Budaya-Tionghoa.Net | Kata yang paling sering ditulis dan diucapkan pada akhir dan awal tahun ialah kata “HOKI” tentunya sesuai dengan bahasanya masing- masing yang artinya “beruntung”. Di Indonesia kata Hoki sering ditulis dengan Hokie pakai huruf “e” mengikuti wong Londo dijaman VOC. Sedangkan dalam bahasa Indonesia seharusnya ditulis HOKI !
|
Kata Hoki itu sendiri diserap dari bahasa dialeg Hokkian sedangkan dalam bahasa Mandarin Fuqi. Sama seperti juga dalam bahasa Inggris banyak orang pakai nama Lucky, begitu juga bagi orang Tionghoa banyak yang menggunakan nama Hok. Banyak orang Tionghoa yang menempelkan Huruf Hok didepan pintu rumahnya dengan secara terbalik dengan harapan agar Hoki nya dapat bergulir menggelinding terus menerus dengan tiada hentinya. Sumber: Milis Budaya Tionghoa
Hoki bisa disamakan juga dengan nasib, jadi ada orang yang Hokinya baik maupun buruk dan berdasarkan horoskop ini tergantung dari waktu dan tempat lahirnya seseorang.
Terjadinya Hoki itu pada umumnya apabila terjadi hal yang luar biasa di dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya apabila terjadi hal yang menyenangkan kita sebut ini Hoki sedangkan kalau buruk bisa disebut Bo-Hoki (tidak beruntung).
Bagi yang tidak sabaran mereka berusaha mencari jalan pintas untuk bisa mendapatkan Hoki ini misalnya melalui judi ataupun pergi ke Wong Pinter baca Dukun.
Hoki tidak harus berkaitan dengan materi saja, bisa saja seorang merasa dapat Hoki karena lulus ujian, naik pangkat, dapat jodoh, ataupun luput dari musibah, tetapi yang sudah pasti semua Hoki yang kita dapatkan harus ada orang lain yang dijadikan tumbal bayaran untuk Hoki kita ini.
Misalnya Mr. A. Bakrie telah dapat Hoki besar di tahun 2007, sehingga layak dinobatkan sebagai wong sugih oleh Majalah Forbes. Betapa tidak; ia adalah orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaannya senilai 5,4 miliard AS$ atau 50 triliun Rp. Sehingga dapat pujian langsung dari Wapres JK. Hanya sayangnya untuk bisa dapatkan Hoki ini yang dijadikan tumbal bayarannya adalah para korban lumpur Lapindo, hingga saat ini mereka baru diganti 20% saja, maklum belum mampu bayar hutang.
Begitu juga pada saat anda dapat Hoki menang judi, pasti anda harus mengorbankan orang lain yang kalah judi dimana mereka harus bayar bukan hanya dengan uang saja tetapi juga dengan air mata. Anda dapat hoki bisa naik jabatan, pasti ada orang lain yang harus dijadikan tumbal, karena tidak mendapatkan jabatan yang diharapkannya. Jadi rumusnya mudah ialah Hoki bagi anda tetapi pasti rugi (Bo-Hoki) bagi yang lain.
Kita merasa dapat hoki, karena keinginan atau impian kita terkabul. Hoki itu sifatnya hanya sementara saja, tidak mungkin bisa hoki terus-menerus tiada hentinya. Banyak orang percaya bahwa nomor atau hari tertentu bisa bawa hoki, maka dari itulah banyak sekali orang menjual nomor cantik atau nomor hoki ataupun mencari hari Hoki untuk hari perkawinannya.
John Stuart Mills (1806 – 1873) filsuf dari England adalah tokoh filsuf Hoki. Menurut pendapat dia manusia hanya mempunyai dua tujuan hidup utama: Berusaha untuk mengejar kebahagiaan semaksimal (maximmize happines) mungkin dan penderitaan seminimal mungkin (minimze suffering).
Pada saat manusia mendapatkan Hoki baca bahagia, pada umumnya ia tidak membutuhkan agama lagi, wong sudah dapat Hoki; kenapa Gw masih butuh sang Pencipta. Oleh sebab itulah “Does God Want Us to be Happy ?” www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1015887,00.html
Yang menentukan Hoki atau tidak Hoki itu sebenarnya otak dan perasaan kita sendiri, maka dari itu menurut Sigmund Freud; Hoki itu adalah sekedar efek plasebo saja atau perasaan yang dibuat dan ditentukan oleh diri sendiri. Misalnya orang yang sudah divonis mati, walaupun menang lotto satu triliun sekalipun ia tidak akan merasa dapat hoki, wong sudah mau koit, tapi ia merasa dapat hoki apabila bisa sembuh dan sehat. Sedangkan abang becak yang sehat waalfiat, merasa dapat hoki kalau dapat uang Rp 100 ribu.
Jadi kesimpulannya Hoki itu adalah perasaan mensyukuri, dimana kita merasa bersyukur dengan apa yang kita dapatkan disitulah kita merasa dapat Hoki.
Untuk mengetahui apakah anda termasuk manusia Hoki atau tidak ini bisa diukur dengan alat ukur Hoki: Silahkan klik: “Measure Your Happines” www.time.com/time/2005/happiness/graphics/quiz.html
Salam HOKI
Mang Ucup , 29198
Email: [email protected]
Homepage: www.mangucup.net
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa