Budaya-Tionghoa.Net | Tamasya Hiper-realitas merupakan buku Eco yang paling banyak di kutip oleh peminat studi budaya. Dalam buku ini Eco membahas banyak hal secara divergen seakan memamerkan pengetahuan bak ensiklopedia , dibalut dengan keindahan ironi dan satir. Berfokus pada fenomena simulakrum, copy , replika , imitasi terhadap produk – produk atau inventory abad pertengahan atau bahkan jauh lebih lampau lagi dengan skala 1:1 , detil mati-matian. Atau berlipat ganda sehingga lebih nyata dari realitas yang ada sehingga melampaui realitas dan kehilangan konteks. Khususnya Eco menyorot hal ini terhadap kultur Amerika yang sepenuhnya pragmatis.
Judul : Tamasya Hiperealitas [Travel In Hyperreality]
Penulis : Umberto Eco
Halaman : 437
Penerbit : Jalasutera
Bab Tamasya Hiperrealitas, Eco secara khusus menempatkan dirinya sebagai penonton “VIP” dan memandang hingar bingar kebudayaan Amerika dengan pandangan mengernyit. Museum-museum Amerika tak ubahnya seperti benteng kesunyian superman ( fortress of solitude). Begitu perkasa tapi menyendiri.
Bangsa Amerika memang begitu pragmatis , dengan cara demikian mereka hidup dan justru menjadi penguasa. Seperti manusia yang hendak mengelus seekor semut , dan semut itu mati. Bangsa Amerika membuat sesuatu tampak nyata sehingga perlu membuat kepalsuan yang nyata. Membuat realitas sehingga melampaui realitas itu sendiri. Jika museum-museum itu lahir dari apa yang pernah ada , hanya saja di palsukan dengan ketelitian seukuran atom, dan begitu kacau sehingga orang-orang suci di pamerkan bersamaan dengan dinosaurus , selebritis seperti monroe , elvis dan campur aduk sehingga akhirnya seperti tempat sampah. Sementara dunia Disney dibangun dari yang tidak ada sama sekali. Dimana mahluk2 seperti Donald , Mickey dan lain – lain bukan melalui proses evolusi Darwin melainkan ada secara sekejap. Lagi – lagi merupakan contoh hiper-realitas.
Dan selanjutnya essay Eco mencakup bahasan multidimensi mulai dengan tamasya hiperealitas , teori eksposisi, piala dunia , sekte pemujaan sesat, seni desimasi dan seterusnya. Semua di kupas dalam sudut pandang Eco , dengan gaya khasnya yg bak ensiklopedia berjalan , kekuatan kata-kata yang satir dan jenaka.
Eco membicarakan dunia dengan sistem tanda (sign), dimana dunia di gambarkan , dimana kita penghuni dunia berkomunikasi. Sebuah buku yang kaya akan pemikiran dan memperkaya wawasan kebudayaan,
Huang Dada