Aliran barongsai
Di Tiongkok terdapat dua jenis aliran utama (genre) barongsai lungwu) yaitu aliran Utara atau disebut juga Beijing-Shi dan aliran Selatan atau Nan-Shi..
Barongsai aliran utara atau kadang-kadang disebut juga Singa Peking, tubuhnya lebih pendek dari barongsai selatan, dan biasanya bermain berpasangan, banyak gerakan akrobatik, lincah , gemar bermain akrobat diatas bola dan pergerakan mulutnya lebih terbatas.Warnanya didominasi kuning kemerah-merahan.
Barongsi jantannya mengenakan pita panjang merah dikepalanya, sedangkan betinanya mengenakan pita panjang hijau. Kepalanya berwarna keemasan, berbulu lebat dan kompak. Kadang-kadang tampil
dengan 1 atau 2 anak Singa, sehingga penampilannya seperti suatu keluarga singa bahagia yang lagi bermain bersama. Barongsai Peking imi biasanya bermain untuk atraksi hiburan seperti bermain di
istana kaisar pada jaman dahulunya.
Barongsai Selatan, mempunyai warna yang lebih bervariasi, bertanduk, mata besar, lebih simbolik untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. dan umumnya berasal dari propinsi Guangdong dan Fujian. Aliran ini lebih populer dan dikenal di seluruh dunia, karena diperkenalkan oleh orang Tionghoa perantauan.
Untuk mengusir spirit jahat, maka didepan kepalanya (jidat) dipasang cermin kecil yang memantulkan spirit negatif tersebut, dan ditanduknya diikat sehelai kain merah. Kombinasi keduanya itu
dianggap mempunyai kekuatan besar untuk mengusir spirit jahat.
Barongsai aliran Selatan yang dari Guangdong dibagi lagi kedalam dua tipe yaitu barongsai tipe Foshan (Fut Shan) dan tipe Heshan (Hok Shan), disebut dari nama kota pembuatnya. Tipe Foshan bentuk
mulutnya melengkung keatas dan kepalanya lebih besar, tanduknya agak runcing. Tipe Heshan bentuk mulutnya menyerupai mulut bebek, lebih berbulu dan ujung tanduknya bulat melingkar serta badannya lebih pendek dan lebih ringan dari Barongsai Foshan.
Selain itu ada juga barongsai tipe campuran (hybrid) antara Foshan dengan Heshan, yang disebut barongsai Fo-He (Fut-Hok), badannya pendek seperti Barongsai Heshan tetapi mulutnya seperti barongsai Foshan. Dan barongsai yang dianggap lebih senior atau tua biasanya berjanggut lebih panjang dan putih, serta lebih berwarna-warni.
Bahan kain untuk badannya biasanya dibuat dari sutera, tetapi sekarang ada yang menggunakan bahan material baru dan non- tradisionil seperti nylon atau mylar, kadang-kadang digantungi dengan bel-bel kecil. Kepala barongsai-nya dibuat dari bahan-bahan seperti bambu, rotan, kayu, kawat dan kemudian harinya menggunakan fiber, plastk, aluminium dan dibungkus dengan sejenis kertas khususlalu diberi warna.
Tipe Foshan dianggap tipe tradisionil dan wajahnya garang serta lebih banyak digunakan oleh perguruan Kung Fu dan lebih berat daripada barongsai Heshan, maka dibutuhkan permainan yang lebih bertenaga, stamina tinggi serta gerak kaki teratur dan kuda-kuda yang kokoh, biasanya pemainnya adalah seorang yang biasa berlatih Kung Fu. Tipe barongsai ini popular di Hongkong dan di negara lainnya yang banyak komunitas Tionghoa bermukim seperti di Amerika Serikat.
Tipe Heshan suka disebut juga sebagai tipe kontemporer, gerakannya mendekati gerakan realistis, akrobatis (seperti gerakan barongsai utara). Karena badannya relatif lebih pendek dan ringan daripada
barongsai Foshan, maka lebih mudah untuk melakukan gerakan dan lompatan-lompatan diatas tonggak dan biasanya tipe ini lebih populer dipergunakan untuk pemain yang pemula atau untuk kompetisi dan pertandingan barongsai. Umumnya popular di Malaysia dan Singapura.
Barongsai sebagai salah satu media ekspresi seni dan budaya Tionghoa, tak luput dari pengaruh dimensi sejarah juga, yaitu dengan mempersonifikasikan tokoh-tokoh legenda yang berperan dalam cerita populer Sam Kok. Secara tradisional jenis aliran barongsai selatan ini, dibagi dalam 3 tipe kategori umum yang diidentikkan dengan tokoh-tokoh pahlawan Sam Kok atau Tiga Kerajaan (Three Kingdom) yaitu Liu Bei, Guan Yu (Kwan Kong) dan Zhang Fei.
Barongsai warna kuning merepresentasikan Liu Bei sebagai bagian dari tiga bersaudara yang paling senior. Warna kuning (atau emas) adalah warna untuk raja dan Liu Bei adalah raja pertama dari
kerajaan Shu-Han. Berwajah kuning, rambut, jenggot dan alis matanya berwarna putih yang melambangkan kematangan emosi dan bijak. Warna badannya mempunyai corak pancawarna, simbol dari lima elemen dan mempunyai tiga mata uang logam/lencana (coin) yang diletakkan pada belakang kepala atau kerahnya, biasanya Barongsa ini dimiliki oleh seorang suhu dari perguruan silat, organisasi
atau perkumpulan yang sudah mapan (established).
Barongsai warna merah merepresentasikan Guan Yu (Kwan Kong) sebagai saudara yang kedua, berwajah merah, bulu dan janggut berwarna hitam serta panjang, hidung hijau. Barongsai ini melambangkan keberanian, kesetiaan dan kejujuran Badannya berwarna merah kombinasi dengan warna hitam. Dua mata uang logam/lencana menghiasi belakang kepala atau kerah leher dan banyak digunakan oleh umum.
Barongsai warna hitam merepresentasikan Zhang Fei yang paling junior. Berwajah hitam dengan bulu serta janggut berwarna hitam dan pendek, hidung berwarna hijau, mata berwarna merah, kupingnya berkerut. Badannya berwarna hitam campur putih atau hitam campur hijau, dan memiliki satu mata uang logam/lencana dikerahnya. Barongsai ini melambangkan emosi tinggi, agresif, garang, berani dan gemar berkelahi, biasanya digunakan oleh perkumpulan-perkumpulan yang masih muda atau baru berdiri.
Selain pembagian tiga tipe kategori umum barongsai ini ada lagi tambahan lain di kemudiannya, yaitu tipe barongsai berwarna hijau yang merepresentasikan Zhao Yun (Chow Yuen), yang sering disebut sebagai saudara yang ke-empat, dan dijuluki Singa Heroik (Han Shi), karena terjun ke medan pertempuran dengan gagah berani untuk menyelamatkan anaknya Liu Bei.
Barongsai berwarna kuning kemerahan dan berbulu putih merepresentasikan Huang Zhong. Dan terakhir barongsai putih, yang merepresentasikan Ma Chao yang maju ke medan pertempuran melawan
pasukan Cao Cao untuk membalas dendam atas kematian ayah dan saudaranya dengan mengikatkan kain putih di lengannya, sebagai simbol berduka cita . Barongsai ini secara tradisionil biasanya digunakan untuk upacara pemakaman orang penting, dan lalu dibakar sesudah upacara berakhir.
Tokoh-tokoh cerita sejarah, Guan Yu (Kwan Kong), Zhang Fei, Zhao Yun, Huang Zhong dan Ma Chao, dikenal dalam legenda cerita Sam Kok sebagai “lima macan jenderal “dari kerajaan Shu dan kelima tipe
Barongsai yang direpresentasikan oleh lima orang ini melambangkan masing-masing salah satu unsur dari lima elemen warna pokok kehidupan yang dikenal dalam filsafat hidup orang Tionghoa yaitu, Merah (api), Hitam (air), Hijau (kayu), Kuning (tanah) dan Putih (besi).
Pada perkembangan barongsai kontemporer saat kini, selain barongsai dengan warna-warna tradisionil yang telah disebutkan diatas, muncul tipe barongsai generasi baru dengan inovasi warna baru juga, seperti warna emas, perak, biru dll. Dan tipe barongsai ini sama sekali tidak merepresentasikan figur seorang pahlawan atau tokoh sejarah siapapun dan bebas untuk diinterpretasi. Trend ini dipilih hanya atas dasar pertimbangan estetika saja.