Budaya-Tionghoa.Net | Takeshi Kaneshiro adalah seorang aktor dan penyanyi berdarah Tionghua dan Jepang. Takeshi dilahirkan di Taipei pada tahun 1973 dari ayah yang seorang penguasa asal Okinawa dan ibu yang berasal dari Taiwan.
|
Takeshi Kaneshiro 金 城 武 juga memiliki nama lain Jin Chengwu [Mandarin] , Kam Shingmo [Cantonese] , Kim Sungmo [Korean]. Dilahirkan dari pasangan orang tua lintas kultural membuat Takeshi fasih dalam berbagai bahasa , seperti bahasa Jepang, bahasa Hokkian , bahasa Canton , bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Ada kisah menarik saat Takeshi menghadapi dua budaya. Ketika dia pergi ke sekolah Jepang di Taiwan , setiap orang mengatakan dirinya orang Taiwan .
Takeshi meninggalkan bangku sekolah untuk mengejar karir di dunia hiburan sebagai aktor dan penyanyi. Takeshi memiliki modal penampilan fisik yang rupawan tetapi memerlukan bertahun-tahun untuk menyadari bahwa penampilan saja tidak cukup mengantarkan dirinya sebagai artis papan atas.
Pada usia 19 tahun , Takeshi membuat debut album “Heartbreaking Night” [1992]. Di tahun berikutnya , karir nyanyinya tertutup oleh kesempatan yang lebih besar di dunia film. Film pertamanya “Executioners” [1993] disusul “Chungking Express” [1993].
Selain film-film tersebut , di awal karir Takeshi banyak terlibat dalam film-film ringan komedi slapstick yang kurang berkualitas. Salah satu drama berkualitas yang dibintangi Takeshi adalah “Kamisama” [1998] bersama bintang Jepang , Kyoko Fukada.
Saat itu dorama Jepang masih sering ditayangkan televisi Indonesia , terutama sejak tahun 1995. Drama “Kamisama” ini sempat diputar di salah satu stasiun televisi Indonesia. “Kamisama” berkisah tentang seorang gadis pelajar yang terkena HIV karena berhubungan seks dengan sembarang orang demi sekedar mendapatkan uang untuk menonton bintang idola yang diperankan Takeshi. Dorama ini mencapai sukses besar di Jepang dan menjangkau 28.3 persen audiens
Setelah “Kamisama” , Takeshi kembali membintangi film Jepang seperti “Returner” [2002]. Pada saat itu karir internasionalnya mulai terbuka luas dan profilnya sempat tampil di “TIME Magazine” [2003] dan CNN [2006].
Film “Turn Left Turn Right 向左走·向右走” [2003] menuntut kemahiran multilingual yang dimiliki Takeshi karena film ini berbahasa Cantonese. Film ini dibintangi Gigi Leung dan disutradarai Johnie To dan diadaptasi dari buku “A Chance of Sunshine yang dikarang oleh Jimmy Liao. Film ini ringan tapi menarik untuk ditonton . Berkisah tentang hubungan dua insan yang simetris , tangensial , sehingga sering berada disatu lokasi tapi sulit untuk bertemu satu sama lain. Film ini juga menjadi film berbahasa Tionghua [Cantonese] pertama dari Warner Bros.
Salah satu film terbaik Takeshi berikutnya adalah “House of Flying Daggers 十面埋伏” yang disutradari oleh Zhang Yimou dan didukung oleh Zhang Zhiyi dan Andy Lau. Film ini memiliki kualitas sinematografi yang indah dan mendapat apresiasi internasional setelah debut di Cannes Film Festival ditahun 2004.
Dalam dwilogi “The Battle Red Cliff” [2008,2009] Takeshi berperan sebagai tokoh legendaris Zhuge Liang . Film yang biasa saja selain ukurannya yang kolosal. Ditahun 2011 , Takeshi membintangi film laga “Wu Xia”, berperan sebagai detektif yang memburu seorang pembunuh yang diperankan oleh Donnie Yen. Selain kesuksesan dalam dunia film , Takeshi juga laris menjadi model bagi sejumlah brand terkemuka dunia .
Huang Zhiwang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa