Episode 29. Yu Coo Alat Mawas Diri
Suatu hari Nabi mengajak murid-murid mengunjungi bio untuk menghormati Lo Hwan Kong. Di dalam kuil itu Nabi melihat sebuah alat yang aneh. Alat itu berbentuk tabung bulat, diikat dan digantung dengan rantai pada tiang penggantungannya.
Nabi bertanya kepada penjaga kuil tentang alat itu, dan dijawab bahwa alat itu bernama Yu Coo. Nabi bersabda, “Aku mendengar, Yu Coo itu suatu alat yang miring bila kosong, tegak lurus bila diisi secukupnya, dan terbalik bila kepenuhan; maka para raja suci menempatkannya di samping takhta untuk menyempurnakan Imannya.”
Nabi lalu menyuruh murid mengambil air dan mengisi tabung alat itu; ternyata benar setelah diisi secukupnya lalu tegak lurus. Ketika terus diisi sampai penuh-penuh lalu terbalik dan semua airnya tumpah. Nabi bersabda, “Demikianlah, betapa dia tidak terbalik bila kepenuhan.”
Cu Lo maju bertanya, “Bagaimana agar tidak kepenuhan?”
Nabi bersabda, “Kalau engkau cerdas, pandai, cakap dan bijaksana; simpanlah dengan sikap seolah bodoh. Biar jasa memenuhi kolong langit, simpanlah dengan suka mengalah. Biar keberanianmu dapat menggetarkan dunia, simpanlah dengan sikap rendah hati. Dan biar kekayaan memenuhi empat lautan, simpanlah dengan kesederhanaan. Demikianlah Jalan Suci menghindari bencana itu.”