Budaya-Tionghoa.Net| 1975 Tan Kim Nio telah berpoelang ke Maha pentjipta. Satoe pranakan Tionghoa dari bapa seorang Prantjis dan iboe peranakan Tionghoa Atjeh, bekas satoe anak wajang jang soedah keliling berbage tempat di Indonesia bahken sampe keloear negri.
|
ada taon 1920an, sandiwara keliling „Miss Riboet’s Orion” pimpinan toean Tio Tik Djin jang sanget terkenal sedeng singgah di kota Soerabaia nampak seorang „gadis penari” dari Atjeh, berkoelit poetih bermata tjeli soedah tarik perhatian satoe penoelis handal jang poenja nama pena Monsieur d’Amour (Njoo Cheong Seng), maka bergaboenglah Njoo Cheong Seng pada sandiwara Orion jang djelas disamboet baek oleh Tio Tik Djien.
Pada taon 1927 Tan Kim Nio resmi mendjadi memvrou Monsieur d’Amour dan moelai saat itoe nama Fifi Young melesat ke langit tinggi, sampe satoe kali Njoo Cheong Seng berkata „Setelah akoe pandang ketjantikanmoe, rasa’nja akoe boeta’poen ikhlas” Astaga! Ternjata oetjapan Njoo Cheong Seng itoe seperti terkaboel toetoer Fifi (jang lambat laoen memang Njoo Cheong Seng mendjadi myopik boeta kaloe meliat dari djarak deket).
Sekarang kita maoe toetoerken asal moeasal nama Fifi Young dimana Njoo Cheong Seng mentjeritaken ada begini: „Njoo ada nama ketoeroenan owee dalem dialek hokkian dan menoeroet dialek Mandarin diseboet Young. Dan owee poenja bintang poedjaan dari Franch bernama „Fifi d’Orsay” dan diwaktoe kita patjaran biasa kita memanggil dengen seboetan bintang² saat itoe, begitoe poen owee selaloe panggil Kim Nio dengen panggilan „Fifi”
Roepanja nama Fifi belon lekas loentoer, malah sebalik’nja tetep ada di langit, ini bisa diboektiken dari seroean populer ditoedjoeken pada Kim Nio, jang oentoek pertama kali diperkenalken oleh satoe Goebernoer Selangor jang selaloe beroetjap begini: „One, two, three,…… we want Fifi……!!!”
Dan pada taon 1937 Fifi bersama soeami’nja dibantoe oleh Henri.L.Duart bentoek rombongan sandiwara baroe jang diberi nama „Fifi Young Pagoda” jang dapet doekoengan dari beberapa anak wajang terkenal saat itoe. Demikian penoetoeran sandiwara keliling jang dilakonin Kim Nio, dan sewaktoe doenia perfilman sedeng berkembang maka Kim Nio poen toeroet mengikoeti, dimoelai dari „Keris Mataram” dimana Kim Nio bersamapoetrinja (Sally Young) dan di soetradarai oleh sang soeami.
Bakat’nja Kim Nio di doenia film terlihat pada film „Aer Mata Iboe” disitoe ia berperan sebage Iboe toea jang pake badjoe tjompang-tjamping, ramboet di tjat poetih, gigi di tjat item dari sini Kim Nio soekses peranken itoe Iboe. Dan sanget dipoedji oleh orang kalangan perfilman dan dikataken sebage artis jang tida pilih² peran dan sanget profesional jang pada saat itoe soelit ditjari.
Setelah „Aer Mata Iboe” Kim Nio termasoek artis jang paling laris, tida koerang 200 djoedoel ia peranken baek itoe peran oetama atawa peran ketjil. Berpaa besar honor bintang film oeloeng ini??? „Saja tida kolok’an soal honor, saja tida poenja tarip. Berapapoen saja diberi oleh produser saja trima”
Hampir 30 taon Kim Nio mendjanda dan hidoep atas ia poenja kringet sendiri, jang satoe kali ia berkata: „Oewang honor, saja beliken emas²an di waktoe moesim panen, adakala’nja film sepi maka barang emas itoe saja djoeal lagi oentoek ongkos hidoep” toetoer Kim Nio dengen khas jang merdoe empoek dan tjampoer haroe.
Terachir² kita bertemoe Fifi ke pekoeboeran Tjina di Kebon Nanas Djakarta Timoer dimana ia sedeng doedoek kesel ditemanin anak tjoetjoe’nja jang toenggoe tampil depan kamera pada pemboeatan film „Mei Lan akoe tjinta padamoe” dimana pendoedoek kampoeng berdoejoen-doejoen sambil senjoem dan berbisik-bisik, malah ada jang memanggil-manggil „Tante Fifi……… tante Fifi………”, Kim Nio jang di panggil dengen moeka letih masih bisa tersenjoem dan berkata pada salah satoe anak kampoeng terseboet „Tolong tante diambilken aer se-ember jah”
Tak lama dari itoe seorang gadis tjilik mendatengin dan serahken aer setimba, kamoedian Fifi dianter ke podjokan koeboeran boeat mentjari „lokasi” jang tjotjok oentoek memboewang aer ketjil. Karena awan sanget mendoeng dan itoe tjoeatja dianggep tida tjotjok boeat shooting
maka terpaksa ditoenda esok’nja. (*hm sanget sengsara sekali djadi artis djaman’nja Kim Nio)
Dan film terachir dari Kim Nio ada berdjoedoel „Bagong Moedjoer” garapan soetradara Tjasmadi, produksi Sugar Indah Film. Dimana Fifi maen bersama Tan Tjeng Bok alias si Item dan bintang tjilik Zainuddin.
Saat menjaksiken Priview film itoe Fifi dateng bersama tjoetjoe’nja, sambil bersalaman saja liat wadjah’nja tampak poetjat dan toeboeh’njapoen rada koeroesan: „Saja baroe sakit, badan saja tjepet koeroes belakangan ini, karena pengen taoe bagimana saja maen sama si Item” Ternjata 10 hari setelah ini pertemoean jakni 8 Februari 1975 Fifi tida sadarken diri dan langsoeng diangkoet ke R.S. Liang Seng Ie (Hoesada) jang tida seberapa djaoeh dari roemah’nja (Gang Komandan) dan semendjak tanggal itoe Tan Kim Nio alias Fifi Young tida liat doenia pertoendjoekan lagi.
Itoelah sepenggal ketjil kisah Fifi Young jang pernah haroemken doenia pertoendjoekan di ini Negri, semoga aken moentjoel Kim Nio² moeda di ini djaman jang soedah tida ada halangan boeat kaoem Tionghoa berkarja mengoendjoeken bakat’nja dan soepaia ia taoe bahwa doeloe’nja pernah poenja pedahoeloe jang heibat dalem doenia peran.
Rasanja sanget pantes bagi kaoem moeda oentoek angkat kombali kisah jang sanget berlikoe dari seorang maestro doenia pertoendjoekan dari seorang Fifi Young di moelai dari ia ikoet sandiwara keliling „Miss Riboet Orion”, bertemoe dengen Njoo Cheong „Monsieur d’Amour” Seng hingga achir hajatnja di taon 1975.
Hoedjin Tjamboek Berdoeri.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.