Keguyuban antar-Umat beragama di Tiongkok yang hampir tiada Taranya
Agama Buddha menyebar ke Tiongkok dan kemudian ke Nusantara pada
abad kedua Masehi, dan secara signifikan telah mempengaruhi
pemikiran, budaya dan kesenian Tiongkok – walaupun hanya sebagian
orang Tionghoa menganut agama Buddha. Biara kuno yang terkenal
diseluruh negeri Tiongkok terpelihara dengan baik sebagai daya tarik
wisata, selain berperan sebagai tempat ibadah. Biara-biara yang
paling ternama berada dalam bayangan keempat Gunung Suci Buddha:
Gunung Wutai di Provinsi Shanxi, Gunung Putuo di Provinsi Zhejiang,
Gunung Jiuhua di Provinsi Anhui dan Gunung Emei di Provinsi Sichuan.
Sama dengan agama Buddha, agama Dao mempunyai pengaruh yang
signifikan dalam pemikiran agamawi dan filsafat Tionghoa. Sebagai
satu-satunya agama yang berasal dari tanah Tiongkok, agama Dao
lahir 1.800 tahun yang lalu. Doktrinnya mendasar pada ide-ide yang
tercatat dalam buku klasik – Dao De Jing yang konon ditulis pendiri
agama Dao, Lao Zi, pada abad 6 SM.
Islam merupakan umat beragama terorganisir yang paling besar di
Tiongkok, jem’aah muslimin berada di Daerah Swatantra Xinjiang Uygur
dan Daerah Swatantra Ningxia Huizu serta daerah-daerah lain di
Tiongkok Barat Laut menurut rute Jalan Sutra lama, Terusan Agung,
Tiongkok Barat Daya dan pesisir Timur Daya. Banyak mesjid agung dari
masa Dinasti Tang – abad ke-9 M – masih aktif di Xi’an, Hohhot,
Guangzhou, Hangzhou dan Beijing. Islam adalah agama berkembang
paling pesat di Tiongkoko, terutama di bagian barat dan utara
Tiongkok darimana hanyas sejumlah Tionghoa perantauan berasa, Pdahal
ketika Dinasti Ming berkuasa, Islam dan Tionghoa seling membantu
membendug kolonialisme Kristen dengan ‘Gold,glory,bible’ Tujuaannya,
aga memecahbelakan Tionghoa dand Natvies!
Agama Kristen pertama kali masuk Tiongkok pada abad ke-7 M,
disebarkan Kristen Nestorian dari Persia. Kini terdapat sekitar 8
juta orang Kristen di Tiongkok.
Pendatang Yahudi berimigrasi ke Tiongkok sejak ribuan tahun lalu,
salah satu sinagog Yahudi yang terkenal berada di kota Kaifeng di
Provinsi Henan dan dibangun pada tahun 1163. Para turunan orang-
orang Yahudi ini hampir semuanya berasimilasi kedalam fabrik etnis
dan sosial Tionghoa, akibatnya jumlah penganut agama Yahudi kini
tidak banyak. Sebelum tahun 1949 terdapat komunitas pendatang Yahudi
yang besar di Shanghai dan di Nanjing, tetapi sekarang tidak ada
tapak tilas apapun.
Bukan agama tetapi selebihnya sistem filsafat sosial dan etika,
Konfusianisme (Konghucuisme) masih berpengaruh di Asia Timur 2.500
tahun sejak Nabi Konfusius wafat. Qufu, 1650 km sebelah selatan
Jinan di Provinsi Shandong, adalah kota asal Konfusius. Vihara
Konfusius (bukan tempat ibadah melainkan tempat ziarah yang kramat
untuk menghormatinya) yang mentereng, struktur terbesar menurut
jenisnya di dunia, mencakupi luas tanah lebih dari 20.000 meter
persegi dengan kemegahan yang dibuat dari genteng emas dan merah.
Konfusius (551-479 SM) beserta anak cicitnya secara politik menjadi
salah satu keluarga yang paling berpengaruh dalam sejarah Tionghoa.
Wisma Keluarga Konfusius, adalah tempat dimana orang dengan mudah
bisa kesasar yang terdiri dari sembilan pelataran yang tersambung
satu sama lain dan lebih dari 400 ruang, inilah tanda kekuasaan dan
pamor keluarga ini. Lebih dari 200.000 makam keluarga Konfusius
berada di perkuburan Hutan Konfusius yang tidak jauh.
Source : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/405