PENGELOMPOKAN KELENTENG MENURUT PERUNTUKAN FUNGSIONAL [3]
1. Berkenaan dengan kehidupan masyarakat umum.
– Kekerabatan, keluarga.
– Perkawinan: Tokoh untuk kebahagian perkawinan
– Kesuburan: Tokoh Kuan yin, tokoh penganugrah keturunan,dsb.
– Nilai keluarga: Tokoh berbakti, tokoh kesucian,tokoh persaudaraan,dsb.
– Pelindung komunitas setempat
– Tokoh penguasa api, tokoh pengendali banjir,dsb.
– Kenegaraan
– Keteladanan penguasa bijak.
– Tokoh sejarah: pejabat jujur, tokoh panutan setempat, dsb.
– Tokoh legenda: kaisar Shen nung, tokoh Panku, dsb.
– Tokoh kemiliteran: Kwan Yu, Yo Fei, dsb.
– Tokoh keadilan : Tokoh hakim adil, tokoh hukum, dsb.
– Tokoh cendekiawan : budaya Confucius, tokoh ujian kerajaan, Tsang Chieh penemu karakter Tionghoa, dsb.
– Moral dan tata krama
– Penguasa langit, surga: Kaisar langit, 3 Penguasa(langit, bumi, air), Buddha,
Bodhisatva, dsb.
– Penguasa neraka, alam bawah bumi: jaksa neraka, tokoh penguasa local, dsb.
– Tokoh legenda: kaisar Shen nung, tokoh Panku, dsb.
– Tokoh kemiliteran: Kwan Yu, Yo Fei, dsb.
– Tokoh keadilan : Tokoh hakim adil, tokoh hukum, dsb.
– Tokoh cendekiawan : budaya Confucius, tokoh ujian kerajaan, Tsang
– Fungsi Ekonomi
– Pertanian : Shen Nung, kaisar Wu ( pengatur banjir), hama, dsb.
– Kerajinan pertukangan: Lupan (pertukangan kayu), tokoh pelayaran, dsb.
– Perdagangan kemakmuran: Tsai shen(tokoh kekayaan), pelindung pedagang,
– Tokoh kemiliteran: Kwan Yu, Yo Fei, dsb.
– Tokoh keadilan : Tokoh hakim adil, tokoh hukum, dsb.
– Fungsi Kesehatan
– Huato (tabib pandai), tokoh penguasa epidemik, dsb.
– Fungsi Umum
– Pantheon : altar semua tokoh.
– Pengusir hawa jahat: Kueiku tzu, Sanching, dsb.
– Penganugrah berkat : Kuan yin, 8 penguasa, dsb.
– Tidak tegas : klenteng kebahagiaan, klenteng kembar, dsb .
– Tokoh keadilan : Tokoh hakim adil, tokoh hukum, dsb.
– Biara
– Buddhist
– Taoist
Orientasi bangunan klenteng umumnya dianjurkan menghadap ke Selatan. Sumbu utam bangunan mengarah utara-selatan. Dalam banyak hal dengan alasan-alasan tertentu sering juga bangunan diarahkan berbeda.
Bangunan Tionghoa tradisional biasanya dibangun diatas permukaan tanah podium, Tumpukan tanah yang telah dipadatkan dan ditinggikan dari permukaan tanah sekelilingnya.
Ketinggian muka tanah podium akan menentukan tinggi lantai bangunannya. Bangunan penting pemerintahan (misalnya: istana dsb) akan ditempatkan pada podium yang lebih tinggi lagi. Manfaat utamanya mengurangi kelembaban yang merambat naik pada bangunan, terutama bila bahan struktur utamanya adalah kayu. Manfaat estetiknya adalah proporsi dengan ketinggian bangunan seluruhnya. Bagi peruntukan bangunan kerajaan podium naik sedikitnya 9 anak tangga, untuk perkantoran resmi 3-5 undakan. Melengkapi podium yang tinggi dipasanglah balustrade sekeliling yang indah dan harmonis dengan keseluruhan
bangunan.
Langgam arsitektur klenteng awal di Nusantara murni mengikuti model vernakular bangunan tempat ibadat ajaran yang sama di Tiongkok. Bangunan klenteng disamping tujuan kegiatan relijius juga berfungsi untuk tempat aktifitas bersama masyarakat sekitarnya.
Untuk pembangunan vihara baru bentuk arsitektur bangunan beragam, banyak yang terpengaruh keadaan lokal serta langgam arsitektur kontemporer ketika membangunnya dan lebih khusus diperuntukan kegiatan ritual keagamaan.
Untuk Buddha Mahayana yang ajarannya berasal dari Tiongkok bangunan peribadatannya masih banyak yang tetap mengikuti langgam arsitektur vernakular klenteng di Tiongkok.
Atap bangunan kelenteng merupakan ciri signifikant karakter arsitektur klenteng dibandingkan dengan bangunan lainnya. Atap melengkung secara terjal marupakan ciri khas bangunan klenteng di Tiongkok Selatan. Bagian atasnya dilengkapi dengan patung-patung kecil hewan mitologi mulai dari ujung hingga punggung wuwungan atap. Bangunan pendukung klenteng lainnya selalu ditempatkan pada sayap sisi barat atau timur bangunan klenteng utama.