Budaya-Tionghoa.Net | Uber Cup tadi malam kembali dimenangkan tim Tiongkok. Thomas Cup juga kelihatannya akan kembali dimenangkan tim Tiongkok nanti malam. Pertandingannya berlangsung di Jakarta, Indonesia.
|
Pemberitaan media Indonesia, koran maupun TV, ramai sekali. Pengunjung di Istora Senayan penuh terus dan gegap gempita. Tim Uber Cup dan Thomas Cup Indonesia lumayan baik prestasinya dan disorot terus oleh media.
Peserta dari negara-negara lain, Asia, Eropa, Afrika, Oceania pun banyak menimbulkan kejutan, dan juga tiap saat muncul pada acara jumpa pers.
Tetapi dalam semua hingar-bingar itu saya kehilangan sesuatu. Yaitu satu-satunya yang tidak pernah kedengaran ….. istilah “Tiongkok”!
Saya hadir di Istora, tidak mendengar seorang pun penonton yang ada menyebut frasa (phrase) “tim Tiongkok”. Semuanya bilang “tim Cina” atau “tim Caina”.
Termasuk juga penonton teman-teman kaum Tionghoa, yang begitu besar persentasenya di situ, dan sering dimintai komentar oleh reporter koran atau TV, seperti Agnes Monica Siswono.
Semua media, koran maupun TV, dalam berita-beritanya, juga tidak ada yang menyebut frasa “tim Tiongkok”. Semuanya bilang “tim Cina” atau “tim Caina”.
Semua anggota tim Indonesia, manajer ataupun atlitnya, kalau diwawancarai reporter koran atau TV juga tidak ada yang menyebut frasa “tim Tiongkok”. Semuanya bilang “tim Cina” atau “tim Caina”.
Termasuk juga manajer atau atlit yang etnis Tionghoa, yang padahalnya besar persentasenya, seperti Susi Susanti Ong Kim Nio, dia bilangnya “tim Caina”.
Begitu juga Ivana Lie Lan Hoa yang menjadi komentator di tayangan Trans TV, bilangnya “tim Cina”.
Kalau manajer atau atlit negara lain tidak usah disebut lagi. Tentu saja tidak ada mereka yang bilang “Tiongkok”, adanya hanya “China”. Karena bahasa Inggris…
Malah ada hal yang merupakam kejutan baru bagi saya.
Saya sempatkan tanya kepada beberapa penonton di Istora dan beberapa teman wartawan, mengapa tidak menyebut “tim Tiongkok”.
Mereka mengatakan kalau dengar kata “Tiongkok” itu yang terbayang adalah kekunoan, kekomunisan, kemiskinan, kepecundangan.
Sedangkan kalau dengar kata “Cina” (atau “Caina”) itu barulah terbayang kemodernan, keekonomisan, kemakmuran, kejayaan yang sedang marak di suatu negeri super power.
Baru tadi malam, untuk pertama kali saya dengar ada orang yang bilang “tim Tiongkok”! Yaitu Presiden RI ketika diwawancara saat menonton final Uber Cup.
Tapi kita tahu lah SBY. Sangat tinggi kesadaran tebar pesona politiknya. Apalagi setahun lagi sudah pemilu…
Wasalam.