Budaya-Tionghoa.Net | Etnis Tionghoa baru saja merayakan Tahun baru Imlek, dan masyarakat Indonesia pada umumnya mengucapkan selamat tahun baru Imlek 2562. Membaca judul tulisan diatas mungkin membuat banyak pembaca menjadi bingung, kenapa judul tulisan diatas adalah “Selamat Tahun baru Imlek 2562 atau 4708 ? Sebelum membaca tulisan lebih lanjut, dalam tulisan ini, saya akan menuliskan tahun 2562 adalah Kongzi Era dan 4708 adalah Huangdi Era dan disingkat menjadi K.E dan H.E. Untuk penanggalan Masehi, saya menggunakan Common Era atau C.E.
|
Pada umumnya di luar negri penyebutan kalender Tionghoa adalah kalender Xia atau Xiali. Selain itu juga sering disebut kalender kaisar Kuning atau Huangdi li dan sering disingkat menjadi Huangli. Hanya di Indonesia kalender Tionghoa disebut Imlek, yang mana ini berasal dari bahasa Hokian yang berarti kalender lunar. Inilah salah satu ciri khas Tionghoa Indonesia yang menurut saya tidak ada di kalangan perantauan Tionghoa dibelahan dunia lain. Walau ada beberapa orang yang beranggapan sebutan Imlek adalah salah, saya berpendapat istilah Imlek perlu dipertahankan sebagai ciri khas etnis Tionghoa Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah kalender Xiali digunakan pertama kali oleh dinasti Xia (2070 BCE-1600 BCE ), dan sistem penanggalan yang menjadi dasar untuk penanggalan kalender Xia konon dibuat oleh kaisar purba Huangdi atau kaisar Kuning. Karena digunakan oleh dinasti Xia, maka penanggalan yang dibuat kaisar Kuning disebut Xiali. Dan kita sering menyebutnya sebagai kalender atau penanggalan Imlek.
Tahun Imlek 2562 ini menunjukkan pengaruh Ruism atau yang lebih dikenal sebagai agama Khonghucu. Pada masa dinasti Qing, Kang Youwei ( 1858-1927 ) , seorang reformis Ruism menyarankan agar menggunakan Kongzi era yang dihitung dari tahun kelahiran Kongzi. Sedangkan Liu Shipei (1884-1919 ) menolak hal itu dan mengusulkan agar tahun kalender Tionghoa dihitung dari tahun kelahiran Huangdi.
Yang menjadi suatu masalah adalah kapan Huangdi dilahirkan untuk dijadikan patokan perhitungan Huangdi Era.
Liu Shipei memperkirakan tahun 2711 BCE adalah tahun kelahiran Huangdi, jadi tahun 2008 CE adalah tahun 4719 H.E. Song Jiaoren ( 1882-1913 ) memperkirakan tahun 2697 BCE adalah tahun kelahiran Huangdi, dan akhirnya banyak orang yang sepakat untuk menerima tahun 2697BCE sebagai awal Huangdi Era. Dari angka inilah sekarang tahun baru Imlek ini bisa disebut tahun baru Imlek 4708 H.E. Selain masyarakat luas, umat Taoism juga menyebutkan bahwa Huangdi Era adalah tahun yang diguanakan oleh umat Taoism dan mereka menyebutnya Daoli atau kalender Tao.
Sebagian besar masyarakat Tionghoa di luar negri dan umat Taoism lebih suka menggunakan Huangdi Era karena Huangdi atau kaisar kuning ini dalam sejarah Tiongkok dianggap sebagai bapak bangsa etnis Han atau orang Tionghoa secara umumnya. Dan para Taoist menggunakan Huangdi Era, karena dalam kepercayaan Taoism kaisar Kuning ini adalah pembuka ajaran agama Tao.Alasan inilah yang membuat timbulnya Huangdi Era dan Dao Era, dimana Huangdi Era dan Dao Era sama saja hanya penyebutan Dao Era atau Daoli digunakan oleh para Taoist.
Ardian Zhang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua