Budaya-Tionghoa.Net | Leluhur sne Kua yang utama adalah dari negeri Wu (Gou). Negeri Wu ini didirikan oleh Tai Bo (Thay Pek), keturunan dari kaisar Zhou Wenwang (Ciu Bun Ong). Letak daerah Wu (Gou) ini adalah di Wuxi propinsi Jiangsu sekarang, jadi berada di sebelah selatan sungai Yangzi. Seorang dari keturunan Tai Bo ini adalah Ke Lu (Kua Lou). Belakangan keturunannyalah yang banyak yang menggunakan sne Kua (Ke) ini.
|
Disinilah keturunan Tai Bo berkembang, sampai pada tahun 600 sM, keluarga turunan Thay Pek ini sudah berkembang menjadi suatu keluarga yang besar. Ibu kota negara Wu Gou didirikan di Suzhou, propinsi Jiangsu sekarang. Ketika sampai kepada Fu Chai (Hu Che) sebagai raja Wu, negara ini sudah demikian kuat sehingga mulai bertindak arogan.
Selain dari leluhur utama ini, orang sne Kua mempunyai beberapa leluhur lain. Turunan Qi Taigong (Ce Thay Kong) ada yang menggunakan sne Kua. Orang Xainbei, minoritas non Han ada yang menggunakan sne Kua; demikian pula suku Qiang. Kemudian sekitar zaman Lima Dinasti ada suku non Han sne Keba (Kuapuat) mengganti snenya menjadi sne Kua.
Pusat leluhur orang sne Kua adalah Qiantang, dari sinilah orang sne Kua berkembang ke wilayah lain. Pada saat kaisar Tang Zhaozong (Tong Ciao Cong, 889-904) memerintah, sekitar tahun 902-904 di propinsi Fujian muncul seorang yang sangat pandai Ke Chong (Kua Chong). Keluarga Kua ini bermukim di sekitar Nan¡¯an menghasilkan orang-orang pandai yang terhormat. Keturunan dari Kua Chong ini kemudian ada yang bernama Ke Shu (Kua Sut).
Ke Shu ini bersama anak cucunya sangat disegani, seorang kemenakannya yang bernama Ke Zhiying (Kua Cai-yna, yna dibaca ya dengan bunyi hidung), karena karya tulisannya dan moralnya pernah mendapat penghargaan tinggi dari kaisar Song Huizong (Song Hui Cong,1101-1126), ia diangkat menjadi jinshi. Anaknya Ke Wang dan Ke Jiang bertaraf jinshi juga. Pada masa dinasti Ming ada Ke Qian, seorang bergelar gaoshi dan pimpinan warga sne Kua di Putian, Fujian. Warga sne Kua di Putian ini masih menghasilkan Ke Weiqi, ia seorang yang rajin belajar dan pandai, kemudian pengikut dan muridnya lebih dari 400 orang.
Pada tahun 1895 Jepang memaksa pemerintah Qing untuk menyerahkan Taiwan kepada Jepang. Seorang sne Kua bernama Ke Tie (Kua Thiat) bersama temannya Chen Fa (Tan Huat) memimpin perlawanan rakyat. Meskipun banyak penderitaan dan pengorbanan, dengan gigih mereka bertahan sampai empat tahun.
FIGUR TERKEMUKA
1. Ke Yinan (Domingo Lam-co) : Kakek dari kakeknya Jose Rizal , pahlawan besar bangsa Filipina
2. Kwa Geok Choo (1920-2010) : Istri Perdana Mentri Singapura , Lee Kuan Yew (1959-1990) dan ibu dari Perdana Mentri Lee Hsien Loong (2004-sekarang)
LIANG U
LIANG U
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
TAUTAN INTERNAL :