Budaya-Tionghoa.Net | Bagi banyak orang Bruce Lee adalah seorang superstar film dan juga seorang ahli beladiri. Jarang sekali yang mengetahui bahwa Bruce Lee juga merupakan seorang mahasiswa jurusan filsafat.
Buku pertama Bruce Lee pun berhubungan dengan filsafat dan seni bela diri yang berjudul “The Philosophical Art of Self-Defense”. Bruce Lee bertemu dengan bakal istrinya , Linda , juga dalam satu kuliah filsafat.
Pemahaman filsafat Bruce Lee itulah yang turut memperdalam seni bela diri yang dikembangkan oleh Bruce Lee seperti misalkan The Tao of Jet Kune Do bisa menceritakan sedikit pemikiran filsafat Bruce Lee. Misalnya dari tiada batas menjadi ada batas, dari ada batas menjadi tiada batas.
Bruce Lee mempelajari tiga jenis beladiri yang unik, yaitu Taijiquan dari ayahnya, Gongliquan dan Yongchunquan dari Yip Man atau Ye Wen dan kemudian ia berhasil menyerap filosofi dibalik ilmu beladiri itu dan mengembangkan menjadi Jet Kune Do berikut filosofinya.
Taiji memiliki ciri khas yaitu kelembutan dan tenaga yang digunakan lebih ke arah minimalisasi pengeluaran tenaga. Gongli lebih mengarah ke pertempuran jarak jauh atau tendangan dan pukulan yang full bukan untuk jarak pendek. Yongchuan lebih cenderung ke arah pertempuran jarak pendek atau rapat.
Dengan mempelajari teknik-teknik ini yang akhirnya terlahir jurus Jet Kune Do. Ini sekedar pemikiran saya kenapa akhirnya Bruce Lee bisa menciptakan jurus Jet Kune Do. Konon pula Bruce Lee bisa menguasai Gongliquan hanya dalam waktu 10 hari.