Budaya-Tionghoa.Net |Bagaimana pak Wu mengangkat petani desa Hua Xi menjadi makmur bersamaan? Ternyata pak Wu Renbao diawal tahun 80 tidak membubarkan komune Rakyat begitu saja, jadi tidak membagikan kembali seluruh tanah milik Komune pada tani penggarap tanah. Tapi tetap mempertahankan 3 bentuk hak-milik, Komune Rakyat, Barisan Besar Produksi dan barisan Produksi sebagai kesatuan terkecil. Petani penduduk desa Hua Xi tetap bekerja sebagaimana semula, berdasarkan pembagian kerja didalam barisan produksi.
|
Disini nampaknya cara Wu Renbao mempertahankan kesatuan Komune Rakyat untuk mengangkat petani menjadi kaya bersama. Karena ada pengalaman beberapa desa, Xiao Gang di Propinsi An Hui, misalnya, setelah Komune Rakyat dibubarkan dan berhasil muncul beberapa Petani kaya baru, bahkan sempat dipuji PM Li Peng dan kemudian juga Jiang Zhimin mengangkat
sebagai contoh model keberhasilan sistem borongan. Ternyata setelah muncul sekelompok petani kaya di Xiao Gang, tidak juga berhasil menarik seluruh petani didesa itu menjadi kaya. Siapa yang mengangkat mereka menjadi kaya dengan ketidak keberhasilan mereka bertanam di tanah garapannya? Setelah lewat 10 tahun, perkembangan macet taidak berlanjuat membuat seluruh desa makmur, memasuki tahun 2000 juga tidak terjadi perubahan besar. Mengapa?
Photo Credit
- http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=556647
- This triple tower project is located at Huaxi town (famous for being China’s richest village), within the limits of Wuxi city. 200,000m2
Begitu tanah garapan Komune Rakyat dilepas kembali pada setiap keluarga tani, tanah menjadi terpetak-petak kecil yang hanya cocok dikerjakan beberapa orang dengan kerbau saja. Sulit untuk ditingkatkan dengan mekanisasi, menggunakan traktor dan mesin-mesin semai dan potong padi/gandum, … tidak mungkin ditingkatkan menjadi industrialisasi-Pertanian (betul nggal istilah ini?). Akhirnya setelah pimpinan Desa Xiao Gang belajar dari pengalaman Desa Hua Xi, dengan kembali menggabungkan hak guna atas tanah menjadi bersama, baru Nampak kemajuan produksi dan berhasil meningkatkan kesejahteraan petani secara menyeluruh didesa Xiao Gang.
Lebih lanjut, desa Hua Xi setelah berhasil meningkatkan produksi pertanian dengan mekanisasi, mereka benar-benar mengembangkan usaha industry di-desanya, membangun pabrik baja dan pipa-baja. Usaha menjadi lebih besar setelah Wu Renbao menggabungkan beberapa desa disekitarnya, menambah jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk industry. Sehingga hasil produksi baja setahunnya mencapai 2,2 juta ton, sedang pipa-pipa berbagai jenis untuk sepeda, sepeda-motor dan perabot rumah-tangga, hampir 300 ribu ton/tahun. Dari hasil produksi desa Hua Xi sudah ada yang eksport ke AS, Canada, Eropah, Australia dan bebrapa Negara Asia-tenggara.
Desa Hua Xi telah menjadi kaya tidak berarti apa-apa seandainya seluruh Tiongkok tidak menjadi kaya. Itulah sebab, di tahun 2001, Desa Hua Xi memperluas wilayah dengan menggabungkan 16 desa disekitar menjadi satu pengurusan Desa Hua Xi untuk maju bersama. Dermikianlah sekarang ini desa Hua Xi menjadi besar dan lebih makmur lagi dengan bertambahnya tenaga kerja. Lengkap dengan produksi bahan pangan, buah-buahan, pohon, peternakan dan perikanan, …
Di tahun 2010 ini, mereka menyambut peringatan 50 tahun pembangunan desa Hua Xi, dengan hasil produksi senilai 50 Milyar untuk kebahagiaan dengan memperkaya 50 ribu orang. Mewujutkan perkembangan yang serasi antara ekonomi, penduduk, sumber-alam dan lingkungan, lebih lanjut mempertahankan “Desa No. 1 Didunia” dengan meningkatkan kebudayaan, keserasian dan harmonis.
Penduduk desa Hua Xi menyatakan, keberhasilan desa Hua Xi menjadi begitu makmur, tidak terlepas dari kepemimpinan Wu Renbao. Itulah sebab mereka tidak hendak pimpinan diganti orang lain, sejak tahinm 1961, desa Hua Xi dipimpin oleh Wu Renbao. Dan karena pak Wu sudah lanjut usia, beberapa tahun yl. Berkeras mengundurkan diri, tapi yang diangkat sebagai penggantinya adalah putra ke-4nya. Menunjukkan kesadaran petani masih feodal, menganggap keberhasilan membawa kehidupan makmur, terutama ditentukan oleh seorang pemimpin, pribadi orangnya. Bukan bersandar pada sistemnya.
Bagaimana Wu Renbao mengatur pembagian hasil-kerja di Desa Hua Xi? Prinsip “mendapatkan sesuai dengan hasil kerja”, “kerja makin keras mendapatkan makin banyak” berusaha dipegang dan dilaksanakan. Keuntungan 20% untuk Grop Hua Xi yang melancarkan usaha, 80% digunakan untuk usaha; Dari 80% yang digunakan untuk Usaha itu, 10% untuk bonus pemborong; 30% untuk bonus manager dan teknisi; 30% untuk bonus pegawai/buruh; 30% akumulasi modal untuk mengembangkan usaha.
Mereka mengeluarkan semboyan: “Pembagian lebih sedikit, akumulasi modal lebih besar, mencatatkan saham lebih besar”. Pelaksanaannya? Bonus yang seharusnya jatuh ketangan pribadi pemborong, buruh/pegawai, kenyataan hanya 20% yang diuangkan dan diterima orang bersangkutan, selebihnya 80% dicatatkan sebagai pembelian saham perusahaan Hua Xi Grops. Jadi sekarang ini saham perusahaan Hua Xi Grop telah lebih 70% menjadi hak-milik kolektif dan kurang dari 30% saham milik Komune Hua Xi semula.
Bagaimana pula dengan kehidupan Petani/Buruh didesa Hua Xi? Praktis mereka tidak ada hari libur, Sabtu dan Minggu tetap bekerja. Setahun hanya 2 hari libur Tahun Baru Imlek. Jadi mereka, penduduk yang datang dari luar harus lebih dahulu ajukan permohonan pada Kepala Barisan Produksi untuk pulang kampung. Sedang bagi orang yang hendak keluarkan uang simpanan yang dalam bentuk saham itu, juga harus lebih dahulu mengajukan permohonan pada Dewan Desa. Dengan demikian, setiap penduduk desa Hua Xi, sudah ada uang simpanan setidaknya 1 juta Yan. Pembangunan perumahan bentuk vila dan pembelian mobil sedan yang dibagikan pada setiap penduduk desa itu diambil dari simpanan saham yang terkumpulkan.
Jaminan social juga cukup baik untuk setiap penduduk desa, artinya, masalah pengobatan, sekolah anak-anak dari Taman kanak-kanan sampai Universitas ditanggung Dewan Desa, juga perawatan orang-tua ditanggung sepenuhnya oleh Dewan Desa.
Yang rada aneh, Dewan Desa Hua Xi membuat ketentuan, seandainya ada dpenduduk Hua Xi ingin keluar menginggalkan desa Hua Xi, saham yang masih tersimpan, rumah dan mobil menjadi hak-milik Desa. Artinya, rumah-mobil bukan hak milik mereka masing-masing, cumin hak guna saja, sedang pencatatan saham yang didapat juga bukan milik pribadi petani. Tapi, tetap hak milik Komune Rakyat. Akhirnya mereka dipatok mati di-Desa Hua Xi untuk tetap bias menikmati hasil kerja selama hidupnya.
***
Diterjemahkan oleh Chan CT
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
Referensi