Ru jia dengan Meng Zi mengatakan bahwa manusia pada dasarnya baik adanya. Fa Jia dengan Xun Zi mengatakan bahwa manusia pada dasarnya buruk adanya. Dao Jia dengan Zhuang Zi mengatakan manusia pada prinsipnya tidak baik dan buruk.
Dari ke tiga aliran ini, ada kata sepakat yaitu “DE” atau “Virtue”, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan kebajikan menjadi dasarnya. Dan untuk menuju kebajikan diperlukan LI yang berarti aturan dan Li yang berarti tata krama.
De yang tertinggi adalah mengasihi keseluruhan isi alam semesta seperti kita mengasihi diri sendiri. Dalam Taoism menekankan hubungan manusia dengan alam semesta dan Ruism menekankan hubungan sesama manusia. Walau kelihatan berbeda, tapi LI atau tata krama Ruism juga mengajarkan secara tidak langsung untuk mengasihi segenap isi alam semesta. Zhu Xi mengatakan bahwa diantara langit dan bumi begitu banyak kehidupan yang berkaitan dengan kita dan kita harus menghormatinya.
Ajaran moral yang ditekankan itu wajib diajarkan ketika bayi belum lahir dan inilah yang disebut Tai Jiao atau pendidikan janin. Cara ini dipopulerkan oleh Sun Simao seorang Taoist.
Satu hal, darimana ada anggapan bahwa Confuciusm bukan agama ? Jangan lantas melemparkan polemik kemudian diam selalu.
Perlu dimengerti bahwa istilah zhongjiao atau yang disebut agama adalah pengertian barat dan missionaris pada abad ke 18. Sama seperti istilah mixin ( cat: arti sesungguhnya adalah keyakinan
yang menyesatkan ) atau tahayul adalah istilah missionaris barat pada akhir abad ke 19 untuk mendeskripsikan keyakinan atau kebiasaan orang Tiongkok.
Sedangkan sebelum masuknya agama barat, orang Tiongkok tidak mengenal istilah zhongjiao. Mereka hanya menggunakan istilah jiao untuk mengacu kepada agama-agama yang berkembang di Tiongkok, termasuk agama Kristen Nestorian yang disebut sebagai Jing Jiao.
Pengertian sederhana jiao adalah suatu ajaran yang mengajarkan manusia untuk memupuk kebajikan. Jadi jiao tidak perlu harus bicara surga neraka, kitab “suci”, nabi dan sebagainya.
Ruism Indonesia juga terjebak mengartikan shengren sebagai nabi, yang mana sebenarnya tidak tepat menurut saya. Karena nabi dalam pengertian agama Samawi yang saya ketahui adalah
mereka yang mendapat wahyu dari Tuhan.
Sedangkan di Tiongkok begitu banyak shengren diluar keyakinan Ruism. Bahkan Sakyamuni Buddha saja pernah disebut Xifang Shengren atau Orang Suci dari Barat. Tentunya tidak tepat mengartikannya sebagai Nabi dari Barat.
Budaya-Tionghoa.Net |26685