Budaya-Tionghoa.Net | Tiongkok membeberkan rencana masa depan antariksa dengan mengeluarkan rincian sebuah stasiun ruang angkasa baru yang ambisius , yang akan dibangun di orbit dalam satu dekade.
Proyek , yang oleh seorang penasehat NASA digambarkan sebagai simbol politik yang luar biasa , adalah tahap terakhir dalam program antariksa yang berkembang pesat di Tiongkok. Kurang dari satu dekade sejak Tiongkok menempatkan manusia ke orbit untuk pertama kalinya dan tiga tahun sejak langkah antariksa pertama.
|
Stasiun ini akan berbobot sekitar 60 ton dan terdiri dari modul utama dengan dua unit lab untuk eksperimen menurut yang diberitakan oleh Xinhua. Para pejabat meminta publik untuk menyarankan nama dan simbol untuk pesawat kargo yang akan melayaninya.
Professor Jiang Guohua , dari China Astronaut Research and Training Centre , mengatakan fasilitas akan dirancang untuk sekitar satu dekade dan mendukung tiga astronot yang berkerja untuk micro-gravity science , space radiation biology & astronomy.
Proyek Tiongkok ini mulai menggeser keseimbangan kekuatan diantara negara-negara utama di bidang teknologi antariksa. Bernado Patti , ketua dari program stasiun luar angkasa di European Space Agency (ESA) , mengatakan “Tiongkok adalah negara besar , negara yang kuat dan mereka semakin kaya dan kaya lagi . Mereka ingin mengukuhkan diri sebagai pemain kunci dalam arena internasional.
“Mereka telah memutuskan secara politik bahwa mereka ingin otonom dan mereka memiliki beberapa evaluasi politik yang menunjukkan pilihan ini lebih baik dari pilihan yang lain dan otonomi adalah kata kunci.”
Patti menambahkan bahwa rencana Tiongkok ini akan menjadi bahan pemikiran bagi pembuat kebijakan di negara lain. ESA dan negara-negara lain sudah membahas sebuah stasiun ruang angkasa generasi berikutnya yang akan beroperasi sebagai dasar untuk menjelajahi luar angkasa dalam orbit rendah Bumi , mendaratkan manusia kembali ke bulan , bahkan asteroid atau usaha yang lebih jauh , Mars.”
Pang Zhihao , seorang peneliti kepada Xinhua mengatakan : ” Stasiun seberat 60 ton ini lebih kecil jika dibandingkan dengan International Space Station yang seberat 419 ton dan Mir – Russia seberat 137 ton yang beroperasi dari 1986-2001.
Tiongkok juga mengembangkan pesawat kargo yang berbobot kurang dari 13 ton dan diameter tidak lebih dari 3.35 meter untuk mengangkut perlengkapan dan peralatan untuk stasiun ruang angkasa.
Tiongkok sering memilih nama-nama simbol mitologis dan historis untuk proyek antariksanya , termasuk Chang’e , Long March , Tiangong .
Tiangong-2 akan mendukung tiga astronot selama 20 hari , sementara Tiangong-3 akan diluncurkan pada tahun 2015 dengan kemampuan dua kali lipat daripada sebelumnya. Jiang , kepala engineer dari China Astronaut Research and Training Centre , mengatakan bahwa Tiongkok bertujuan untuk pertukaran internasional , bahwa proyek docking kompatibel dengan International Space Station. “Ilmuwan dari berbagai negara dipersilahkan untuk ikut berpartisipasi dalam riset eksperimental di stasiun antariksa Tiongkok,” kata Jiang seperti yang dikutip dari Guardian.
Tiongkok berencana untuk pendaratan pertama ke bulan dalam dua tahun dan menempatkan astronot ke bulan pada awal tahun 2005. (Guardian , Tania Branigan)
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Tionghoa Bersatu