Budaya-Tionghoa.Net | Pada saat Spanyol datang ke Manila (1571) , telah ada kehadiran 150 orang Tionghoa di kota itu. Komoditas silver atau perak dan jalur Manila – Meksiko membuat Tionghoa berduyun-duyun datang ke Manila. Di tahun 1586 , jumlah Tionghoa yang berdagang (tidak termasuk yang berprofesi lain) berlipat ganda menjadi 6000 di Manila. Dan terus berlipat ganda sehingga Spanyol menganggap ini sebagai ancaman , yang berujung pada pembantaian Tionghoa.
|
Kalau di Manila terjadi permasalahan karena komoditas silver , maka di Batavia terjadi permasalahan komoditas gula . Harga gula jatuh di pasar dunia (1720) , kedatangan imigran Tionghoa ke industri gula menghasilkan pengangguran karena kondisi tersebut. VOC berusaha membatasi migrasi Tionghoa ke Batavia berujung pada pembantaian Tionghoa di tahun 1740, Batavia Massacre .
Mengenai masa kolonialisme sudah hal yang lumrah terjadi pembagian kelas strata sosial di daerah yang dikuasainya. Kalau di masa kolonialisme VOC , pemerintah membagi strata sosial kedalam tiga strata sosial maka di Filipina dimasa kekuasaan Spanyol terbagi menjadi lima strata sosial utama.
a. Orang Spanyol asli yang menjalankan roda pemerintahan
b. Spanyol kelahiran Filipina , dan Spanyol mestizo (mix)
c. Chinese Mestizos
d. Filipino , bumiputera yang terbagi dalam strata “principalia” dan “laboring”
e. Chinese
Menjadi unik saat memperhatikan bahwa golongan Chinese berada di strata paling bawah dan masih dibawah bumiputera Filipino dan Chinese Mestizo yang berdarah campuran.Mengenai kedudukan kelas strata sosial Filipino , betapapun brilian dan berpendidikan baik tetap berada diluar eselon atas dari lingkaran kekuasaan dalam masyarakat kolonial. Mereka tidak bisa berharap untuk mencapai posisi politik yang lebih tinggi yang dapat memberikan kekuasaan atau kekuatan untuk menciptakan perubahan struktur baru yang dapat menguntungkan mereka.
Sedangkan untuk strata sosial terbawah , Chinese atau Tionghoa-Filipino terpengaruh oleh Treaty of Paris 1763 yang mengubah wajah dunia pada masa itu. Perubahan wilayah jajahan berpindah tangan seperti Kanada , Lousiana , Florida dan seterusnya. Bagian lain adalah Manila sebagai bagian utama dari wilayah Filipina yang dikembalikan lagi oleh Inggris kepada Spanyol. Setelah Spanyol mendapatkan kembali Manila , maka Spanyol memulai kebijakan baru . Banyak Chinese yang diasingkan dan diusir keluar dari Filipina, karena dinilai menyambut baik pemerintah sementara Inggris di masa sebelumnya. Arus imigrasi juga ditutup sampai tahun 1840.
BERSAMBUNG
REFERENSI
- Kathleen Nadeau, “The History of The Philippines “