Q: Saya mau tanya tentang budaya kwe pang (= budaya memberikan anak kepada orang lain karena orang tuanya jiong thay shui ) latar belakang sejarahnya gimana ? Di jaman dahulu adakah batasan usia si anak untuk kembali ke orangtua biologisnya? Terus ada pula yang kwe pang ke vihara, itu seperti apa ? Andi Tanoko
Budaya-Tionghoa.Net | Budaya semacam kwee pang juga terkadang disebut sebagai ji bai 寄拜 dengan berbagai alasan. Salah satunya , si anak ciong dengan keluarganya. Di masa chunqiu , jika si anak terlahir saat peh cun maka bisa dianggap sebagai pembawa bencana sehingga dititipkan di keluarga lain. Dalam kasus lain , si anak sering sakit-sakitan dan biasanya akan dicari dewa pelindung seperti Kwan Im , Kwan Kong dan sebagainya. Dalam kasus lain , demi mempererat hubungan tali kekerabatan antar dua keluarga.
|
Diantara beberapa kejadian ada juga beberapa hal yang menarik , misalnya yang diangkat anak sama Bodhisatva . Biasanya akan diberi nama Buddhistnya. Kemudian sehari-hari akan mengenakan jubah samanera sampai sang anak berusia 12 tahun , sang anak akan kembali ke vihara dan huanyuan untuk membayar kaul dan untuk menunjukkan rasa terimakasih karena sudah dijaga oleh Bodhisatva atau Dewa.
Yang mengalami kasus ciong biasanya akan mengganti sebutan kepada orang tuanya , jadi shushu, yi yi seperti itu. Ada juga cara lain dengan merubah tanggalnya dan dibantu dengan penamaan atau xingming xue. Untuk menghindari mati muda biasanya mengangkat ayah ke ke wuchang gui 无常鬼 dan kemudian menyebutnya dengan Hu Gandie 胡干爹. Soalnya wuchang marganya Hu en itu Wu chang gui adalah setan pencabut nyawa. Jadi ingat pepatah bahwa sekejam-kejamnya macan tidak akan melahap anaknya sendiri. Dalam kasus agar kecipratan kaya, wibawa, rejeki, kepandaian, tradisi ini dilakukan dengan berharap agar saat anaknya besar akan seperti orang tua angkatnya. Jarang terjadi kasus sang anak kemudian tinggal bersama orang tua angkatnya kecuali sang anak berasal dari keluarga miskin dan kemudian dititipkan di keluarga yang lebih kaya.
Seperti halnya Bodhisatva , kalau tradisi ini dilakukan berkaitan dengan dewa-dewa , maka pengangkatan anak berlangsung sampai berumur 12 tahun.
Latar belakang historis dari tradisi ini sebenarnya berasal dari kemampuan medis yang masih kurang di masa kuno dan mencari sesuatu yang bisa dijadikan pegangan agar sang anak yang bermasalah dapat panjang usia. Selain tradisi ini , budaya tionghoa juga mengenal tentang “pendidikan janin”
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa 41636
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.