Hidup sampai tua, belajar sampai tua tidak terbatas pada sekolah saja apakah sama dengan peribahasa bahasa latin yang berbunyi non scholae sed vitae discimus artinya adalah “Kita belajar untuk hidup bukan untuk sekolah”, ujar itu dikumandangkan oleh Seneca (3 BC-65 AD).
Pendapat seneca tidak sepenuhnya sesuai dengan konsep belajar dalam ru (KongHuCu), belajar dalam ru itu bukan hanya membaca buku. Apakah membaca saja sudah cukup?
Apakah membaca terkait dengan pembelajaran? Masih teringat pada waktu sekolah dasar dahulu diceritakan fabel (�”言) Jin Ping gong 晋平公 atau duke Jin Ping (? � 557 BC) yang sudah berumur 70 tahun dan masih bersemangat belajar. Duke Jin Ping pada usia 70 tahun awalnya ragu-ragu untuk belajar, tapi setelah berdiskusi dengan Shi Kuang 师旷 (572-532 BC), ia memutuskan untuk belajar lagi.
Fabel atau kisah-kisah serupa banyak diajarkan di sekolah pada waktu saya kecil, kisah lainnya seperti Yue Yangzi menuntut ilmu dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang bertujuan memotivasi orang untuk belajar dengan mengutip kisah-kisah atau fabel pada jaman dahulu.
Menuntut ilmu tentunya harus dilandasi kemampuan membaca, menyenangi membaca dan menghayati serta mengerti. Saya berpendapat kisah-kisah seperti itu perlu diajarkan sejak kecil untuk memotivasi anak-anak agar tertarik belajar dan membaca. Sedihnya adalah kondisi budaya membaca dan belajar di Indonesia amat lemah.
Salah satu pentingnya ahlak selain pengetahuan, adalah ujar Mo Zi (468 – 376 BC):
Sekarang tentang Sanzijing. San = tiga , Zi = huruf , Jing = tulisan, dalam hal ini kitab lebih mendekati arti jing. Jing itu artinya tulisan yang ditulis dalam gulungan sutra, karena tulisan golongan jing itu biasanya tulisan yang dianggap berharga. Kenapa mau belajar san zi jing? Pernah membaca isi teks san zi jing?
DIMULAI MANUSIA DASARNYA BAIK ADANYA
Belajar menurut Zhu Xi adalah:
(1) meniru/mencontoh suri teladan para pendahulu kita
(2) memperbaiki kesalahan lama yang telah ada
(3) menghasilkan hal-hal baru yang baik yang patut menjadi teladan bagi penerus
Jadi menurut Zhu Xi, belajar itu bukan hanya membaca buku. Itu menurut Zhu Xi, bukan Xun Zi. Sedangkan buku Xun Zi bab pertama ya pembelajaran yang rajin.
San zi jing bukan sesuatu yang anda harus pelajari tetapi adalah sesuatu yang seharusnya DIajarkan kepada anda. Anda menangkap maksud saya?
Sekarang kita kembali ke “tionghua”.Menurut saya, “tionghua” itu suatu konsep budaya yang diturunkan sejak 7000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai sekarang.
Bagaimana cara diturunkannya?Ini pernah dibahas di milis, yaitu melalui jiaoyu ataupun pendidikan. Jadi apa yang diajarkan untuk membentuk seorang tionghua? Main barongsai? Minum teh? Pakai baju han? Sembahyang GuanYin? Ngacung ngacung tancep?
PENDIDIKAN!
Itu kata kuncinya kenapa anda bisa eksis sebagai tionghua Anda mungkin jauh di dalam lubuk hati bingung mengenai tionghua, karena anda tidak pernah diajari bagaimana seorang tionghua itu seharusnya.
Dan yang diajarkan untuk membentuk seorang Tionghua sejak dini, sejak usia kecil, adalah tidak lain daripada san zi jing. Ibarat satu bangunan, san zi jing adalah pondasi yang seharusnya dibangun.
Jadi yang anda mau pelajari itu sebenarnya bahan untuk anak kecil. Dalam ribuan huruf san zi jing, ada satu huruf kuncinya yaitu XUE alias belajar.
Dengan san zi jing, anak diajarkan untuk memiliki jiwa belajar, dan jiwa tionghua Huruf kuncinya XUE, belajar.
Jadi apa itu San Zi Jing?
Isinya kalau dirangkum adalah:
– dasar moralitas dan budi pekerti
– dasar-dasar pendidikan
– dasar-dasar sejarah tionghua
– dasar keteladanan para leluhur
– pengingat kembali akan huruf kunci XUE, belajar
San zi jing ini ditulisnya mulai sejak jaman Song utara, secara umum yang dianggap penulisnya adalah seorang murid Zhu Xi, yang bernama Wang Yilin tetapi ada beberapa hipotesis bahwa itu bukan murni karya dia.
Tapi itu TIDAK penting.yang perlu diingat adalah, San Zi Jing adalah bahan pelajaran pertama yang diberikan ke anak.Tujuannya adalah supaya si anak memiliki semangat belajar dan memiliki dasar pemikiran tionghua. Sampai titik ini anda mengerti maksud saya?
Kalau anda meneliti sekolah tionghua, san zi jing adalah teks pertama yang diajarkan. Sekarang coba kita lihat isi dari san zi jing. Kita lihat bagian pertama dasar moralitas dan budi pekerti
人之初 性本善 性相�` �’相遠
R�n zhī chū x�ng běn sh�n x�ng xiāng j�n x� xiāng yuǎn
Menurut pemikiran yang DIPILIH oleh leluhur TiongHua:Kita sebagai manusia sebenarnya memiliki nurani yang murni, yang tidak tercela dan bersifat baik.Buddhisme menyebutnya bibit kebuddhaan
Daoisme menyebutnya bahwa dao terdiri dari sisi WU dan YOU WU melahirkan bumi dan langit YOU melahirkan segala makhluk, termasuk manusia kita berasal dari DAO, karena itu kita sendiri adalah unsur DAO Menurut beberapa pandangan agama semit, bahwa setiap individu memiliki bibit ketuhanan karena tuhan menciptakan manusia sesuai citranya
Itu tadi sedikit penjelasan dari r�n zhī chū x�ng běn sh�n Lalu, kita lihat di realita kehidupan, kenapa manusia bisa berbeda-beda, bukankah pilihan leluhur adalah setiap manusia itu nuraninya baik?di sinilah masuk lagi bagian x�ng xiāng j�n x� xiāng yuǎn xing xiang jin = kita umat manusia itu sebenarnya memiliki nurani yang sama pada awalnya pada saat lahir kita semuanya masih bernurani yang sama tetapiX� xiāng yuǎn = kebiasaan, lingkungan, pendidikan, interaksi kita dalam kehidupan, inilah yang menyebabkan setiap manusia menjadi berbeda-beda.
Bukan hanya pendidikan keluarga.
Seorang manusia yang sejak kecil dipelihara oleh monyet misalnya, pasti dia akan berperilaku seperti monyet. Kenapa? Karena memang dia belajarnya seperti itu.Begitu juga seorang anak yang sejak kecil biasa berbohong dan tidak pernah dididik secara tegas, maka sampai dia dewasa, sifat berbohongnya menjadi matang,sudah susah diubah, bukan tidak mungkin dirubah, tetapi susah.Okeh, itu yang diajarkan untuk anak kecil kalimat pertama dalam san zi jing.
Karena anda orang dewasa, saya jelaskan lebih lanjut.
Saya bilang “DIPILIH” oleh leluhur, artinya leluhur TiongHua sebenarnya setidaknya memiliki 4 pandangan mengenai nurani manusia:
- Pertama, Mengzi berpandangan nurani manusia itu pada dasarnya murni, tidak tercela dan bersifat baik.
- Xunzi berpandangan nurani manusia itu pada dasarnya adalah untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, mementingkan diri sendiri dan bersifat tidak baik (bukan jahat).
- Bebarapa leluhur TiongHua di jaman Han, periode kekacauan Wang Mang memunculkan teori bahwa nurani manusia itu pada dasarnya bercampur antara baik dan tidak baik.
- Theory pencampuran ini diusung oleh salah satu tokoh yang terlupakan oleh sejarah, karena dia mendukung Wang Mang mendirikan dinasti Xin, memberontak terhadap dinasti Han Barat.Nama tokoh ini saya tidak ingat, harus bongkar data sejarah.
- Leluhur TiongHua yang berpandangan pada Huang Lao Dao, menyatakan bahwa nurani manusia itu tidak bersifat baik, juga tidak bersifat tidak baik, dan juga tidak bersifat campuran, tetapi merupakan harmonisasi dari unusr positif dan negatif.
Dalam San Zi Jing, leluhur TiongHua memilih opsi pertama, pandangan Mengzi.Karena San Zi Jing ditujukan buat anak-anak,bukan untuk orang dewasa.oke, jadi menurut anda bagaimana dengan konsep bahwa manusia itu membawa sesuatu sejak lahir? Yaitu karma ataupun dosa asli?
Bagaimana dengan kenyataan fisik, bahwa setiap manusia dilahirkan dalam kondisi berbeda-beda,ada yang lahir sebagai bangsawan, orang kaya, orang miskin, anak haram, cacat dan sebagainya,anda punya pendapat mengenai hal ini?
Bagaimana anda menjawab pertanyaan ini kalau ditanyakan oleh anak anda?
Okeh, ini menurut yang bisa saya simpulkan.
Konsep di atas memang tidak bisa menjawab secara tuntas mengenai sebab perbedaan, tetapi yang ditekankan adalah awal yang baik dan setiap orang mulai dari titik yang sama bedanya adalah kalau menurut paham karma, rentang waktunya meliputi banyak kehidupan itu kalau anda percaya mengenai kehidupan lalu.
Dalam kalimat pertama yang ingin ditekankan justru adalah bahwa kita memulai sesuatu yang BAIK karena itu kita bisa KEMBALI ke dasar yang baik itu, kalau seandainya kita melenceng jauh terlepas dari kondisi ekonomi sosial dan fisik. Leluhur TiongHua berbeda dengan leluhur bangsa lain.
Leluhur bangsa lain memang mungkin bisa memberikan jawaban yang punya nilai pertimbangan dan diterima rasio.Tetapi leluhur TiongHua BERANI MENGAMBIL SIKAP mengenai TITIK AWAL!Kalau anda PASRAH dan HANYA pasrah, dengan alasan itu takdir, karma masa lalu, kapan anda bisa berubah?
San Zi Jing, kenapa harus SAN? Kenapa harus TIGA? Apa karena leluhur TiongHua iseng? Suka-suka? milih tiga.Anda coba perhatikan teks nya semuanya terdiri dari kumpulan 3 huruf makanya disebut San karena bentu sastra kah?
Jawabnya adalah karena otak manusia lebih mudah menangkap dalam gabungan 3 huruf, bukan karena bentuk sastra, terutama anak-anak, lebih mudah menghafal dalam gabungan 3 huruf.
setiap kalimat dalam San Zi Jing itu bisa berdiri sendiri, dan setiap kalimat memiliki arti yang mendalam, ini kalimat pertama belum selesai loh.
Apa itu Xing? Apa itu nurani?
Tadi saya sebutkan bahwa leluhur TiongHua membuat pilihan, dan mereka memberikan sebuah definisi mengenai XingYaitu Tianming Zhi Wei Xing.
Artinya bahwa apa yang diberikan atau dikaruniai oleh langit adalah Xing.Kalau pakai bahasa sederhana orang samawi, takdir tuhan itulah xing.Kalau mau lebih dalam, artinya bahwa kita sebagai manusia dikaruniakan budi pikiran, itulah yang membedakan kita sebagai manusia, “dari sononya”.
Xing itu benar-benar sesuatu barang primordial
Lalu sesuai pilihan leluhur, inilah penjabaran mereka mengenai nurani atau xing:
- ren 仁kemanusiaan
- yi 義 kebenaran/keadilan
- li 禮kesusilaan
- zhi 智 kebijaksanaan
- xin 信kejujuran / dapat dipercaya
Inilah penjabaran Xing yang DIPILIH leluhur.Memang Xing itu barang bawaan/karunia, entar dari apa atau siapa.Tetapi kita bisa membuat pilihan mengenai karunia itu,Xing = 性 itu hurufnya,ini penjabarannya,apa itu Xing? Jadi Xing yang dimaksud dalam kalimat pertama adalah tidak lain dari 5 itu ren, yi, li, zhi, xin sudah?saatnya istirahatm itu baru 1 kalimat yah ,itupun perkenalan apa itu ren yi li zhi xin, saya milih gak jelaskan nanti terlalu mendalam
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghoa
2. Tulisan ini adalah rangkuman dari diskusi di conference antara henyung dan liquid