Budaya-Tionghoa.Net | Saya mau bercerita tentang suasana Imlek di sebuah kota kecil di daerah Riau yaitu kotamadya Dumai. Tahun ini boleh dikatakan perayaan Imlek cukup meriah dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenapa demikian? Karena di tahun ini , Imlek , mendapat dukungan dari walikota. Dimana hampir semua instansi pemerintah , rumah walikota , rumah wakil walikota , kantor walikota, kantor Babinsa , kantor Kodim , berhiaskan lampion-lampion berukuran besar berwarna merah.
Begitu juga dengan rumah orang Tionghoa . Dimana ada himbauan dari walikota dan berkerjasama dengan PSMTI cabang Dumai, untuk mengadakan lomba menghias teras depan ruko atau rumah dengan lampion. Alhasil banyak yang antusias mengikuti lomba tersebut.
Orang tua saya dan adik saya juga terlibat dalam perlombaan tersebut. Begitu juga ruko-ruko sekitar yang saling berlomba untuk memperlihatkan kemampuan mendekorasi teras rumahnya dengan berbagai pernak-pernik Imlek.
Kerlap-kerlip lampu di malam hari membuat suasana Imlek menjadi sangat kentara. Biasanya ditahun sebelumnya hanya berhiaskan lampu neon putih.
Pada malam hari tanggal 30 Januari, beberapa hari menjelang Imlek. Kami sekeluarga makan malam bersama kemudian pergi ke kelenteng. Ada kabar yang mengatakan akan ada pawai . Ternyata pesta kembang api dan bukan dikelenteng , melainkan depan kantor PSMTI.
Kerumunan orang kemudian memenuhi lokasi. Mereka menunggu acara dimulai. Sebagian dari mereka bukan dari kalangan Tionghoa. Ada sekitar 100 motor di kawasan itu. Baik tua maupun muda sangat antusias menyambut acara. Maklumlah kota kami ini kota kecil. Pesta Kembang Api dan Barongsai kemudian muncul didepan kantor PSMTI. Pejabat setempat ikut menyaksikan acara tersebut.
Ada juga informasi bahwa lima hari kemudian, akan ada arak-arakan mobil yang diperkirakan berjumlah 85 mobil akan pawai keliling kotaSekian dahulu. Bagaimana dengan suasana imlek di tempat kawan-kawan sekalian ?
Kiongchiu,
Budiceng