Budaya-Tionghoa.Net | Seruan boikot inilah yang semakin hari semakin santer terdengar dan dimuat diberbagai media barat. Memboikot Olimpiade Beijing 2008 secara keseluruhan; hal ini tidak akan mungkin bisa terlaksana. Mereka hanya bisa memboikot secara politik dengan cara dimana wakil atau pimpinan negaranya tidak turut hadir dalam upacara pembukaan Olimpiade nanti.
|
Hal pemboikotan politik ini telah dinyatakan secara resmi oleh beberapa pimpinan negara, mulai dari Pangeran Charles, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Kanslir Jerman Angela Merkel, Presiden Ceko Václav Klaus maupun oleh sekjen PBB Ban Ki-moon. Sedangkan yang masih mikir-mikir adalah Presiden Perancis Nicolas Sakozy.
Beda dengan Presiden AS George W. Bush menunjukan sikap yang lebih pragmatis terhadap Cina. Bush tidak hanya menolak boikot Olimpiade, bahkan ia juga menegaskan akan hadir dalam upacara pembukaan di Beijing.
Mungkin karena Bush juga sebenarnya menyadarinya, bahwa negaranya pun tidak lebih baik daripada Cina dalam kasus pelanggaran HAM. Misalnya di penjara Guantanamo (Gitmo) apabila tawanan meratap minta minum, maka para penjaga memberinya tendangan. Tidak hanya itu saja, tahanan juga disuruh mandi air kencing dan kotorannya. Pelecehan terhadap Islam dipertontonkan oleh para penjaga. Alquran dilempar, ditendang, diinjak dan disobek. Lemparan batu juga dilakukan pada tahanan yang sedang salat berjamaah. (Sumber: Buku For God and Country – James Yee). Jadi sebenarnya lebih buruk daripada Film Fitna, tapi anehnya tidak ada yang demo tuh terhadap Amerika.
Orang Tibet ditangkap, karena berani mengibarkan bendera Tibet, tapi apakah ini beda dengan di Indonesia, orang yang berani mengakibarkan bendera RMS pun dihukum seumur hidup penjara.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Cina termasuk negara yang di cap sebagai pelanggar HAM misalnya kejadian di Tiananmen pada tahun 1989 dan juga Cina juga sebagai penindas bangsa Tibet. Atau Cina membeli 2/3 hasil minyak dari Sudan sebagai hasil dari penjualan senjatanya. Ini semuanya bukanlah sesuatu hal yang baru, tetapi kenapa kritikan- kritikan baru di lontarkan akhir-kahir ini menjelang Opimpiade.
Stephen Spielberg & Zhang Yimou telah menyatakan kesediaannya pada tahun 2006 untuk mendisain upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Beijing, tetapi pada bulan Juli 2007 Stephen Spielberg mendadak protes atas dukungan Cina terhadap Sudan, sehingga ia mengundurkan diri dari rencana semula. Apakah sebelumnya ia tidak tahu, bahwa Cina itu salah satu mitra bisnisnya dari pemerintah Sudan ?
Setelah Asian Games ke XI pada th 1990 di Beijing, Deng Xiaoping menyatakan hasratnya untuk menyelenggarakan Olimpiade di Cina. Permohonan ini di tolak oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada tahun 1999 dengan alasan Cina termasuk negara pelanggar HAM, sehingga Sydney terpilih. Tetapi pada tahun 2001 di Moskow hanya dalam dua kali putaran saja semuanya menyatakan sepakat dan menyetujui Cina sebagai penyelenggara Olimpiade 2008. Apa yang beda antara tahun 1999 dan 2001 ? Pada tahun 1999 raksasa Cina masih belum bangkit, alias masih kere, tetapi pada tahun 2001 mereka melihat kehebatannya Cina hal inilah yang merubah pikiran para petinggi IOC. Apakah ini bukannya sikap hipokritis dari pihak IOC ?
IOC memang kebablasan dan salah ketika memberikan penyelenggaraan pesta olahraga ini kepada Cina, di mana standar minimal perlindungan hak asasi tidak ada. Tuan rumah Cina ingin melancarkan propaganda untuk memperbaiki citra politiknya, sedangkan semua pihak lain hanya diizinkan ikut bertepuk tangan. Barulah awal pekan ini presiden IOC Jacques Rogge mulai sadar, bahwa langkah organisasinya bisa saja dinilai sebagai persekongkolan dengan rezim penindas.
VW, Adidas, Coca Cola, Schenker, Microsoft dan banyak lagi perusahaan-perusahaan Eropa & Amerika yang dengan senang hati bersedia menjadi sponsor utama dari Olimpiade Beijing ini, tetapi kenapa sekarang ini mereka bahkan menilai bahwa Olimpiade Beijing tidak sesuai dengan misi Olimpiade negara mereka ? Bukankah tercantum dalam Charta Olimpiade; bahwa politik tidak boleh di campur adukan dan dibawa ke dalam Olimpiade. Mungkin negara barat bisa memboikot Olimpiade Beijing, tetapi apakah mereka mampu memboikot semua produk dari Cina yang sudah merebak dan meraja lela di hampir semua negara barat, karena murah harganya.
Pada tahun 1936 Olimpiade Berlin, pemerintah Nazi mengeluarkan pengumuman bahwa orang Kulit Hitam (Negro) sebaiknya tidak hadir di Berlin. 1980 Olimpiade di Moskow telah diboikot oleh banyak negara barat, karena Rusia menduduki Afganistan. 1984 Olimpiade di Los Angeles di boikot sebagai balasan oleh negara-negara komunis.
Negara barat boleh menuntut ini dan itu, tetapi tidak akan digubris oleh Cina dengan motto: Anjing menggonggong Khafilah tetap berlalu. Dan renungkanlah oleh Anda sendiri apakah Cina yang butuh negara barat, ataukah kebalikannya ? Pada saat ini hampir di semua negara barat sedang menghadapi resesi ekonomi, tetapi Cina memliki cadangan devisa yang berlimpah ruah.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip komentar dari harian Prancis L’Alsace: Prancis dahulu sedang melancarkan perang kolonial di Aljazair, tapi ketika itu tidak ada yang menyerukan boikot terhadap para atlit Prancis. Karena jika hal itu dilakukan, reaksinya akan sama dengan reaksi Cina sekarang ini. Yakni, para pemboikot diminta jangan ikut campur urusan orang lain dan lebih baik mengurusi masalahnya sendiri.
Mang Ucup
Email: mang.ucup@…
Homepage: www.mangucup.org
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua