Budaya-Tionghoa.Net | Akhmad xiong [1]* , Perhitungan 1 hari dibagi 12 jam. Istilah ini sering dikenal dengan sebutan 12 dizhi atau 12 ranting bumi. Untuk tidak rumit, kita sebut saja jam atau shichen. Satu jam dalam hitungan Tiongkok kuno adalah 2 jam untuk jam modern yang kita kenal. Satu shichen dibagi menjadi 8 ke, 8 ke ini juga dibagi menjadi 4 ke atas dan 4 ke bawah.
|
Ada yang mengatakan bahwa 1 ke dibagi 30 bagian lagi. Tapi terus terang saya belum bisa memastikannya. Saya perlu bertanya kepada senior saya. Maklum buku yang mengatakan demikian adalah buku ilmu ramal. Jadi dalam hal ini saya lebih memerlukan data ilmiah yang sahih. Saya bisa mengatakan demikian karena saya percaya sistem penghitungan waktu Ini berkaitan dengan pandangan orang Tiongkok jaman dahulu yang membagi satuan waktu dengan proses kegiatan sehari- hari, seperti makan, bekerja, tidur, istirahat dan dikaitkan dengan perubahan waktu alam.
Selain itu juga dikaitkan dengan sistem tiangan dizhi. Orang Tiongkok percaya bahwa satuan ganzhi ini adalah satuan rumusan alam, sehingga ada yang mengkaitkan dengan perhitungan waktu terjadinya alam semesta atau perubahannya. Satuan bilangan yang terbesar yang diketahui selama ini adalah yi atau ratus juta, tapi sebenarnya masih ada bilangan yang tidak pernah dipakai yaitu yao dan wan. Yang pernah saya ingat bilangan ini dikaitkan dengan satuan waktu proses alam semesta, tapi saya lupa dari aliran mana dan siapa yang menjadi pencetus istilah itu.
Sistem Jam menurut hanyu pinyin adalah sebagai berikut :
1a.chu zi jam 23-24
1.b zheng zi jam 24-1
2a.chu chou jam 1-2
2b.zheng chou jam 2-3
3a.chu yin jam 3-4
3b.zheng yin jam 4-5
4a.chu mao jam 5-6
4b.zheng mao jam 6-7
5a.chu chen jam 7-8
5b.zheng chen jam 8-9
6a.chu si jam 9-10
6b.zheng si jam 10-11
7a.chu wu jam 11-12
7b.zheng wu jam 12-1
8a.chu wei jam 1-2
8b.zheng wei jam 2-3
9a.chu shen jam 3-4
9b.zheng shen jam 4-5
10a.chu you jam 5-6
10b.zheng you jam 6-7
11a.chu xu jam 7-8
11b.zheng xu jam 8-9
12a.chu hai jam 9-10
12b.zheng hai jam 10-11
Secara keseluruhan disebut zi chou yin mao chen si wu wei shen you xu hai. Sistem minggunya juga berkaitan dengan ganzhi yaitu per 60 hari sekali disebut 1 qi atau minggu dalam bahasa modern. Dan seingat saya sejak jaman Republik semua sebutan jam, sistem kalender diganti menjadi sistem barat.
Ada Tambahan Dari Shuyikto. Ada istilah Dian. 1 Geng dibagi menjadi 5 Dian. Jadi 1 Dian adalah 24 menit. Misal: Wu Geng San Dian = Jam 5, 3×24=72 menit. = Jam 6, 12 menit. 06:12 Zaman dahulu menggunakan Lou Hu dalam menghitung waktu, 1 hari 1 malam (24jam = 14400 menit) dibagi menjadi 100 Ke. Jadi 1 Ke tepatnya adalah 14.4 menit. [2]
Sebutan lain untuk 12 Shi Chen adalah:
1. zi jam 24-1 ye ban; zi ye; zhong ye
2. chou jam 1-2 ji ming; huang ji
3. yin jam 4-5 ping dan; li ming; zao chen
4. mao jam 5-6 ri chu; ri shi; po xiao; xu ri
5. chen jam 7-8 shi shi; zao shi
6. si jam 9-10 yu zhong; ri yu
7. wu jam 11-12 ri zhong; ri zheng; zhong wu
8. wei jam 2-3 ri die; ri die; ri yang
9. shen jam 3-4 bu shi; ri pu; xi shi
10. you jam 5-6 ri ru; ri luo; ri chen
11. xu jam 8-9 huang hun; ri xi; ri mu; ri wan
12. hai jam 9-10 ren ding; ding hun
Fungsi Berbeda Ke dan Dian
Dian dikaitkan dengan Geng atau waktu malam hingga dinihari. Seperti yang dituliskan oleh sdr.Shuyikto. Secara umum sebutan jam dengan 12 ranting bumi sudah ada sejak jaman dinasti Zhou. Ada beberapa jenis totok jalan darah berkaitan dengan perubahan waktu dalam tubuh. Misalnya jam wei ( cat: jam 13-15 ) berkaitan dengan meridian usus kecil. Ada pula sistem pengobatan yang menggunakan waktu untuk tusuk jarum, misalnya teknik Linggui Bafa. Robot di Shaolin setahu saya tidak ada, konon mesin mekanik yang digerakkan manusia untuk mentest para murid Shaolin ada di Shaolin selatan. Setahu saya Shaolin utara tidak ada mesin mekanik seperti itu.
Hormat saya,
Xuan Tong
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghua
CATATAN KAKI :
[1] Arsip Mailing-List Budaya Tionghoa No 27203
Di milis cersil ada yang tanya, kalau di kisah-kisah cersil disebut kentongan kesatu, kentongan kedua, dst., itu sebetulnya jam berapa sih? Saya jawab bahwa sepanjang tahu saya, kentongan kesatu adalah jam “soet-sie”, yaitu waktu antara jam 19.00 s/d 21.00 (jam 7 s/d 9 malam). Selanjutnya, saya sebutkan bahwa nama-nama waktu-waktu Cina jaman doeloe adalah: – hay-sie (jam 21.00 s/d 23.00 malam)
– tjhoe-sie (jam 23.00 s/d 01.00 tengah malam)
– thioe-sie (jam 01.00 s/d 03.00 dinihari)
– in-sie (jam 03.00 s/d 05.00 subuh)
– bauw-sie (jam 05.00 s/d 07.00 fajar)
– sin-sie (jam 07.00 s/d 09.00 pagi)
– sie-sie (jam 09.00 s/d 11.00 pagi)
– ngo-sie (jam 11.00 s/d 13.00 tengah hari)
– bie-sie (jam 13.00 s/d 15.00 siang)
– sien-sie (jam 15.00 s/d 17.00 sore)
– yoe-sie (jam 17.00 s/d 19.00 magrib)
Kemudian, saya jelaskan pula bahwa kentongan adalah bunyigembreng yang dibawa bersama dengan tangloleng oleh para tjhungteng ketika berkeliling meronda. Dan pada ronda malam, mereka hanya membunyikan kentongan tiga kali, yaitu yang pertama pada magrib (soet-sie) ketika mulai meronda, lalu yang kedua pada tengah malam (tjhoe-sie), dan ketiga waktu subuh (in-sie) ketika mengakhiri ronda. Mohon koreksinya dari liatwie looheng di milis ini, yang lebih tahu tentang aspek waktu dalam budaya tionghoa jadoel, barangkali saja info yang saya punyai di atas ini salah. Juga mohon penjelasan, kenapa nama-nama waktu di atas itu hanya ada untuk tiap 2 jam sekali?Apakah satuan waktu cina jadoel itu memang berbeda dengan satuan jam, menit dan detik yang umum dipakai sekarang ini(termasuk di Tiongkok juga)?
[2] Arsip Mailing-List Budaya Tionghoa No 27264