Budaya-Tionghoa.Net| Tadinya saya bernama Shuei Hai, yang berarti “berpengetahuan luas” setelah menerima ajaran guru ini, saya mengubah nama menjadi Liau Fan yang berarti “Melampaui/menyadari keadaan umum”, menunjukkan bahwa pengertian saya akan kebenaran untuk mengubah nasib sendiri dan saya tidak ingin menyerupai manusia biasa yang membiarkan diri dikontrol nasib.
|
Sejak itu, saya selalu waspada akan semua pikiran dan perbuatan saya. Saya sangat hati-hati dan teliti dalam pikiran dan pengambilan tindakan, sehingga saya merasa telah berbeda dari sebelumnya. Dahulu, saya selalu sembrono, tidak konsentrasi dan saya sama sekali tidak disiplin.
Sekarang, saya sangat teliti dan hati-hati berpikir, berbicara dan berbuat, saya bahkan mempertahankan sikap ini pada saat bila sedang sendirian, karena saya sadar Yang Kuasa, Dewa, Malaikat yang berada di mana-mana sedang mengawasi segala pikiran dan tindakan saya. Bahkan bila bertemu dengan orang yang tidak menyenangi dan mencaci maki saya, saya dapat menerima dengan sabar dan tenang, tidak ada perasaan unuk melawan atau bertengkar dengan mereka.
Setahun setelah saya menemui Tuan Khong, saya mengikuti ujian dasar negara, yang mana Tuan Khong meramal bahwa saya akan mendapat ranking 3, ternyata saya mendapat ranking pertama, ramalan Tuan Khong tidak akurat lagi. Tuan Khong meramal bahwa saya sama sekali tidak akan lulus dalam ujian akhir negara, tetapi pada musim gugur, saya berhasil lulus. Ini adalah di luar takdir saya, tetapi saya mendapatkannya.
Guru berkata : “Nasib dapat dirubah”.
Sekarang saya lebih mempercayainya! Walaupun saya telah banyak mengoreksi kesalahan saya, saya menemukan bahwa saya tidak dapat sepenuh hati melakukan sesuatu, walaupun saya melaksanakannya, tetapi masih merasa terpaksa dan tidak dengan hati yang tulus. Saya mengintrospeksi ke dalam diri dan menemukan masih banyak kekurangan.
Banyak orang mempunyai kesempatan membuat kebajikan, tetapi tidak antusias membuatnya atau ragu-ragu bila sedang membantu sesama yang memerlukan bantuan tersebut.
Kadang-kadang saya memaksa diri berbuat baik, tetapi ucapan saya masih tidak ramah dan penuh emosi, saya masih dapat berlaku baik bila sedang tenang, tetapi setelah minum alkohol, saya akan kehilangan disiplin dan bertindak tanpa dapat mengontrol diri. Walaupun saya selalu praktekkan kebajikan dan mengumpulkan pahala, tetapi kesalahan dan kekurangan saya sangat banyak sehingga menghapuskan perbuatan baik saya. Waktu saya banyak terbuang sia-sia dan tidak berharga, saya memerlukan waktu 10 tahun untuk mencapai 3.000 jenis kebaikan yang saya janjikan.
Saya memohon untuk mendapat anak dan berjanji akan membuat 3.000 jenis kebajikan lagi, beberapa tahun kemudian mama anda melahirkan anda dan memberi nama Tian Chi.
Hengki Suryadi
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.