Budaya-Tionghoa.Net | Dalam kunjungan ke Beijing University , 3 Desember 1999, dalam kapasitas sebagai Presiden Republik Indonesia. Dia mendapat applaus yang meriah saat mengatakan kepada para mahasiswa Beijing University bahwa anaknya belajar bahasa Mandarin di sebuah universitas di Indonesia.
|
Sebelum meninggalkan Beijing , Gus Dur menekankan perlunya memperkuat hubungan antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok untuk menciptakan keseimbangan dengan Barat. Disisi lain Beijing merespond dengan mengirimkan tim dokter untuk ke Jakarta guna merawat mata Gus Dur dengan sistem pengobatan tradisional Tiongkok.
Leluhur Gus Dur bernama Tan Kim Han [Chen Ji Han] , asal Jinjiang didekat Quanzhou, Fujian di masa Dinasti Ming. Gus Dur memberikan otoritas kepada peneliti Tiongkok untuk melakukan riset tentang leluhurnya. Di Bulan September 2003. Silsilah singkat tentang Tan Kim Han muncul ketika terkumpul dua catatan silsilah , dari marga Tan cabang Meixi dan cabang Chizai yang dikompilasi di tahun 1576 dan 1907.
Tan Kim Han alias Tan Kwee Liang [Chen Ji Liang] hidup di sebuah desa yang disebut Shichun di Jinjiang County, deka Quanzhou , provinsi Fujian . Ayahnya adalah Tan Teck [Chen De] , memiliki dua anak. Kakak tertuanya , Mengliang adalah seorang pejabat di Nanjing. Tan Kim Han lahir di tahun 1383 pada masa pemerintahan Hongwu. Dia menikah tanpa anak dan mengajar di satu sekolah di Leizhou setelah lulus dalam ujian di tahun 1405.
Tan Kim Han ikut bersama Cheng Ho [Zheng He] dan berkunjung ke Lambri-Aceh yang setelah itu tidak ada catatan mengenai dirinya [Chizai Fang Jiapu , 1907]. Dalam catatan keluarga , Tan Kim Han juga merupakan umat dari kepercayaan asing , kemungkinan Islam.
Ma Huan menggambarkan Lambri di tahun 1413 telah menjadi kerajaan Islam. Memiliki populasi sekitar 1000 keluarga. Ma Huan mencatat bahwa semuanya Muslim dan mereka orang yang jujur. Raja di daerah itu juga beragama Muslim [Ma Huan 1997, pp 122-123]. Tan Kim Han mungkin tertarik terhadap komunitas Muslim yang hidup di Lambri dan memutuskan untuk tinggal disana. Dia menikah dengan wanita setempat dan membangun keluarga di Lambri.
Keluarga yang dibentuk Tan Kim Han mulai berkembang dan menjadi keluarga yang berpengaruh dikomunitas Muslim di Jawa Timur. Tan Kim Han diberi panggilan Syekh Abdul Qodir Al-Shini. Berdasar penelitian seorang peneliti Prancis Louis-Charles Damais, Tan Kim Han diidentifikasi sebagai seorang tokoh yang makamnya ditemukan di Trowulan, Jawa Timur. Hasyim Asyari adalah kakek Gus Dur, merupakan pendiri Nahdlatul Ulama [NU] . Sementara Bisri Syansuri adalah Muslim pertama yang memperkenalkan kelas untuk wanita. Ayah Gus Dur , Wahid Hasyim , terlibat dalam perjuangan nasional.
Gus Dur adalah pemimpin religi sekaligus politik yang akhirnya menjadi presiden ke 4 Republik Indonesia. Artikel Jawa Pos (2009) yang berjudul “Saya Keturunan Tan Kim Han” menyebutkan bahwa Gus Dur di beberapa kesempatan kerap mengungkapkan bahwa dirinya masih memiliki darah Tionghoa dan pembelaannya terhadap warga kelompok minoritas bukan semata-mata faktor keturunan”
Huang Zhiwang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
REFERENSI :
- Theodore Friend , “Indonesian Destinies , p 384
- Victor M Fic , ” From Majapahit and Sukuh to Megawati Sukarnoputri : Continuity and Change in Pluralism of Religion , Culture and Politics of Indonesia From the XV to the XXI Century” , p195
- Tan Ta Sen , Dasheng Chen , “Cheng Ho and Islam in Southeast Asia”, p242
- Jawa Pos , Arsip Mailing List Budaya-Tionghua no 39906
IMAGES :
- National Information and Communication Agency Republic of Indonesia , “Young KH Abdurrahman Wahid”