga akan mempengaruhi wajah, tingkah laku, dan senyum manis kita yang akan membuat lingkungan kita terasa hangat.
Dengan memaafkan seseorang, berarti kita belajar mengadaptasi salah satu sifat utama dari Sang Pencipta ialah “Pemaaf”. Kenapa pada hari raya Idulfitri, bagi umat Islam adalah hari yang tepat untuk mengajukan permohonan maaf ? Karena pada hari tersebut kebanyakan orang lebih toleransi dan juga lebih bersedia untuk membuka hati dan pintu maafnya. Kagak percaya cobalah !
Orang yang dapat memaafkan kesalahan seseorang adalah orang yang baik, sedangkan yang dapat memaafkan dan melupakan kesalahan seseoran adalah orang yang bijak, tetapi orang yang dapat memaafkan dan melupakan kesalahan seseorang „sebelumnya” orang tsb minta maaf adalah orang yang memiliki sifat illahi.
Mang Ucup
Email: [email protected]
Homepage: www.mangucup.net
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/27847
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua