Budaya-Tionghoa.Net | Green Hornet melalui perjalanan sejarah yang demikian kusut membuat Kato juga mengalami krisis identitas. Semula dia adalah seorang Jepang sejak Green Hornet mengudara di radio Amerika. Serangan Jepang ke Pearl Harbour (1941) membuat karakter Kato menghadapi sentimen anti-Jepang yang pekat. Kato kemudian berganti menjadi seorang Filipino , Korea kemudian Chinese seiring pergantian media , dari radio , komik , serial televisi sampai layar lebar. “Sinifikasi” Kato juga mengulang apa yang terjadi dalam dalam Geisha(2005) , dimana ketiga peran geisha diperankan oleh artis Chinese (bukannya Jepang) seperti Gong Li , Michelle Yeoh dan Zhang Zhiyi.
Kato : I was born in Shanghai. You know Shanghai?
Britt Reid: Yeah, I love Japan.{youtube}wHr9evQP89s{/youtube}
Jay Chou, seorang bintang film dan penyanyi lagu mandarin yang berbakat terpilih melalui proses tele-audisi. Dengan reputasi dan popularitas Jay Chou yang telah menelurkan 10 album dan 32 juta keping, diperkirakan Green Hornet , akan terus mendulang sukses di Asia. Jay Chou sekaligus mengulang jejak yang sama dengan Bruce Lee yang juga sempat memerankan karakter Kato (1966-1967) di serial Televisi. Duet Jay Chou dan Seth Rogen , atau Kato dan Green Hornet juga mengingatkan duet klasik bernuansa komedi antara Jacky Chan dan Chris Tucker dalam Rush Hour. Keduanya stereotipikal , Seth dan Chris , superhero berkulit putih dengan ketidakmampuan membela diri , dipasangkan dengan Jay dan Jacky yang sangat piawai dalam bela diri.
Seth Rogen, 28 tahun , adalah bintang komedi , yang membintangi beberapa film seperti Pineapple Express , Knocked Up dan co-writer film Superbad. Bersama kolaboratornya Evan Goldberg semula mengharapkan bintang kawakan sekaligus produser film Stephen Chou untuk terlibat dalam Green Hornet. Tetapi ada perbedaan masalah kreativitas. Stephen Chou menginginkan Kato untuk melakukan implantasi microchip dalam otak Britt dan mengontrolnya melalui joystick. Gondry kemudian menggantikan Chou dengan konsep “Kato Vision” , dimana adegan laga dilalui Kato dengan visi dan urutan gerakan dengan kecepatan yang berbeda dalam satu frame. Nicholas Cage semula didaulat untuk memerankan tokoh antagonis , Chudnovsky , tetapi akhirnya digantikan oleh Christopel Waltz menggantikan Nicholas Cage untuk berperan sebagai Benjamin Chudnofsky.
Waltz adalah pemenang Oscar untuk peran perwira SS dalam Inglorious Basterds yang kehilangan kharisma NAZI-nya sebagai Chudnovsky dalam film ini. Muncul sebagai pembuka film ini , Chudnovsky mengalami krisis paruh baya yang akan membunuh siapapun yang menertawakan dirinya. Dia merupakan lawan yang sempurna bagi Green Hornet , seorang superhero amatir yang tidak kompeten dalam segala hal selain materi.
Britt Reid , adalah pencinta pesta , muda dan kaya raya . Britt senantiasa mendendam terhadap ayahnya yang menebas kepala pahlawan super, mainan favoritnya di masa kanak-kanak. Kematian tidak terduga dari ayahnya , membuat dia mewarisi imperium media surat kabar, Daily Sentinel.
Britt kemudian mengalami sebuah pencerahan yang sembrono saat secara tidak sengaja dia bersama Kato menyelamatkan sepasang pejalan kaki dari sergapan berandalan. Kali ini Britt yakin bahwa dia harus berbuat sesuatu dalam hidupnya. Dia menemukan bakat dalam diri Kato yang serba bisa dalam seni bela diri , mekanik genius dan pembuat kopi. Britt kemudian berhasil meyakinkan Kato untuk bergabung bersamanya.Kemudian Britt mengajak Kato menjadi partner untuk memerangi kejahatan regional di kota Los Angeles.
Britt bersama Kato dan dibantu kemudian oleh Cameron Diaz yang berperan sebagai Lenore Case , sekretaris Britt , menggunakan kendaraan media Daily Sentinel untuk meningkatkan pamor Green Hornet. Secara perlahan mereka terseret kedalam pusaran politik dan kriminal di kota itu dengan menantang Jaksa Agung dan Chudnofsky , gembong kriminal yang terusik kewibawaannya oleh kehadiran Green Hornet .
Film Green Hornet ini betapapun menuai kritrik dari berbagai media utama dunia . Dirasakan sangat menghibur dengan kombinasi adegan laga dan dialog komedi. Dari berbagai aspek , Green Hornet lebih menarik dari sisi manusiawi seorang superhero amatir yang tidak memiliki kemampuan Superman. Dan pantas untuk mengisi dahaga masyarakat Amerika Serikat dengan pahlawan kultural baru .
Green Hornet | 2010 | USA | 119 Menit | Michael Gondry | Cameron Diaz, Christoph Waltz, Edward Furlong, Edward James Olmos, Emily Hahn, Jay Chou, Seth Rogen, Tom Wilkinson |
Bentara