Budaya-Tionghoa.Net | Disaat Qing melemah, banyak jendral-jendral Qing hanya memikirkan posisi dan keselamatan sendiri. Ini adalah sekelumit kisah seorang jendral yang gagah beranai. Guan Tianpei 關天培 ( 1781-1841 ) konon adalah keturunan Guan Gong, beliau adalah jendral dinasti Qing yang menjabat pimpinan marinir di Guang Dong pada masa terjadinya perang candu. Beliau mendukung tindakan Lin Zexu yang menghapus dan melarang perdagangan candu, sama seperti Lin, Guan juga menyadari jika larangan ini diberlakukan pasti akan mengundang kekuatan tentara Inggris untuk menghajar dan memaksa dinasti Qing membatalkan larangan candu.
|
Untuk itu Guan memperkuat pertahanan disepanjang Guang Zhou terutama di mulut sungai Zhu, dengan memperbaiki sistem pertahanan di Humen. Ketika larangan candu dan pembakaran candu2 dilakukan, pihak Inggris melakukan serangan kecil tahun 1839 yang berhasil dipatahkan oleh Guan. Pada saat perang candu dilakukan secara terbuka di tahun 1840, Guan menanggalkan gigi dan rambut seolah-olah mengetahui dirinya akan gugur dalam pertempuran dan meminta gigi dan rambutnya dikirimkan ke ibunya. Pada tahun 1841, Guan meminta bala bantuan tapi tidak digubris oleh rekan-rekannya yang lain, walau dengan kondisi yang lemah dan tidak memiliki logistik yang banyak, Guan tidak mau menyerah.Guan gugur dalam pertempuran dengan menunjukkan semangat yang tidak mau menyerah kepada pihak Inggris. Untuk mengenang keberanian Guan Tianpei melawan agresi Inggris,dibangun citang 祠堂 untuknya seperti halanya Guan Yunzhang yang juga dibangun ci tang [kelenteng penghormatan]
Hebatnya lagi , saat Perang Candu itu umur Guan Tianpei sudah tidak mudah lagi dan seharusnya sudah pensiun. Dan walaupun sudah dikepung , dia tetap angkat senjata sampai mayatnya hancur terbakar.Menurut versi film Opium War digambarkan dia bunuh diri bersama tentara Inggris dengan meledakkan tong mesiu terakhir yang dia sengaja simpan untuk bunuh diri.Tetapi menurut catatan pasukan Inggris , Guan gugur sampai melawan titik darah penghabisan terkena bayonet serdadu Inggris di jantung. Pihak Inggris sangat menghormati Guan dan saat pemakaman , kapal perang Inggris HMS Bleinheim menembakkan salvo meriam sebagai penghormatan secara pribadi terhadap Guan Tianpei. Guan dan pemimpin pasukan Inggris berteman akrab. Di hari berikutnya , jasad Guan diklaim oleh keluarganya .
[Foto : http://blog.ifeng.com/article/1662468.html, “Admiral Kuan Ti Pei ]
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghua
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.