Budaya-Tionghoa.Net | Saya pribadi tidak setuju tiang di semua kelenteng Mazu dikaitkan dengan tiang kapal atau berkaitan dengan fungsinya sebagai pelindung para nelayan dan pelaut. Jikapun ada, semua berfungsi sebagai tiang bendera, walau ada juga yang berfungsi sebagai tiang lentera petunjuk arah.
Alasan saya sederhana saja. Tiang tidak bisa melambangkan bagian dari kapal, jika mau dikaitkan dengan pelayaran, tentunya layar lebih tepat atau jangkar.
Seingat saya di kelenteng Mazu di Quanzhou tidak ada tiang “kapal”,karena seingat saya yang di Quanzhou dibangun pada masa dinasti Song.
Dalam pakem arsitektur kuil Taoist, salah satu ciri utamanya adalah tiang bendera, karena tiang bendera merupakan salah satu alat untuk ritual mereka
Jika tiang dikaitkan dengan pelayaran laut, apalagi dengan Mazu,maka Xianren dong di gunung Lu adalah tempat penghormatan Ma Zu .Karena tiang tersebut berbentuk lurus, seperti tiang kapal.
Sepanjang yang saya ingat, di Baiyun guan Beijing, disayap kirinya ada tiang bendera juga. Masih banyak lagi kelenteng yang ada tiang didepannya, seperti misalnya di Baiyun shan, yang memiliki 2 tiang di aula Zhenwu. Dan Zhen Wu ini bukanlah Mazu tapi Hiantian Siangtee.
Hanya ada beberapa kelenteng Mazu yang menggunakan tiang kapal asli, sebagai tiang bendera. Salah satunya adalah kelenteng Mazu di Tianjin, yang tingginya mencapai 26 meter. Dan tiang kapal itu juga diperkirakan berasal dari jaman dinasti Ming dan Qing.
Bisa ada kemungkinan Hok An Kiong menggunakan tiang kapal, dan apakah mungkin dahulu sudah ada galangan kapal di daerah sana ?
Jika ya, ada kemungkinan pemilik galangan kapal yang membuatnya. Atau bisa juga perkumpulan sub etnis tertentu yang membuat tiang bendera dengan menggunakan tiang kapal.
Fan gan 幡杆 atau fan xuan 幡轩, yang dalam bahasa
Indonesia disebut
tiang bendera merupakan salah satu kompenen penting bagi bangunan
tempat ibadah yang memiliki ciri Taoism atau juga tempat ibadah yang
dimiliki oleh para Taoist. Terutama pada dinasti Ming dan Qing,
rata-rata tempat ibadah Tao memiliki tiang bendera.
Tapi ini juga tidak mutlak, karena seingat saya, vihara ZhenHai di
gunung Wu Tai juga memiliki tiang bendera ini. Dan banyak vihara jaman
dahulu menggunakan tiang bendera sebagai pertanda kegiatan di vihara
tersebut.
Jika kuil Tao menggunakan tiang bendera karena banyak upacara mereka
yang menggunakan macam-macam bendera sesuai dengan upacara ritual atau
zaijiao 斋醮 yang dilakukan.
Jika kita lihat upacara penyebrangan roh pada bulan tujuh Imlek,
rata-rata bendera yang dinaikkan adalah bendera pemanggil roh atau
yang disebut juga zhao hun fan 招魂幡. Dan ini digunakan baik
oleh
Buddha Mahayana Tiongkok maupun Taoism.
Selain untuk itu, di Tian Hou gong Tianjin, pada jaman dahulu tiang
benderanya dipasang lentera sebagai penanda arah bagi para pelaut.
Sebenarnya jika kita ingat cerita Xiyou ji atau Sun Gokong, ada cerita
dimana Sun Gokong mengadu ilmu perubahan dengan Erlang Shen, dan
diantara cerita itu, Sun Gokong mengubah dirinya menjadi kelenteng dan
ekornya menjadi tiang bendera. Ada yang ingat ?
Jika di kelenteng Tian Hou untuk mengenang Lin Moniang ada tiang
bendera, hal ini bukanlah hal yang aneh, karena Lin Moniang atau Mazhu
diangkat menjadi salah satu dewa utama Taoism.
Sayangnya saya tidak mendapat photo yang didiskusikan oleh anda semua,
sehingga tidak berkomentar lebih jauh. Tapi menilik salah satu pakem
kuil Tao ada kemungkinan kelenteng yang di Surabaya memiliki tiang
bendera, ada kemungkinan bahan tiang bendera tersebut diambil dari
tiang kapal.
Tapi tidak ada salahnya kita harus mengingat bahwa tiang bendera dan
bendera merupakan salah satu kompenen pula di banyak bangunan militer
dan kerajaan. Semacam kode isyarat atau lambang yang bisa dilihat
banyak orang.
Hormat saya ,
Xuan Tong
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghoa
Referensi
- Zhongguo foshi daoguan
- Zhongguo daojiao fengmao
- Zhonggu guzhen tujian
- Zhongguo hangye shen chongbai
- Zhonghua daoxue tongdian