Budaya-Tionghoa.Net | Yang umum dikenal itu dari cerita NIAN adalah yang memakan orang melulu. Lantas ada orang tua yang datang mengajari cara-caranya. Ada cerita lain dalam buku Jingchu sui shi ji , catatan kebisaan tahun baru Jingchu yang dibuat di jaman dinasti selatan ( 420-589 BE ) dan ditulis oleh Zong Lin ( 501-565 BE ). Buku ini sebenernya yang jadi patokan buat orang-orang yang mempelajari kebiasaan masa lampau , apalagi yang ada kaitan ama XIN NIAN [Tahun Baru] . Jadi bisa dibilang cerita-cerita mengenai NIAN monster itu tidak setua yang dibayangkan.
|
Dulu ada binatang yang namanya Nian, kegemarannya makan berbagai hal dari yang terbang dilangit sampai yang ada didalam tanah. Setiap hari seleranya muncul silih berganti. Orang-orang yang telah ketakutan mendengar Nian kemudian menghitung kapan giliran manusia dimakan oleh Nian. Hasil perhitungan itu tepat 365 hari Nian makan manusia. Kebiasaan Nian makan di malam hari dan kembali ke sarangnya digunung ketika ayam berkokok. Hari tersebut adalah Guansha , gerbang kesialan yang disebut Nian Guan. Gerbang ini bukan gerbang yang sebenarnya tapi gerbang harafiah yang bisa diartikan sebagai ujian , hambatan . Kalau bisa luput dari hal tersebut maka disebut Guo Nian Guan yang artinya lolos dari bencana hambatan Nian.
Masyarakat kemudian mencari bagaimana cara untuk bisa lolos kemudian masak lebih siang daripada sebelumnya, semua binatang peliharaan diikat atau dikandangkan dan semua pintu dan jendela rumah ditutup rapat , membersihkan dan mematikan kompor serta mematikan lampu penerangan. Pada masa itu api kompor menyala membara selama setahun dan hanya dimatikan di event tertentu seperti Qingming atau Hanshijie , festival makanan dingin.
Semua melakukan sembahyang untuk lolos dari Nian. Makan malam dengan jantung berdebar-debar apakah berhasil lolos dari Nian. Demikian orang makan bersama-sama mana tau itu perjamuan malam terakhir.
Nian tidak mendapatkan hasil soalnya semua pintu telah tertutup rapat dan diganjal dengan balok dan kondisi gelap gulita dan sulit mendapatkan mangsa sampai pagi datang memaksa Nian untuk kembali kesarangnya. Tradisi ini dilakukan selama bertahun-tahun.
Suatu saat , Nian mengobrak-abrik suatu kampung di daerah Jiang Nan. Hampir seluruh penduduk dilahap Nian. Tetapi ada satu rumah yang luput karena di pintu rumahnya digantung kain merah. Penghuninya adalah pengantin baru yang juga berbusana merah turut selamat bersama beberapa anak kecil yang lagi bermain api dengan membakar bambu. Nian ternyata takut dengan kain berwarna merah , suara bambu yang meledak terbakar bersama percikan api yang keluar.
Seiring masa , masyarakat tidak takut lagi terhadap Nian, tetapi tradisi masak sambil bergadang untuk luput dari Nian tetap ada sampai sekarang.
Banyak orang yang menganggap kata Nian [tahun ] atau binatang buas yang berasal dari masa purba. Kata Nian itu mulai duginakan untuk tahun baru di masa Dinasti Zhou. Sebelumnya di masa Yao dan Shun disebut Zai, di masa Dinasti Xia disebut Sui , dimasa Dinasti Shang disebut Ji. Arti kata Zai bisa diartikan sebagai tahun tapi juga bisa diartikan pergerakan sesuai peredaran bintang-bintang dilangit. Kata Sui pada umumnya diartikan sebagai umur, bisa juga diartikan sebagai musim semi telah datang dan usia bertambah satu tahun atau siklus panen setahun sekali. JI artinya penghormatan , dimasa Dinasti Shang setiap menyambut musim semi ada upacara penghormatan leluhur.
Jadi apa arti dari Nian? Kalau menilik Jiaguwen, artinya bukan binatang buas yang melahap manusia seperti mitos lainnya yang berkaitan dengan Nian. Nian dalam Jiaguwen diartikan sebagai memanen buah-buahan. Dibuku Lishu ditulis artinya biji-bijian yang sudah matang dan bisa dipanen. Lishu juga bukan diartikan sebagai buku kalender pada masa sekarang tetapi buku kalender kuno dan terdapat pada catatan Dinasti Han.
Asal usul kata Nian berasal dari kata Ren yang artinya panen. Jadi arti kata Nian itu bukan Monster melainkan PANEN.
Pada masa Dinasti Tang , kaisar Tang Shuzhong [711-762 M] berniat untuk mengganti kata Nian yang artinya tahun dengan Zai . Usaha ini tidak berlangsung lama dan kembali pada pada kata Nian. Perayaan Nian itu baru pada masa Dinasti Han dirayakan besar-besaran
Mitologi Monster Nian diperkirakan muncul di masa Chunqiu . Bunyi-bunyian yang dipakai itu untuk mengusir Nian itu bukan petasan melainkan bambu yang dibakar dan oleh sebab itu muncul sebutan baozhu atau bambu yang meledak. Ruas-ruas bambu itu mengandung udara yang kalau dibakar akan meletus. Di buku Shijing atau Kitab Nyanyian sudah disebut tingliao yang artinya bambu terbakar sampai keluar bunyi ledakan.
Ardian Zhang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua 29853
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan link aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.