Budaya-Tionghoa.Net | Sambungan dari bagian pertama …………..Berikut ini akan diberikan daftar lengkap kitab-kitab yang mendasari Konfusianisme sebagaimana yang kita kenal sekarang seperti Zhou Yi , Shang Shu , Shi Jing , Zhou Li , Cun Qiu Zhuo Zhuan , Cun Qiu Gong Yang Zhuan , Lun Yu etc.
|
– Zhou Yi, berasal dari kitab Yi Jing dan Yi Zhuan yang digabung menjadi satu.
– Shang Shu, cacatan2 politik dinasti Zhou dan jaman sebelumnya.
– Shi Jing,catatan nyanyian2 pada jaman dinasti Zhou.
– Zhou Li, mencatat sistem pemerintahan dan organisasi negara pada jaman dinasti Zhou
– Yi Li, adat istiadat para bangsawan.
– Cun Qiu Zhuo Zhuan, buku sejarah kerajaan Lu yang dikarang oleh Zhuo Qiu Ming
– Cun Qiu Gong Yang Zhuan, yang dikarang oleh orang kerajaan Ji bernama Gong Yang Zi
– Cun Qiu Kai Liang Zhuan, dikarang oleh murid Zi Xia (muridnya Konfusius juga yang akhirnya menjadi penganut aliran Fa Jia) yaitu Kai Liang
– Lun Yu, pada awalnya itu bukan disebut Lun Yu bahkan ada dua jenis yaitu Ji Lun dan Lu Lun. Lun Yu yang sekarang ini dirangkai kembali oleh Zhang Yi yang berdasarkan dari kitab Ji Lun dan Lu Lun.
Sering disebut Zhang Hou Lun.
– Meng Zi, dicatat dan dibuat oleh Meng Zi
– Xiao Jing, dipercaya karangan Konfusius
– Erl Ya, buku2 syair yang dipercaya dibuat oleh Zhou Gong
– Li Ji , membahas masalah2 kebajikan dan adat istiadat.
Dipercaya dicatat dan dikumpulkan oleh 70 murid Konfusius. Di dalamnya terkandung Kitab Da Xue dan Zhong Yong.
Sebelumnya pada masa Dinasti Han, kita hanya mengenal enam kitab atau Liu Jing:
– Shi Jing
– Su atau Shang su
– Li Jing yang ada 3 bagian yaitu Li Ji , Yi Li dan Zhou Li
– Zhou Yi
– Cun Qiu
– Yue Jing
c. Ajaran Konfusius
Konfusius hidup pada masa kemerosotan Dinasti Zhou dan para tuan tanah serta bangsawan feodal menguasai negara-negara bagian. Pada jaman itu pula adat istiadat diremehkan dan terjadi kemerosotan moral.
Konfusius mengajarkan kebajikan dengan harapan bisa membawa perubahan pada masa yang kacau itu. Filsafat Konfusius didasarkan pada pendidikan moral masing-masing individu. Ia selalu mendorong org utk berbuat baik dan mempengaruhi orang lainnya. Dalam Lun Yu, Konfusius menekankan kata-kata “Ren” yang artinya kebajikan.
Arti kata “Ren” sendiri adalah “Kasihilah sesamamu, jangan lakukan perbuatan terhadap orang lain apabila Anda tidak suka diperlakuan demikian”. Serta keinginan untuk mengembangkan diri maupun sesama kita.
Selain itu juga membahas “Li” atau tata krama/ adat istiadat. Konfusius di dalam Lun Yu beranggapan bahwa adat istiadat dan kebajikan itu tidak dapat dipisahkan. Konfusius menerangkan kepada muridnya Yan Yuan mengenai definisi kebajikan sebagai berikut:
“Menguasai diri serta mengikuti adat istiadat artinya adalah berbuat baik”.
Jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan didengarkan, jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan diucapkan, jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan dilakukan. Ketika membahas kewajiban seorang anak, Konfusius menjelaskan, “Selama orang tuamu masih hidup, taatilah adat istiadat dalam mengasihi mereka, setelah mereka meninggal, taatilah adat istiadat dalam menguburkan mereka, taatilah adat istiadat dalam memberikan persembahan kepada mereka”. Jadi disini bisa dilihat bahwa selain bicara “Ren” Konfusius juga bicara adat istiadat. Yang mana keduanya merupakan hubungan yang amat penting dalam membina kebajikan.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua