Budaya-Tionghoa.Net | Sejarawan terkemuka Tiongkok bernama Sima Qian yang menulis sekitar tahun 100 SM, Laozi berasal dari desa Churen, propinsi Hunan, dan hidup sekitar abad ke-6 SM, di ibu Kerajaan Chu, Luoyang. Marga Laozi adalah Li sedangkan nama panggilannya adalah Er.
|
Raja Wu dari Zhou mengangkat Lao Zi sebagai ( kepala bibliothecaris ) kepala perpustakaan dari Imperial archives( perpustakaan kerajaan ). Disini beliau memang seorang yang suka belajar banyak membaca buku-buku sejarah Tiongkok dan masyarakatnya, sehingga beliau medapatkan pengetahuan yang mendalam tentang alam manusia (human nature) dan alam disekitarya. Dengan demikian Lao Zi adalah salah satu orang yang terbijaksana didunia, disampingnya Kong Fu Zi, Buddha, Socrates dan lain-lain.
Sebagai seorang ahli perpustakaan, ia memiliki kesempatan untuk membaca literatur-literatur klasik.Tatkala usianya telah lanjut, Laozi mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai ahli perpustakaan kerajaan untuk mengasingkan diri. Saat hendak meninggalkan ibu kota, seorang penjaga gerbang Hangu bernama Yin Xi yang saudara seperguruan menurut sejarah Lao Zi menghentikan langkahnya, serta meminta agar dituliskan sebuah kitab. Permintaan ini diluluskan oleh Laozi. Ia menuliskan sejilid kitab singkat yang hanya terdiri dari 5000 huruf Tionghua dan setelah itu menyerahkannya pada sang penjaga gerbang.
Itulah sebabnya, kitab karangan Laozi itu mulanya disebut Laozi Wuqianyan (老子五千言) atau Tulisan Laozi Lima Ribu Kata. Selanjutnya Beliau meninggalkan ibu kota dan tidak pernah terdengar lagi kabar beritanya. Belakangan, semasa Dinasti Han (202 – 221 SM) kitab itu mulai disebut Daodejing, karena membahas mengenai Dao dan De (德, atau Kebajikan) yang diajarkan Laozi. Kitab singkat yang berjudul Daodejing itu, untuk selanjutnya menjadi kitab pegangan utama bagi para penganut Daoisme.
Belakangan berkembanglah legenda mengenai Laozi; misalnya pada masa Dinasti Han (漢, 202 SM – 221 M) muncul kisah-kisah riwayat hidup Belia. Kitab Shenxian Zhuan (神仙傳 atau Catatan Riwayat para Dewa) yang ditulis oleh Ge Hong mengisahkan bahwa Laozi berada selama 72 tahun dalam kandungan ibunya, dan begitu dilahirkan rambutnya telah memutih semua.
Semasa dinasti Han Timur , pada zaman pemerintahan kaisar Han Mingdi dan Han Zhangdi (sekitar 58-88) , Wang Fu mendirikan pilar peringatan bagi Laozi. Beliau dikatakan telah ada sebelum terciptanya alam semesta dan bahkan disejajarkan dengan Dao itu sendiri. Pada masa pemerintahan Sundi (126-144) , Zhang Daoling (張道陵) mendirikan aliran Lima Gantang Beras (五斗米道) dan menyatakan bahwa LaoZi adalah pendiri agama Dao dan disebut Taishang Laojun (太上老君). Hal ini termaktub dalam kitab Taipingjing (太平經 atau Kitab Kedamaian Agung).
Photo Credit : Thanato , “A stone sculpture of Laozi, located north of Quanzhou at the foot of Mount Qingyuan“
Sebagai pendiri Daoisme, umat Daois menganggap bahwa Taishang Laojun pernah menjadi guru pembimbing dan mengajarkan Dao pada para kaisar purba, seperti Shennong (神农), Fuxi (伏羲) , Huangdi (黄帝), Diku (帝喾), Yao (尧), dan Shun (舜). Sebagai contoh, pada masa pemerintahan kaisar Shennong, Beliau menjelma menjadi Jiuling Laozi; menjadi Yuhuazi pada masa pemerintahan Fuxi; menjadi Guang Chengzi pada masa pemerintahan Huangdi; menjadi Zhen Xingzi pada masa pemerintahan Yu; dan menjadi Wenyi Xiansheng semasa Wenwang dari dinasti Zhou. Dengan demikian, Laozi diyakini telah menjadi guru bagi para penguasa semenjak zaman kaisar
purba hingga awal dinasti Zhou.
Dalam banyak hal Taishang Laojun dianggap sebagai tokoh yang merupakan bagian Sanqing (Tiga Kemurnian). Kemudian terdapat kitab yang berjudul Taishang Laojun Qingjingjing (太上老君清净經 atau Kitab Kemurnian dan Keheningan Taishang Laojun), yang dianggap intisari pemahaman Dao. Bahkan kitab ini dapat disetarakan dengan Sutra Hati (心經) dalam Buddhisme.
Penghormatan kepada Taishang Laojun dilakukan secara besar-besaran pada tanggal 15 bulan 2 penanggalan Imlek. Di kuil-kuil Daois, arca Taishang Laojun umumnya diletakkan di Sanqingtian (Aula Tiga Kemurnian) dan kedudukannya berada di sebelah kanan Yuanshi Tianzun, dan bersama dengan Lingbao Tianzun, ketiganya membentuk Tiga Kemurnian atau Tiga Suciwan Daois. Apabila ditampilkan sendirian, maka aula tempat meletakkan arca Laozi itu disebut Taiqingtian; misalnya di Kuil Changchunguan, kota Wu Han, Tiongkok. Di sana Laozi ditampilkan bersama dua orang muridnya, yaitu NanHua ZhenRen (Zhuang Zi) dan WuShang ZhenRen (Yin Xi). Pada hakekatnya, semenjai zaman dahulu Taishang Laojun dianggap manifestasi Wushang Dadao (無上大道) atau Tao Maha Besar Nan Tak Terhingga, yang pada gilirannya merupakan perwujudan Daoqi yang abadi; dimana hal ini merupakan dasar Daoisme.
Ardian & Ivan Taniputera
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghoa