[Photo Ilustrasi : Dougong]
Budaya-Tionghoa.Net | Saya pernah membaca sekilas mengenai sejarah arsitektur Tiongkok (“Chinese Architecture, A Pictorial History“) dari Liang Si Cheng (seorang architect-historian yang meneliti sejarah perkembangan arsitektur di Tiongkok).
Dalam tulisan nya, selain menggambarkan elemen-elemen dalam struktur arsitektur kayu Tiongkok (seperti yang termuat dalam “Yingzao Fashi” dari masa dinasti Song, dan “Gong Cheng Zuofa Zeli” dari masa dinasti Qing), dia juga membagi perkembangan arsitektur kayu Tiongkok dalam tiga masa :
(1) Period of Vigor “Hao Jing Shiqi” (850 – 1050 M)
Masa dinasti Tang sampai dinasti Song. Pada masa ini, bracket/”hua-gong” sudah digunakan dalam bangunan berstruktur kayu. Hal ini diketahui dari relief pada Dayan Ta (Big Wild Goose Pagoda, Xian). Disamping informasi pada relief, juga terdapat bangunan yang tersisa, seperti Main Hall dari Fo Guang Si di Wu Tai Shan (dibangun tahun 857), yang merupakan bangunan kayu tertua. Pada bangunan tsb tampak penggunaan “dou-gong” yang tingginya hampir 1/2 dari tinggi kolom.
(2) Period of Elegance “Chun He Shiqi” (1000 – 1400 M)
Masa ini ditandai dengan penggunaan “dou-gong” yang lebih pendek dari masa sebelumnya. Beberapa bangunan peninggalan masa ini adalah Long Xing Si (Hebei), Sheng Mu Miao (Shanxi) dan Wen Shu Dian (Shanxi).
(3) Period of Rigidity “Ji Zhi Shiqi” (1400 – 1900 M)
Dimulai pada awal dinasti Ming sampai lahirnya Republik (Zhonghua Minguo). Pada masa ini, ukuran “dou-gong” semakin kecil, dan berkurangnya pemakaian “ang” (struktur kayu penyangga purlin/gording?). Contoh bangunan pada masa ini adalah bangunan di Ming Tombs (Ming Chao Shi San Ling), dan di Forbidden City.
Saya kira, dengan mengamati dan membandingkan bangunan pada masa tersebut di Tiongkok dan di Indonesia, dapat dipelajari apakah terdapat kemiripan arsitektur bangunan pada kedua tempat tersebut, termasuk kapan kemiripan tersebut muncul. Dari hal-hal ini, kemudian bisa ditelaah lebih lanjut lagi bagaimana kemiripan tersebut dapat terjadi, apakah karena pengaruh penyebaran teknologi dan budaya dari Tiongkok ke Indonesia/Nusantara, atau perkembangan tersebut sebenarnya berdiri sendiri-sendiri dan berkembang secara paralel tanpa saling mempengaruhi.
PROMETHEUS
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
Referensi :
- Liang Si Cheng ,”Chinese Architecture, A Pictorial History”,