Budaya-Tionghoa.Net | Ciamsi, qianshi, qiuqian adalah suatu cara mencari jawaban atas permasalahan diri yang dihadapi oleh orang-orang. Adapun isinya adalah syair-syair yang merupakan cuplikan dari kisah-kisah jaman dahulu. Seperti kisah Sanguo, Chunqiu, maupun kisah-kisah lainnya. Ciamsie baru mulai ada dalam catatan sejarah pada masa dinasti Tang.
|
Cara ini berasal dari Yuanyang daogoan, dimana daoshi disana menggunakan cara ciamsie untuk memutuskan hubungan yang bisa buruk karena ada orang yang bertanya kepada daoshi. Hubungan buruk ini adalah suatu bentuk manipulasi pikiran oleh “oknum”. Dan hal itu harus kita akui banyak terjadi dikepercayaan apapun bahwasanya umat-umat sering dieksploitasi oleh pemuka agama. Jadi ciamsie adalah suatu cara dimana berfungsi memutuskan hubungan yang bisa dimanipulasi dan juga memberikan jawaban dengan “hati” sipenanya itu sendiri.
Taoism mengenai istilah lingzhi atau pengobatan kejiwaan. Banyak bentuk ritual maupun kegiatannya bersifat lingzhi. Tapi pengobatan lingzhi itu juga tidak luput dari konsep 3 hun dan 7 po. Berikut ini tanya jawab seputar topik ciam sie mengenai apa kegunaan ciamsi , kemanjuran ciamsi , jawaban dewa , kapan ciamsi itu bermula , ciamsi dan ramalan , dampak ketergantungan pada ramalan , kejiwaan , permintaan-permintaan dan lain sebagainya.
Tanya : Apakah ciam si itu berguna ?
Jawab : berguna
Tanya : Ciamsi berguna untuk apa ?
Jawab : memenuhi rasa ego manusia yang selalu ingin tahu dan mendapat kepastian dalam hidup yang tidak pasti ini.
Tanya : Apakah ciamsi itu manjur ?
Jawab : bisa manjur bisa tidak , itu tergantung pada kondisi kita saat mengambil ciamsi dan tergantung anda yakin atau tidak.
Tanya : Bukankah itu diambil atau dijawab oleh dewa ?
Jawab : Bukan begitu , ciamsi itu berasal dari teknik meramal Yijing. Jika orang menggunakan teknik Yijing tersebut , terasa akan rumit sekali. Ciamsi adalah sistem meramal yang disederhanakan dan menggunakan syair-syair dan cerita-cerita jaman dahulu. Ada ciamsi yang hanya berisi 49 ciam saja dan itu menggunakan sistem penghitungan tujuh bintang utara. Ada pula yang menggunakan sistem penghitungan waktu 12 jam, dimana setiap jam itu ada 30 ciam, jumlah seluruhnya 360. Satu sistem yang umum dipakai adalah menggunakan Digan dan berjumlah seratus lembar, setiap lembarnya berisi 7 bait yang masing2 bait terdiri dari 4 kata.
Tanya : Kapan ciamsi itu timbul ?
Jawab : Kemungkinan berasal dari dinasti Tang dan catatan sejarah menulis bahwa Yunyang Daoguan telah ada ciamsi.
Tanya : Bukankah ini akhirnya akan menimbulkan ketergantungan pada ramalan ?
Jawab : Ciamsi bisa dikategorikan ramalan, tapi jika kita tilik lebih mendalam , ternyata ciamsi itu adalah salah satu cara kejiwaan untuk manusia.
Tanya : Kejiwaan bagaimana ?
Jawab : Manusia sesungguhnya memiliki jawaban atas ketidakpastian hidup ini. Hanya mereka sulit mendapatkan jawabannya itu. Akhirnya banyak dari mereka yang bertanya-tanya kepada dukun , orang sakti atau juga berdoa , berlutut dihadapan mahluk Adikodrati untuk mendapat jawaban, dan semua jawaban itu timbul dalam hati. Jawaban yang timbul dalam hati itu amat rentan dari pengaruh-pengaruh indra serta pikiran kita. Juga apakah kita bisa yakin jawaban dari orang pintar , dukun itu juga benar ? Lebih baik kita yang mencari jawabannya sendiri. Ciamsi salah satu cara untuk mencari jawaban itu sendiri. Dan alangkah baiknya jika mencari jawaban itu dari diri sendiri.
[Foto Ilustrasi : Suara Merdeka , Kertas Ciamsi]
Tanya : Bukankah itu pembenaran anda mengenai ciamsi yang sebenarnya adalah ramalan tidak berguna ?
Jawab : Coba kita semua lihat secara mendalam dan jawab secara jujur , bukankah kita juga menghendaki suatu kepastian di masa depan kita entah itu baik atau buruk. Anda pada saat menanti keputusan akhir nilai ujian juga penuh dengan perasaan waswas, mengajukan pernyataan cinta kepada seorang wanita juga kadang berpikir apakah ditolak atau diterima. Suatu hal yang lumrah. Jika anda telah siap menghadapi ujian ,pasti anda tidak risau. Jika anda melihat sinyal-sinyal baik dari wanita itu , anda tidak takut akan ditolak. Ramalan tidak diperlukan oleh mereka yang telah mempersiapkan diri secara baik dan tidak terikat pada pikiran masa depan atau masa lampau, hanya terikat pada kondisi sekarang ini. Ciamsi hanya diperlukan oleh mereka yang selalu bimbang hatinya dan ketergantungan akan jawaban. Seperti yang pernah saya katakan , anda bisa mendapat jawaban hidup itu tanpa harus ciamsi atau ke dukun.
Tanya : Bukankah itu akan menyesatkan mereka ?
Jawab : mereka tidak paham dan tidak pernah ingin tahu lebih mendalam. Seorang penganut agama Tao sudah seharusnya memahami 36 kitab utama Taoism, sudah sewajarnya seorg Buddhist memahami ajaran Buddha Gautama dan merupakan keharusan seorang penganut Khonghucu memahami kitab-kitab KhongCu. Bukankah dalam tiga ajaran itu ramal meramal juga dianjurkan dihindari? Saya anjurkan anda agar bisa mencari jawaban itu dari dalam diri anda sendiri.
Tanya : Bagaimana caranya ?
Jawab : ketenangan pikiran , batin serta emosi kuncinya. Jaga pikiran anda netral dari pengaruh-pengaruh indra-indra luar, baru anda bisa mendapat jawaban.
Tanya : Sulit sekali
Jawab : Belajar pada Archimedes.
Tanya : Jadi pada intinya kita harus memahami mereka yang minta ciamsi ?
Jawab : pahamilah kondisi batin mereka. Ada yang meminta-minta sekedar iseng , ada yang meminta-minta itu karena kebiasaan, ada pula yang karena dalam keadaan buntu dan tidak tahu harus bagaimana. Bukan malah menghakimi mereka, kalau berani menghakimi seharusnya berani memberikan solusi yang tepat kepada mereka. Bukan hanya berpikir “Saya benar,kamu salah”. Solusi yang diberikan oleh mereka yang menghakimi juga belum tentu bisa diterima oleh mereka yang dalam keadaan jalan buntu atau karena kebiasaan.
Tanya : Apakah anda pernah minta ciamsi ?
Jawab : Dulu memang iya, dan menurut saya ciamsi Xing Tian Gong cukup manjur untuk menjawab masalah-masalah saya waktu dulu. Tapi sekarang ini tidak lagi, karena sedikit banyak saya sudah paham apa itu ciamsi, dan semboyan para sesepuh itu saya pegang teguh.
Tanya : Apa semboyannya ?
Jawab : Ming Zai Wo Bu Zai Tian. Takdir ada ditanganku bukan ditangan mahluk-mahluk adi kodrati.
Tanya : Semboyan itu lagi ?
Jawab : Ya, walaupun terdengar sederhana , tapi arti luas. Bahkan dalam membina batin juga semboyan itu dipakai.
Tanya : Bukankah para sesepuh juga banyak yang jago dalam meramal , seperti misalnya Gui Guzhi ?
Jawab : Sesepuh Gui itu paham sekali akan Yijing dan pemahaman akan Yijing itu membantu Beliau dalam memahami banyak hal. Meramal yang benar itu bukan cuma sekedar melempar bambu saja, tapi juga harus paham karakter orang, situasi , pandangan orang , dan banyak hal lain. Salah satu murid beliau yang terkenal adalah Sun Bin yang terkenal jago berperang dan bisa memprediksi pola pemikiran Pang Juan. Apakah itu disebut meramal ?
Tanya : Bagaimana dengan Nostradamus ?
Jawab : Saya belum pernah membaca isi ramalannya tapi katanya terkenal jitu. Jika anda tahu Tianjun tiga masa (Sandai Tianjun) ,maka anda akan tahu bahwa Tianjun tiga masa itu terbagi tiga yaitu Tianjun masa lalu (Yuanse Tianjun), Tianjun masa sekarang (Taishang Yuhuang Tianjun) dan Tianjun masa akan datang(Jinque Tianjun) yang selalu bergerak bersamaan dan spiral. Titik-titik pertemuan itulah yang bisa ditangkap oleh beberapa orang dan meramalkan apa yang akan terjadi. Para Tianjun itu tidaklah terpisahkan satu dengan yang lain , tapi merupakan satu kesatuan. Dalam satu bentuk kesatuan itu maka waktu adalah nol tidak ada past present future.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa