Budaya-Tionghoa.Net | Ide mengenai uang kertas di dunia memang pertama digunakan oleh orang Tiongkok, menurut catatan sejarah boleh diusut ke zaman Dinasti Han pada masa pemerintahan Han Wu-di (sekitar abad 2 SM). Waktu itu ada semacam alat pembayaran dengan lembaran-lembaran yang terbuat dari kulit rusa. Kulit ini tidak berharga, yang berharga adalah logam2 mulia yang diwakilinya. Jadi, lembaran kulit tadi adalah bertindak sebagai lembaran kredit, ini dapat dimengerti karena untuk pembayaran yang besar, tentu tidak mudah mengangkut berkilo2 logam mulia untuk melakukan perdagangan.
Uang kertas yang benar2 dibuat dari kertas pertama kali muncul di dunia pada zaman Dinasti Song, abad 11 M. Sebenarnya, sama saja, uang kertas tadi hanya sebagai perlambang kredit dan beredar di kawasan wilayah yang terbatas. Pada masa itu hanya beredar luas di Sichuan dan tidak dapat dibelanjakan di daerah lainnya. Uang kertas tadi dikeluarkan oleh pemerintah daerah Sichuan dan dinamakan sebagai jiaozi. Dengan jiaozi ini, kita dapat mengambil keping perunggu atau tael perak emas dari gudang kas pemerintah ataupun menukarnya ke badan2 swasta. Uang kertas di zaman ini tidak terlalu populer karena kondisi dan prasyarat kertas yang tidak tahan lama.
|
Uang kertas di zaman Dinasti Ming sudah lebih maju. Di zaman Ming, peredaran uang kertas sudah lebih terpusat dan teratur oleh pemerintah. Sudah ada nominal2 tertentu seperti yang kita kenal sekarang misalnya 100 wen, 200 wen, 300 wen, 400 wen, 500 wen, 1 guan, 4 guan. 1 guan bernilai sama dengan 1000 wen atau 1 tael perak. Mungkin ini adalah uang kertas yang ukurannya terbesar di dunia, karena 1 guan saja ukurannya sebesar 12 inci x 6 inci. Design cetakan uang kertas di zaman Ming sudah sangat cantik dan waktu itu disebut sebagai baochao.
Rinto Jiang