Budaya-Tionghoa.Net | Seperti yang mungkin Anda sudah tahu (atau mungkin belum), pemungutan suara di Wikipedia yang saya utarakan di sini kurang lebih sebulan lalu telah usai. Bung Rinto Jiang kurang lebih seminggu lalu juga sudah memberikan pranala pemungutan suara yang baru (yang sayang sekali tidak boleh diikuti oleh orang yang baru mendaftar untuk menghindari perekrutan sesaat).
Hasilnya adalah sebagai berikut .:
-18 dari 22 orang (82%) setuju penggunaan istilah ”Tionghoa” untuk mengganti sebutan ”Cina” yang menunjuk pada orang Indonesia dari suku yang dimaksud.
-15 dari 25 orang (60% – sebenarnya tidak mencapai 2/3) setuju penggunaan istilah ”Cina”, ”Republik Rakyat Cina (RRC)”, dan orang ”Cina” untuk menyebut negara yang saat ini dipimpin oleh Hu Jintao dan rakyatnya.
Tidak ada yang bisa mengukur sejauh mana dampak keputusan yang diambil di Wikipedia Indonesia. Saya bisa bilang dampaknya besar, tapi saya tidak bisa memberikan angka. Anda bisa bilang dampaknya nihil, tapi Anda juga tidak bisa memberikan angka. Jadi tentang hal ini, biarlah nanti tahun-tahun mendatang kita tinjau kembali.
Banyak postingan balasan yang masuk yang membicarakan seputar pemungutan suara ini, namun dari kebanyakan yang saya baca, sobat-sobat sekalian hanya kebanyakan membahas tentang orang Indonesia dari suku Tionghoa (saya terutama suka posting#28382). Nah, sekarang paling tidak Wikipedia telah memiliki ketetapan untuk memakai istilah Tionghoa seperti yang banyak dari kita inginkan, tidak ada masalah di sini (salut kepada semua yang berpartisipasi di sana), semoga hal ini dapat menyebar ke pemerintah resmi RI.
Namun yang luput dari perhatian banyak orang (selain hanya menyebut sambil lalu saja) adalah bahwa istilah Tiongkok dan Tionghoa itu ternyata tidak serta-merta satu paket, buktinya setelah pembahasan alot, teman-teman di Wikipedia tidak setuju istilah Tionghoa serta-merta datang ‘sepaket’ dengan Tiongkok. Argumen yang menonjol adalah bahwa karena kita orang Tionghoa ini orang Indonesia, maka mereka setuju untuk memakai istilah yang mayoritas orang Tionghoa pilih, yaitu, ‘Tionghoa’. Namun tentang Tiongkok ini, mereka tidak berbesar hati seperti sebelumnya, karena ini masalah penamaan negeri orang lain, mereka tidak mengerti mengapa orang Indonesia harus sakit hati dengan penamaan negara Tiongkok menjadi Cina (sebenarnya masih banyak alasan lain seperti perbedaan entiti antara Cina dan Tiongkok, dll)
Alasan lainnya untuk memilih ”Cina” bukannya ”Tiongkok” adalah untuk menghindari kebingungan antara orang Tionghoa/orang Tiongkok (apa istilah Tionghoa itu eksklusif yang menjadi WNI? apa orang WN Tiongkok itu juga disebut Tionghoa atau melainkan orang Tiongkok?)
Jadi dengan kata lain pertanyaan yang muncul adalah: “Apa orang Tionghoa=orang Tiongkok?” Coba gunakan dalam kalimat. Kalau jawaban Anda adalah “ya” berarti orang Tionghoa (i.e. orang Indo suku Tionghoa) tinggal di Tiongkok? Kalau bukan apa perbedaannya? Bingung? saya juga.
Nah, saya percaya setiap orang pasti akan berbeda pendapat, namun benarkah orang Indonesia-Tionghoa tidak sepatutnya sakit hati akan penamaan negara RRT menjadi RRC, toh kita bukan orang RRT/RRC, bukan?
salam,
Benny Lin
NB: mohon pembahasan jangan melenceng kembali ke masalah Tionghoa/Cina, namun tentang Tiongkok/Cina saja.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua