Budaya-Tionghoa.Net | Ada beberapa pertanyaan menarik seputar Zhenghe , mengenai jumlah armadanya , mengenai tujuan ekspedisinya , latar belakang ekspedisinya dan soal ke-islam-annya.
|
Pertanyaan : Kalau tidak mau berperang, kenapa Zheng He bawa armada banyak sekali? Sampai 200 atau bahkan 400 armada.?
Jawab : Perlu diingat sejak berdirinya dinasti Ming, perdagangan laut dilarang. Jadi dalam banyak hal, ekspedisi itu mencakup para pedagang. Selain itu digunakan untuk menjamu para utusan negara yang diundang
ke istana kaisar ChengZhu.
Pertanyaan: Kalau tujuannya ekspedisi atau dagang? Latar belakangnya apa ? Maksudnya kalau Marcopolo sepertinya punya semboyan “Gold, Glory n Gospel? dan sahibul hikayat di Eropa emang ada tuh waktu itu demam ekpedisi gitu { kata novel SHOGUN} soalnya kayak cari harta karun, pulang bisa dapet gelar bangsawan n jadi kaya raya gitu Lha kalau Tiongkok kirim si Cheng Ho itu, tujuannya ngapain? Atau waktu itu tiongkok juga ketularan `demam?berburu emas? Gold and Glory? Kalau “Gospel?nya sih sudah pasti tidak, abis yang dikirim kok muslim, hehehe. Di tularin sama si Marcopolo kali ya. Duluan mana sih Marcopolo ke Tiongkok atau Zheng He kelayapan ke Asia Tenggara?
Jawab : Yang jelas Marcopolo lebih dahulu datang ke Tiongkok. Jika gold, jelas tidak. Karena ekspedisi Zheng He menguras kasnegara, biaya untuk menjamu para tamu negara, biaya perjalanan para tamu negara, biaya cendera mata para tamu negara dan masih banyak lagi biaya yang dianggap membebani kas negara. Terlebih lagi personilnya yang termasuk ukuran luar biasa untuk ekspedisi laut jarak jauh.Glory, mungkin bisa ya tapi glory dalam hal apa ?
Ada beberapa point disini yang bisa dijelaskan termasuk jumlah personilnya yang luar biasa.
- Dinasti Ming adalah dinasti dimana orang Han menjadi penguasa lagi di daratan Tiongkok. Otomatis awal dinasti Ming harus melakukan beberapa hal seperti unifikasi wilayah yang masih dikuasai oleh orang Mongol. Sejak awal dinasti Ming berdiri, perlu dilakukan usaha untuk membuat kemapanan dalam pemerintaha pertama, kemudian setelah perang saudara selesai, kaisar ChengZhu mau memaklumatkan ke “seluruh dunia” bahwa dinasti Yuan telah digantikan oleh dinasti Ming. Ia memerlukan suatu ekspedisi yang luar biasa sebagai unjuk pengaruh dinasti Ming. Selain itu ia juga membuat hal-hal yang bersifat monumental, seperti membangun istana terlarang, membuat ensiklopedia pertama di dunia yang dikenal sebagai ensiklopedia Yong Le atau Yong Le Da Dian.
- Pelayaran swasta yang bertujuan niaga dilarang, untuk mengurangi peran konglomerat pelaut Arab dalam perdagangan dunia masa itu. Semua pelayaran niaga harus dibawah kontrol negara dan banyak yang ikut dalam ekspedisi Zheng He. Perlu diingat bahwa konglomerat di Tiongkok sejak dinasti Song hingga Ming awal adalah orang Arab. Bahkan salah satu dari Wu Lu Cai Shen ( dewa rejeki 5 jalan atau usaha ) adalah orang Arab. Anda bisa bayangkan begitu kayanya orang Arab pada masa itu sehingga menjadi salah satu figur dewa kekayaan. Karena itu pula ada larangan atau pantangan memberi daging babi kepada WuLu CaiShen ini agar tidak menyinggung atau melanggar keyakinan “dewa” kekayaan dari etnis Arab itu. Dari contoh ini, kita bisa melihat rakyat jelata tidaklah iri akan kekayaan etnis asing, bahkan diangkat menjadi “dewa” sebagai panutan rakyat jelata.
- Pada masa dimana komunikasi belum secanggih abad 21, tentunya banyak negara yang tidak tahu bahwa dinasti Yuan sudah runtuh, terutama negara-negara vassal. Untuk itu dibuat armada pelayaran yang luar biasa, agar negara-negara vasal dan negara lain yang dikunjungi bisa melihat kejayaan dinasti Ming.Penguasa negara-negara yang dikunjungi, biasanya diundang untuk datang ke istana negara dan diberi hadiah perkenalan. Tujuannya bisa melihat bahwa dinasti Ming adalah dinasti yang makmur dan maju.
- Satu kapal pusaka berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter,bisa anda bayangkan berapa besarnya ? Berapa orang yang diperlukan untuk menarik jangkar serta menjalankan kapal itu ? Diperkirakan diperlukan sekitar 100 orang untuk menarik jangkartersebut. Belum lagi para pelayan untuk tamu-tamu agung, pedagang yang ikutdalam pelayaran tersebut. Perlu diingat pada abad tersebut belum ada mesin eletrik atau juga mesin uap. Semua dengan tenaga manusia. Logistik jaman dahulu juga tidak secanggih jaman sekarang, jadi diperlukan kapal pendukung yang juga jumlahnya lumayan banyak. Kapal-kapal pengawal juga diperlukan agar para tamu agung dan parapedagang tidak mengalami gangguan dari para perompak.
Pertanyaan:
Soal keislaman Zheng He *Apakah semua suku Hui PASTI muslim? Suku Hui itu belajar Islam dari mana sih? *Terus kok ibadah haji nya bisa diwakilkan? Gue baru denger bisa begitu.Itu catatannya darimana, siapa yang nulis dan dalam literature apa?*Kalau meninggal di laut, apa bisa dikuburkan secara Islam?Sebab setahu gue mah kalau muslim itu dikubur di tanah, mukanya menghadap bawah, dibungkus kain putih yang pocong itu lhoh, dan harus menghadap ke Barat. Tapi yang ini kudu Tanya ABS loocianpwee nih, sebab gue tahunya dari sinetron hidayah, huehuehue. Nah kalau Zheng He upacara penguburannya macam apa, ada catatan detailnya tidak? Kok bisa bilang dikubur/dilarung kan secara Islam itu darimana?
Jawab : Sepanjang yang saya tahu, salah satu aturan dalam agama Islam, jenazah harus dikuburkan hari itu juga. Jika meninggal dalam pelayaran tentunya tidak mungkin anda meminta para pelaut anak buah Zheng He untuk menyelam dan menggali kuburan di dasar laut.Suku Hui adalah sebutan untuk mereka yang beragama Islam. Agama nIslam dalam bahasa tionghoa disebut Hui Jiao.
Hormat saya,
Xuan Tong
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghoa
REFERENSI :
- Gavin Menzies, “1421 saat china menemukan dunia“, ,penerbit Alvabet Sejarah
- Zhonghua shangxia wu qian nian,Wu YaoJi, penerbit JingHua publisher
- Silang budaya Tiongkok Indonesia, Kong YuanZhi,penerbit Bhuana Ilmu Populer
- Histiografi Indonesia Sebuah Pengantar, editor Soedjatmoko, Mohammad Ali, G.J Resink, G.McT.Kahin, penerbit Gramedia
- Admiral Zheng He & Indonesia, edited by Leo Suryadinata, penerbit Institute of Southeast Asian Studies
- Muslim Tionghoa Cheng He, penyunting Prof.H.M Hembing Wijayakusuma, penerbit Pustaka Populer Obor
- Perkembangan Islam di Tiongkok, H.Ibrahim Tian Ying Ma, penerbit Bulan Bintang
- Sampokong dan Indonesia, prof.Kong YuanZhi, penerbit C.V Haji Masagung
- Zhongguo lishi zhi mi, Zhang HaiYing, Ye Jun, penerbit WenHui
- Zhongguo lishi qi tan, Zhang Rong, penerbit SiCuan People’s publisher
- Zhongguo QuanShi, bab dinasti Ming , sub bab diplomatik luar negri,kepala editor Zhang Dai Nian, penerbit People’s publisher
- Zhonghua wenming chuanzhen bab dinasti Ming, LiuHui, peneribt Shanghai cishu publisher
- National Geographic
Photo Credit
- http://www.flickr.com/photos/jonjanego/2777527481/“Zhenghe statue in the Quanzhou Maritime Museum”