Perkembangan di Indonesia
Barongsai di Indonesia mulai mendapatkan popularitas dan berkembang ketika organisasi Tiong Hoa Hwe Koan mulai didirikan pada tahun 1900, yang menjadi salah satu pendukung utama dari perkembangan seni budaya Tionghoa di Indonesia. Hampir setiap organisasi Tiong Hoa Hwe Koan diseluruh Indonesia dan perkumpulan silat (Kung Fu) atau seni budaya dan sosial Tionghoa lainnya seperti Hoo Hap, memiliki perkumpulan barongsai sendiri.
[Foto Ilustrasi : by Achangela Dema , Festival Capgome di Garut , 2011]
Perkumpulan-perkumpulan barongsai ini akhirnya dilarang sama sekali oleh rejim Orde Baru, Suharto sejak tahun 1965 dan dilarang bermain hampir selama tiga dekade, karena setiap ekspresi budaya Tionghoa dianggap menghambat asimilasi, pembauran atau berpotensi membahayakan kestabilan dan budaya nasional.
Tetapi sejak keruntuhan rejim Suharto dan sejak jaman pemerintahan Gus Dur dan Megawati, maka tarian barongsai sebagai bagian dari kebudayaan Tionghoa diijinkan dan mengalami kebangkitan kembali. Banyak perkumpulan-perkumpulan barongsai baru yang tumbuh di beberapa kota Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Bahkan sekarang sudah berdiri organisasi Persatuan Seni dan Olahraga Barongsai Indonesia (Persobarin).
Pemain dan penggemarnya juga tidak terbatas atau eksklusif dari etnis Tionghoa lagi. Warga dari etnis lainnyapun, dan bahkan beberapa kesatuan dari tentara Indonesia (TNI) ikut serta berpartisipasi dalam memeriahkan tarian barongsai ini !
Kebangkitan kembali seni barongsai di Indonesia mendapat sambutan yang menggembirakan dari warga Tionghoa Indonesia. Bukan saja warga etnis Tinghoa Indonesia saja yang dapat menikmati kesenian barongsai ini, warga dari etnis lainnyapun dapat menikmatinya dan bahkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan seni tersebut. Seperti halnya dengan barongsai sendiri yang asal usulnya merupakan produk interaksi budaya antar bangsa yang kemudian menjadi bagian dari kebudayaan orang Tionghoa, maka seni barongsai ini diharapkan juga dapat memperkaya khasanah budaya Indonesia.
G.H.
Catatan Tambahan
Pada Gathering Milis Budaya Tionghoa baru-baru ini, saya kebetulan berhalangan untuk menghadirinya, karena sedang tidak berada di Jakarta pada waktu itu. Saya yakin dari beberapa laporan yang disampaikan oleh beberapa anggauta milis yang menghadirinya, pertemuan tersebut sangat positif dan informatif. Terutama mengenai pembahasan seni barongsai yang saya sendiri adalah penggemarnya dan ingin sekali mendengarnya pada waktu itu. Tulisan tentang barongsai disini sebenarnya telah lama ditulis tetapi baru sekarang baru dapat dikirim. Saya kira karena barongsai sebagai bagian dari budaya Tionghoa, maka saya akan meyambutnya dengan baik kalau sekiranya ada pendapat yang berbeda dari sudut pengalaman dan pandangan yang berlainan, akhirnya juga untuk menambah pengetahuan kita tentang budaya Tionghoa.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa |