Budaya-Tionghoa.Net | Henry Liu (LiuYiliang) adalah penulis Taiwan kelahiran mainland, tetapi terakhir pindah ke AS karena ditugaskan ke sana. Ia kemudian mendapatkankewarganegaraan AS. Masa itu, presiden Taiwan adalah Chiang Ching-kuo,dengan Chiang Hsiao-wu, anak keduanya yang ditugaskan sebagai pemimpinbayangan Badan Keamanan Negara (intelijen Taiwan, setara dengan CIA diAS atau Bakin di Indonesia), pemimpin bayangan dalam arti tidak memegang jabatan resmi namun memiliki wewenang untuk mengatur.Liu Yiliang adalah seorang reporter, yang banyak menulis tulisan yang bersifat oposisi terhadap pemerintah KMT waktu itu, termasuk kritik2 kepadaChiang Ching-kuo. Ini haram dulu di Taiwan, yah mirip dengan zaman Orba di Indonesia.
|
Sampai di AS, ia berencana untuk menuliskan kritik2nya dalam bentuk buku, “Biografi Chiang Ching-kuo”. Rencananya inidiketahui badan intelijen Taiwan dan kemudian berusaha menghalangirencananya ini. Ada isu berkembang menjadi 2 versi, bahwa sebelumnyaLiu telah menerima uang “diam” untuk membungkam mulut, dan Liumenyetujui untuk tidak mempublikasi buku, versi lainnya adalah Liumenolak mentah2 uang tadi. Ini menyebabkan pembunuhannya kemudian, yang mungkin disebabkan oleh 2 hal, pertama ia menerima uang, namunmengingkari janjinya untuk tidak mempublikasikan buku, yang kedua iamenolak sama sekali pemberian uang dan bersikeras mempublikasikan buku.Ini tidak pernah terbukti, karena Liu telah meninggal dan kasus inidinyatakan tertutup kemudian.
Kepala badan intelijen Taiwan, Wang Ling-hsi, mencari pembunuh bayaran dari kalangan triad. Ia kemudian dikenalkan kepada Chen Chi-li yangwaktu itu merupakan pemimpin tertinggi di triad dan sudah kerap masukkeluar penjara sebelumnya. Chen dipilih juga karena ia merupakan orangmainland (waisheng, orang non-Taiwan). Tahun itu juga, Chen bersama 2orang pemgikutnya membunuh Liu di California.
Masyarakat AS dan Taiwan digemparkan oleh peristiwa ini. FBI dengan mudah menemukan tersangka pembunuh dan lebih jauh keterlibatan intelijen Taiwan di dalam kasusini. AS kemudian meminta ekstradisi ketiga orang tadi, namun ditolak oleh Taipei. Karena tekanan diplomatik AS, Chiang Ching-kuo kemudianmemutuskan untuk menyelidiki kasus ini, menangkap kepala badan intelijen dan beberapa orang lainnya, Chen bertiga kemudian jugaditangkap lewat “Operasi Yiching” yang merupakan operasi membasmiorganisasi rahasia di Taiwan.
Ribuan orang yang dicurigai sebagai triad ditangkap dan dijebloskan ke penjara tanpa pengadilan ke Pulau Hijau di Samudra Pasifik. Keterlibatan Chiang Ching-kuo tidak diketahui,namun yang pasti saya kira ada perintah dari Chiang Hsiao-wu yangkemudian disingkirkan dari dunia intelijen Taiwan, “diasingkan” ke LNlewat jabatan sebagai kepala perwakilan Taiwan. Ia kemudian ditugaskanke Singapura dan Jepang sampai kematiannya tahun 1991. Chen keluar dari penjara tahun 1991, namun ia kemudian terlibat dalam kasus pembunuhan dan diburu lagi oleh polisi Taiwan, yang menyebabkan pelariannya ke Phnompenh, Kamboja. Hidup mewah di Kamboja, memilikiakses ke PM Hun Sen, ia hidup tenang di Kamboja. Pernah pula ditangkapdan dipenjara tanpa diadili oleh Hun Sen dengan tuduhan memiliki senjata api.
Mengenai agen rahasia yang tertangkap, namanya juga agen rahasia,biasanya dilatih untuk tidak pernah mengakui identitasnya bila tertangkap dan badan intelijen juga tidak akan pernah mengakui hubunganmereka dengan sang agen. Ini berlaku di badan intelijen mana saja,termasuklah itu di negara2 maju sekalipun. Menyalahkan negara? Tidakboleh, karena resiko ini memang harus ditanggung oleh agen tadi. Bayangkan saja kalau Chen tidak tertangkap karena kasus ini tidak terbongkar, saya jamin Chen sekarang tidak akan bernasib seperti ini.
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua