Tanya : Makasih ya Pak. O, iya Pak, ketimbang puyunghai, gimana kalo Bapak dongeng soal Telur Pitan aja? 🙂 Abis PYH kan udah umum, tapi telur pitan, belum semua orang berani coba, termasuk saya 🙂 Abis makanan kok iteeem, seperti makanan orang Jawa Timur aja (suamiku orang Jatim, dan setelah hampir 13 tahun menikah, aku masih geli melihat petis dan rawon. Kalo dia mau makanan item, aku suruh pulang ke ibunya, hehehe…
Budaya-Tionghoa.Net | Telur pitan seharusnya banyak yang kenal, telur yang berwarna hitam, sedikit transparan di putih telurnya dan hitam pekat di bagian kuning telur. Telur pitan ini sebenarnya adalah telur itik yang diawetkan. Ini dikarenakan telur itik tak seenak telur ayam bila dimakan seperti halnya telur ayam. Telur itik sedikit berbau khas karena makanan itik berlainan dengan makanan ayam.
|
Oleh karena itu, kemudian dipikirkanlah cara2 untuk menghilangkan bau khas tadi dengan cara mengawetkannya. Juga supaya produksi telur itik yang berlebihan karena tidak disukai orang tidak dibuang dan dapat bertahan lama. Telur pitan ini kira2 bermula dari zaman Dinasti Ming di pesisir tenggara Tiongkok.
Cara membuat pitan adalah dengan mengawetkannya di dalam lime yang mengeras ditambah dengan garam atau bahkan obat tradisional lainnya. Kondisi basa (pH > 7) untuk beberapa waktu itu menyebabkan putih telur dari telur itik mengeras menjadi seperti jelly kehitaman, sedangkan kuning telur juga berubah menjadi sedikit mengeras namun tak seluruhnya. Bila waktu pengawetan terlalu lama atau kondisi yang terlalu basa, kuning telur juga menjadi keras. Kondisi basa yang ideal buat pengawetan ini adalah pH sekitar 11.5.
Apakah telur ayam juga bisa diawetkan?
Telur ayam juga pernah dicoba diawetkan orang dengan cara yang sama, namun dikarenakan kuning telur dari telur ayam sangat lunak relatif dibandingkan dengan kuning telur itik, maka kuning telur ayam suka berubah bentuk setelah mengeras, menjadikan telur ayam tidak cocok untuk diawetkan.
[Foto Ilustrasi : Hippolyte , ” Telur Pitan” ]
Telur pitan apakah bermanfaat bagi kesehatan?
Yah, telur pitan adalah termasuk makanan yang bersifat basa. Kebanyakan makanan yang dikonsumsi manusia di zaman sekarang ini adalah makanan yang bersifat asam. Kondisi asam menyebabkan banyak organ tubuh tidak dapat bekerja optimal sebagaimana mestinya dan menyebabkan kesempatan menderita kanker bertambah. Makan telur pitan sedikit banyak dapat menyeimbangkan kondisi asam-basa dalam tubuh.
Makanan basa lainnya seperti cuka yang banyak dikonsumsi oleh orang Tionghoa dan Jepang sebagai makanan kesehatan.
Telur pitan apakah dapat membahayakan kesehatan?
Telur pitan yang dibuat dengan cara tradisional tak akan membahayakan kesehatan, namun ada produsen terutama di Tiongkok yang mencoba membuat telur pitan kelihatan lebih bagus dan lebih cepat waktu produksinya dengan cara menambahkan oksida-timbal dalam proses pengawetan ini. Oksida-timbal ini akan tersisa dalam telur pitan dan bila dikonsumsi tahunan akan dapat membahayakan kesehatan. Namun penggunaan oksida-timbal ini telah dilarang pemerintah setempat.
Telur pitan ini sebenarnya dapat dijadikan penganan kecil, biasanya dimakan langsung bersama sedikit kecap asin atau manis. Juga dapat dimasak bersama bubur atau dijadikan sebagai sajian bersama “lengpua”, sejenis salad ala Tiongkok yang berisikan sayur2 segar. Telur pitan tak usah dimasak lagi setelah pengawetan karena telah bebas kuman. Cocok sebagai makanan berbuka puasa.
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa