Budaya-Tionghoa.Net | Saat ini memang orang yang berasal dari Tiongkok Selatan (Hokkian, Tiociu, Konghu, Hakka, dll) disebut sebagai suku Han. Sebenarnya orang2 Tiongkok Selatan adalah suku2 non-Han yang kemudian terasimilasi menjadi suku Han sekarang. Orang Tiongkok Selatan secara fisik berbeda dengan orang Tiongkok Utara (yang merupakan orang Han ‘asli’).
|
Saya pernah membaca tulisan tentang penelitian berdasarkan analisis biologis (antara lain: struktur immunoglobulin, Human Leukocyte Antigen [HLA], dan Glucose-6-phosphate Dehydrogenase [G6PD]) pada orang Tiongkok Utara dan Tiongkok Selatan. Hasilnya menunjukkan bahwa orang Tiongkok Selatan lebih dekat ke orang2 di Asia Tenggara, berbeda dengan orang Tiongkok Utara.
Di bank darah Chicago ada formulir yang harus diisi, diantaranya pilihan ‘keturunan/kebangsaan’ dari calon donor atau calon penerima darah. Untuk bagian Asia pilihannya adalah:
( )Asian Indian
( )Filipino
( )Hawaiian/Polynesian
( )Japanese
( )Korean
( )Northern Chinese
( )Southeast Asian/Southern Chinese
( )Oriental, not otherwise specified.
Orang Tiongkok Selatan menjadi Hanzu (suku Han) setelah melalui proses asimilasi ribuan tahun. Kondisi mereka ini tidak sama dengan orang2 Jawa di Deli yang dipindahkan oleh Belanda karena ‘baru’ terjadi seratus tahun yang lalu. Juga tidak sama dengan para transmigran dari suku Jawa, Sunda, dan Bali yang baru beberapa puluh tahun bermukim di daerah tujuan transmigrasi.
Menurut saya, definisi orang Hokkian, Hakka, Konghu, Hinghua, dll tidak bisa disamakan dengan nama tempat seperti Binjai atau Sumatra Utara. Binjai dan Sumatra Utara adalah nama tempat, sedangkan nama suku di Sumatra Utara adalah Melayu Deli, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, Nias. Ditambah ‘suku pendatang’ seperti Jawa, Tionghoa, Sunda, Padang, Aceh, Gayo, dll.
Kalaupun semua orang Tiongkok Selatan dikatakan sebagai suku Han, maka Hakka, Hokkian, Hinghua, Konghu, Hokchnia adalah sub-suku. Salah satu alasannya adalah perbedaan bahasa. Misalnya orang Hokchnia tidak bisa berkomunikasi dengan orang Hakka, jika menggunakan bahasanya masing2.
Istilah orang/suku Hokkian lebih rumit lagi. Orang Taiwan (yang pro kemerdekaan) tidak mau disebut orang Hokkian, mereka menyebut dirinya sebagai orang Taiwan. Bahasa Hokkian/Minnanhua juga disebut Taigu/Taigi/Taiyu (bahasa Taiwan). Sebutan (sub)-suku Hokkian sebenarnya juga rancu, karena Hokkian adalah nama tempat (propinsi) yang juga dihuni oleh (sub)-suku Hokchnia, Hinghua, Hakka. Karena itu ada beberapa orang yang menggunakan istilah Hoklo, Lanlang (orang kita), Banlam, dsb.
Hal ini seperti nama Jawa yang bisa sebagai nama suku atau sebagai nama pulau. Orang Sunda disebut sebagai orang Jawa oleh orang Sumatra (maksudnya orang pulau Jawa). Sedangkan orang Sunda sendiri tidak mau disebut sebagai orang Jawa (maksudnya suku Jawa).
salam,
KH
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan link aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.