Episode 57. Menjadi Menteri Kehakiman
Karena keberhasilan Nabi dalam musyawarah itu, beliau diangkat menjadi menteri Pekerjaan Umum, dan setahun kemudian ditingkatkan pula menjadi Menteri Kehakiman. Menurut tradisi Negeri Lo, Menteri Kehakiman itu merangkap Perdana Menteri, maka Nabi menjabat kedudukan tertinggi di bawah Raja muda Lo.
Ketika menerima jabatan itu, dari wajahNya nampak kegembiraan. Melihat itu, Cu Lo, murid yang sederhana, jujur dan berani itu bertanya, “Murid mendengar, bahwa seorang Susilawan (Kuncu) tidak takut menghadapi bahaya dan tidak gembira dalam saat beruntung. Mengapa Guru nampak gembira menerima kedudukan baru itu?”
Dengan tersenyum Nabi bersabda, “Engkau benar, tetapi apakah kegembiraan menerima kedudukan tinggi ini pun tidak mempunyai arti? Bukankah dalam kedudukan ini orang dapat banyak mengabdi kepada sesamanya?”
“Berdiri teguh di tengah dunia dan memberi damai kepada rakyat di empat penjuru lautan, itu membahagiakan seorang Susilawan.” (Bingcu VIIA: 21).
“Kalau seseorang benar-benar mencintai, dapatkah tidak berjerih payah? Kalau benar-benar Satya, dapatkah tidak memberi bimbingan?” (Sabda Suci XIV: 7).