II Pekerjaan Untuk Menyebarkan Dan Mengembangkan Budaya Tionghoa
- Menyebarkan ke lingkup eksternal. Sebagai seorang guru relawan bahasa Mandarin, juga mengikuti aneka kegiatan / pertemuan yang berkaitan dengan pengajaran bahasa Mandarin, selain bisa meningkatkan standar kemampuan diri sendiri untuk mengajar, disaat yang sama juga bisa menggunakan kesempatan untuk menyebarkan budaya Tionghoa dan kegiatan dari para guru relawan bahasa Mandarin. Awal bulan Desember tahun 2007 saya mewakili guru relawan bahasa Mandarin mengikuti [ Konferensi Pendidikan Bahasa Mandarin Tingkat ASEAN Yang Ke-7 ] – suatu konferensi akbar yang dihadiri oleh delegasi / kalangan pendidikan bahasa Mandarin dari seluruh negara- negara ASEAN; kemudian bulan Januari tahun 2008 mengikuti kegiatan dialog interaktif antara para guru relawan bahasa Mandarin yang diselenggarakan di Yogyakarta; lantas pada bulan April tahun 2008 mengikuti rapat pertemuan para guru relawan bahasa Mandarin se-Jawa Timur. Selain itu, disaat yang sama di sela-sela melaksanakan tugas mengajar saya sempatkan untuk menulis lebih dari 10 artikel yang berhubungan dengan kegiatan mengajar , pekerjaan, kehidupan sehari-hari guru relawan bahasa Mandarin, dan semua artikel ini telah dimuat di 2 surat kabar berbahasa Mandarin terbesar di Indonesia yaitu (Guo Ji Ri Bao / International Daily News) terbitan Jakarta serta (Qian Dao Ri Bao / Harian Nusantara) yang terbit di Surabaya dan memperoleh tanggapan antusias.
- Bimbingan Untuk Warga Sekitar. Saya tidak hanya membimbing / melatih para guru belajar bahasa Mandarin di sekolah saja, saya juga masih sempatkan mengajar bahasa Mandarin untuk warga setempat, di malam hari mengadakan kelompok kecil bagi peminat bahasa Mandarin, menyerap murid-murid yang amat berminat untuk belajar bahasa Mandarin serta tetangga-tetangga sekitar rumah untuk mempelajari budaya Tionghoa, semua ini bertujuan untuk memperluas cakupan pengaruh budaya Tionghoa.
- Mendorong Aneka Kegiatan. Sebagai seorang duta / utusan kebudayaan, “Duta / Utusan Rakyat” untuk menjalin persahabatan, kalau hanya menguasai bidang pengajaransaja tentu jauh dari cukup. Selain harus mengajar dengan baik, juga harus mengikuti aneka kegiatan yang berhubungan dengan pengajaran bahasa Mandarin, juga harus sekuat tenaga memeras otak, harus pintar mencari jalan / terobosan, bekerja keras merencanakan aneka kegiatan organisasi, sehingga bisa memperluas khalayak yang menerima budaya Tionghoa, memperluas bidang pengaruh budaya Tionghoa, meningkatkan hubungan persahabatan yang erat antara Tiongkok dan Indonesia.
Demi mewujudkan tujuan ini, saya berinisiatif untuk mengadakan sebuah acara “Sarasehan Serta Dialog Budaya Tionghoa Dan Indonesia”. Dikarenakan kondisi ekonomi sekolah tidak mencukupi, saya berkeliling kesana kemari sampai akhirnya bisa menemukan pihak donatur / sponsor acara, agar acara ini bisa terselenggara dengan sukses pihak donatur rela menyediakan dana yang cukup besar. Juga melalui berbagai jalur, akhirnya bisa menggerakkan berbagai organisasi / perkumpulan Tionghoa di Malang Raya agar antusias mengikuti acara, membantu serta mendukung. Selain daripada itu, untuk untuk meningkatkan bobot dan gaung acara di wilayah dan tingkatan elemen masyarakat yang lebih luas, saya mengundang kehadiran Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya Bapak Fu Shuigen, Para Pejabat di Dinas Pendidikan Jawa Timur, Beberapa Pejabat dari Dinas Kebudayaan, Ketua Lembaga Koordinator Pendidikan Bahasa Tionghoa di Surabaya, Bupati Malang, Rektor Perguruan Tinggi di Surabaya dan
Malang, Wakil Kalangan Pendidikan Bahasa Mandarin di Malang Raya, serta wartawan media baik televisi dan surat kabar.
Kegiatan Sarasehan ini selain bisa menampilkan kemampuan / prestasi para murid yang belajar bahasa Mandarin, seperti menyanyikan lagu berbahasa Mandarin, pekerjaan tangan, baca puisi dan lain-lain, juga dengan tampilnya aneka pertunjukan seni budaya Tionghoa yang kaya dan beraneka ragam dari masyarakat
Tionghoa bisa meninggalkan kesan mendalam baik bagi para murid maupun orang tua mereka, sehingga mereka bisa lebih memahami, mempertinggi minat untuk mempelajari budaya Tionghoa, sehingga memperluas cakupan pengaruh budaya Tionghoa di wilayah ini.