Budaya-Tionghoa.Net | A Battle of Wits atau Mo Gong [2006] adalah film perang yang berkualitas . Dalam film ini banyak disinggung filsafat aliran Mo yang intinya kasih adalah sejajar, tiada batasan kelas. Mozi terkenal dengan slogan kasih yang tiada batasan SARA. Kemanapun selalu mencegah perang. Salah satu kisah yang terkenal adalah Mozi menolong kerajaan Song. Lu Ban /”dewa” tukang kayu menemukan yun ti atau tangga awan/tangga lipat yg bisa menjadi semacam benteng peneyerbu dan kerajaan Chu siap menggunakan tangga tersebut utk menyerang kerajaan Song.
|
Mo zi langsung mendatangi Lu Ban dan menyuruhnya utk menghapuskan niatan menyerbu Song dgn membuat simulasi perang. Dari hasil diskusi dan simulasi tersebut, ternyata Mo zi bisa menggagalkan semua cara Lu Ban menyerbu Song. Sehingga Lu Ban mengatakan,”Ada 1 cara terakhir tapi saya tidak akan bicara.” Mo zi menjawab,” Ya saya tahu dan saya tidak akan mengatakannya.” Raja Chu jadi penasaran dan bertanya kepada Mo Zi , cara apa. “Lu Ban bisa membunuh saya sehingga saya tdk bisa menolong Song, tapi ada 300 murid saya yang tahu akan bagaimana cara menghadapi Yun Ti dan peralatan untuk mengatasinya.” jawab Mo Zi.
Selain menyentil filsafat Mo juga banyak membahas kemampuan teknologi militer klasik Tiongkok . Misalkan penggunaan senjata kimia sederhana seperti belerang, perang tunnel , yang memang diciptakan oleh para Mohist. Sebagaimana film roman , tidak bisa dikatakan tepat 100 % mewakili sudut pandang historis dan tentu dibumbui sisi romannya, misalnya penggunaan lentera/balon terbang/ Kong Ming deng yang baru dipakai pada masa tiga negara [Samkok ] tetapi dalam film ini sudah dipakai sebagai senjata perang.
Film ini dibintangi oleh aktor kawakan , Andi Lau sebagai figur sentral Ge Li , seorang Mohist. Diperkuat juga bintang terkenal seperti Fan Bing Bing [The Founding of a Party 2011 , 2008 Shinjuku Incident ] dan Nicky Wu [1994 , The Butterfly Lovers (梁祝)] . Artis Korea Selatan seperti Ahn Sungki dan Choi Siwon juga ikut membintangi film ini .
Film A Battle of Wits mengandung filsafat Mo ini saya anjurkan agar ditonton sebelum menonton Battle of Red Cliff.
{youtube}Z_kwMr_NEcY{/youtube}
SINOPSIS :
A Battle of Wits [ Mo Gong , Bokko ] adalah film roman sejarah . Diangkat dari novel fiksi berbasis historis Jepang dan juga seri manga dengan judul yang sama. Film ini disetting di masa warring states , zhan guo. Negara Zhao menginvasi kota Liang. Ge Li [Andy Lau] , seorang Mohist datang ke Liang untuk membantu mempertahankan kota itu. Ge Li memberikan semangat kepada rakyat kota tersebut untuk tidak menyerah begitu saja dan dia berjanji pada Raja Liang bahwa pihak yang menyerang akan menyerah jika mereka gagal merebut kota itu dalam sebulan.
Dalam kesempatan ini Ge Li menggunakan kemampuan khas Mohist yang memiliki pengetahun teknologi tinggi di jamannya. Ge Li menciptakan berbagai perangkap untuk menahan laju tentara Zhao. Dalam serangan pertama , Ge Li menunjukkan hasil kerjanya ampuh untuk membawa kerugian yang sangat besar di pihak penyerang. Kesuksesan awalnya itu membuat Ge Li menjadi pahlawan. Ge Li menggunakan segala pengetahuan teknologi yang dia miliki , termasuk perang tunnel , senjata kimia dan memodifikasi senjata panah hingga dua kali lipat dalam jangkauan.
Raja Liang merasa terancam oleh naiknya popularitas Ge Li dan merencanakan konspirasi untuk menyingkirkannya. Bagaimana Ge Li mengatasi dua lawan sekaligus , Raja Liang dan Pasukan Zhao ? Saksikan saja film lawas yang menarik dari sudut pandang filsafat dan historis.
Data :
“A Battle of Wits “, “Mo Gong “ | 2006 | Andi Lau [Ge Li] , Fan Bing Bing [Yi Yue] , Ahn Sung Ki [Gang Yanzhong] , Nicky Wu [Zi Tuan] , Coi Shi Won [Liang Shi] | Director : Jacob Cheung | Drama Sejarah | 133 Menit | Rilis 23 November 2006 | Bahasa Mandarin | Hong Kong
TAUTAN INTERNAL :
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan link aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.