Budaya-Tionghoa.Net | Pemukiman etnis Naxi yang utama adalah di Kota keresidenan Lijiang, terutama di Kabupaten Otonom Etnis Naxi Lijiang. Selain di sini, etnis Naxi juga bermukim di wilayah sekitar Keresidenan Lijiang sampai ke perbatasan dengan propinsi Sichuan, seperti Deqin, Sangrila, sampai ke Daerah Otonom Tibet. Etnis Naxi berasal dari Barat-Laut Tiongkok dan merupakan sebuah cabang dari etnis Qiang. Salah satu daerah yang dilanda gempa yang paling parah pada tahun 2008 adalah Kabupaten Beichuan yang termasuk propinsi Sichuan. Kabupaten inilah pusat pemukiman etnis Qiang.
|
Dalam sejarah salah satu cabang dari etnis Qiang ini yaitu suku Dangxiang pernah mendirikan sebuah negara yang jaya di daerah Tiongkok Barat Laut, sekarang Daerah Otonom etnis Hui Ningxia, dengan nama Xia atau Hokkian He, dulu ditulis Hee.
Karena berada di sebelah barat maka lebih dikenal dengan sebutan See Hee atau Xi Xia 西夏. Dalam cerita Pendekar Negeri Taili disinggung negara ini, salah seorang tokoh utama yang asalnya seorang Huesnio (Hweeshio) Hie Tiok 虚竹 akhirnya menjadi menantu raja negara ini.
Pada zaman itu ada lima negara di Tiongkok, di timur dinasti Song, di utara ada dua negara, Liao yang didirikan orang Khitan dan Kim yang didirikan orang Nvzhen (kemudian disebut Mancu), di barat See Hee dan di barat daya negara Taili. Hal ini terjadi karena lemahnya dinasti Song. Semua negara ini akhirnya dihancurkan orang Mongol di bawah Jengis Khan dan didirikanlah dinasti Yuan (Guan, Goan).
Etnis Naxi ini pindah dari utara ke selatan sekitar abad ke 3, tapi perkembangan cepat terjadi pada zaman dinasti Qing.
Jalan perdagangan yang terkenal disebelah utara adalah jalan sutera, yang menghubungan Eropah melalui Asia Tengah dengan Tiongkok sedang di selatan adalah jalan CHAMA, jalan ini mulai dari Pu’er di Yunnan Selatan terus ke utara melalui Dali di Lijiang, Sangrila belok ke barat sampai ke Tibet. Dari sebelah utara Yunnan mulai dari kota Ya’an ke barat, bergabung dengan jalan yang dari Lijiang tadi masuk ke Tibet, dari Tibet terus ke selatan lewat Himalaya sampai ke Nepal, dan India.
Jalan ini adalah rute para pedagang yang membawa teh Pu’er melalui Lijiang masuk Sichuan berbelok ke barat ke Tibet. Dari Tibet ke selatan sampai ke Nepal dan India. Satu cabang lagi dari kota Ya’an di Sichuan selatan, kearah barat melalui Kangding dan bergabung dengan jalan Chama yang datang dari Lijiang tadi. Cha adalah teh dan ma adalah kuda. Chamagudao artinya jalan kuno chama. Etnis Naxi yang berada di sepanjang jalan chama ini merupakan bagian penting dari perdagangan jaman dulu ini. Tidak semua orang dari Tibet sampai ke selatan, kebanyakan membeli dan menjual barangnya di Li Jiang, lalu diteruskan oleh pedagang lain. Jadi Lijiang merupakan tempat pertukaran barang jualan dan etnis Naxi adalah pedagang perantara.
Banyak sisa peninggalan dari Chamgudao ini.
Jumlah etnis Naxi pada tahun 1999 adalah 277.750 orang
Menelusuri Etnis Lain : http://web.budaya-tionghoa.net/budaya-tionghoa/dialek-tionghoa-chinese-dialects
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua 45999
Photo Credit : Description Traditional Chinese music played by aging Naxi musicians. Photo taken in Lijiang, Yunnan province, China. Date 6 February 2005, 20:14:45 Source http://flickr.com/photos/90933305@N00 w:en:Creative Common attribution This file is licensed under the Creative Commons Attribution 2.0 Generic license.