Budaya-Tionghoa.Net| Tang Cie biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember. Kecuali pada tahun kabisat justru jatuh pada tanggal 21 Desember. Tang Cie berarti musim dingin tiba (Merupakan hari yang paling dingin). Tang Cie mempunyai makna yang khusus bagi masyarakat Tionghua. Seperti cerita turun temurun dikatakan hikayat Tang Cie konon adalah seseorang
pemuda sebagai tabib yang berbakat.
|
Pada saat itu ia mencari ramuan obat di hutan, karena suatu kesalahan yang tidak disengaja, racun tanaman menyebabkan kedua matanya buta. Seseorang menemukannya terlantar di hutan, lalu mengantarkannya kembali kerumah. Ibunya yang sudah tua sangat mengasihi anaknya.
Pada saat anaknya tidur ia rela mencongkel kedua matanya untuk menggantikan mata anaknya yang telah buta.
Setelah anaknya bangun dari tidurnya dan bisa melihat. Ia mengetahui bahwa matanya adalah pemberian ibunya. Ia ingin mengembalikan matanya kepada ibunya, tetapi ibunya menolak. Ibunya memberikan petunjuk supaya anaknya itu cukup membuat onde dari ketan dan dimasukan ke kelopak matanya, dengan suatu keajaiban karena mata yang dibuat dari ketan
tersebut ibunya dapat melihat kembali.
Makna dari onde adalah menunjukan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, bahkan rela memberikan matanya yang paling berharga pada anaknya. Itu dicanangkan sebagai Mother’s Day yakni jatuh pada tanggal 22 Desember atau Hari Ibu. Mungkin asal usul dari Hikayat ini.
Selanjutnya dari hikayat ini bagi kalangan warga Tionghua dibuat suatu kebiasaan / adat-istiadat membuat kue onde-onde.
Pada malam hari sebelum hari Tang Cie, ibu-ibu membuat onde-onde yang terbuat dari tepung beras ketan dan diberi warna merah, putih, hijau, dan berbetuk bulat. Pada esok hari pagi-pagi sekali onde-onde tersebut direbus dimasukan kedalam air gula dan jahe. Setelah masak pertama-tama diberikan kepada ibu sebanyak dua buah. Selanjutnya dibagikan kepada sanak keluarga dengan jumlah yang sesuai usianya masing-masing menurut perhitungan Tionghua ditambah satu.
Setelah dimakan bisa menambah sesuai dengan yang diinginkan. Onde-onde tersebut juga dikirim pada keluarga terdekat atau yang lebih tua. Bagi keluarga yang sedang berkabung tidak membuat onde-onde. Apabila ada anggota keluarga yang sedang hamil ia dapat melempar butir onde-onde yang belum direbus ke dalam api.
Bila onde-onde itu tetap utuh, anak yang dikandung mungkin laki-laki, bila onde-onde itu pecah dimungkinkan anak yang dikandung adalah seorang perempuan.
Karena hari Tang Cie adalah hari paling dingin di musim dingin, setelah hari Tang Cie cuaca berangsur-angsur hangat maka mempunyai makna untuk mempersiapkan segala sesuatu menyongsong musim semi.
Di Indonesia bisa diartikan persiapan untuk tutup tahun dengan sebaik-baiknya.***
Oleh : Jamal Senjaya
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.